Skip to content

Loper Koran

Tadi sore pas mau ke Bamboo Resto Jl. Veteran, lha koq ya iseng suamiku membelokkan motor melewati Jl. Glagahsari. Mungkin ada feels something ya.. ternyata disitu aku bisa ketemu dengan mbak langganan tabloid/majalahku 3-4 tahun yang lalu. Namanya mba Harti, entah tinggalnya dimana. Aku hanya tahu dia sebatas namanya dan pekerjaannya.

Sekitar 4 tahun yang lalu ketika kantorku masih di kompleks Balaikota, mba Harti ini menjadi langganan kami bila pengin beli koran, majalah, atau tabloid. Mba Harti rajin sekali datang ke kantor hampir tiap hari. Senangnya, beliau ini sangat ramah, belum pernah aku ketemu dia lagi jutek 🙂 . Orangnya ga muda lagi, lha wong anaknya aja udah lulus kuliah dan udah kerja, tapi yang aku salut bahwa beliau ini enerjik luar biasa. Tau ga apa kendaraannya setiap hari ?? Sepeda. Ya, sepeda, tanpa motor.

Tadi pas ketemu di Jl. Glagahsari itu, dia cerita bahwa sekarang, semenjak gempa bumi dan kantor-kantor kami pada pindah, dia pun harus mengikuti kemana pelanggannya pindah. Pelanggan Kantor Pajak yang dulu kantornya di Jl. Kusumanegara dan akhirnya pindah ke Ring Road Utara pun mba Harti datangi. Juga, pelanggan kantor Anggaran yang entah sekarang pindah dimana, pun mba Harti datangi.

Aku ga bisa membayangkan mba Harti ini mengayuh sepedanya sendirian keliling Yogya sampai Sleman untuk mengantar tabloid/koran/majalah kepada pelanggan-pelanggannya. Satu hal yang dia syukuri bahwa tidak setiap hari dia mengantarkan pesanan pelanggan-pelanggannya tersebut, tapi minimal 2-3 hari sekali.

Meski harus mengayuh sepeda sebegitu jauhnya, tak bermotor pula, tapi mba Harti tetap kelihatan seperti yang dulu. Seperti mba Harti yang aku kenal sekitar 4 tahun yang lalu. Dia masih enerjik, masih dengan dandanannya yang ga menor-menor amat, tapi tetap cantik. Masih dengan wajahnya yang berbedak tapi tertutup oleh keringat. Dan masih dengan keramahan yang dulu 🙂 .

Ada rasa syukur yang terselip jauh di lubuk hati. Alhamdulillah aku tidak harus seperti mba Harti dalam memenuhi kebutuhan hidup. Aku tidak harus berpanas-panas ria sambil mengayuh sepeda mengantarkan pesanan pelanggan door-to-door. Bahkan mba Harti ini kerja dari Subuh sampai malam (Isya’ mungkin), setiap hari dengan rutinitas yang sama. Can you imagine ??

Namun demikian, aku juga belajar dari kegigihan mba Harti ini. Mungkin dia sudah sangat menikmati pekerjaan ini, terlihat dari wajahnya yang tak pernah terlihat capek, dan belum pernah aku mendengar dia mengeluh. Bahkan selalu tampak riang gembira. Dia sandarkan sepeda di depan kantor, lalu muter-muter memasuki setiap pintu kantor untuk mengantarkan pesanan pelanggan-pelanggannya dengan wajah penuh senyum 🙂 .

Kalo mba Harti saja bisa memberikan service yang sangat baik kepada orang-orang, kenapa kita tidak ??? Padahal mungkin sarana yang kita miliki sangat jauh lebih baik dari yang mba Harti miliki. YES YOU CAN !!!

1 thought on “Loper Koran”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *