Skip to content

Mengapa Bisnis yang Lain?

Malam hari selama bulan Ramadhan ini mengubah pola tidur kami. Benar-benar saya ikut meronda sepanjang malam 😀 😀 . Namun kami tetap bisa menjalaninya dengan fun 🙂 🙂 . Plussss jika tidak hari libur, pagi hari kami masih handle katering makan siang anak-anak sekolah. Tadinya kami berniat stop dulu katering hariannya selama bulan puasa, tetapi ternyata anak-anak tidak mau dipindah ke katering lain, jadilah ibu-ibu merayu-rayu kami untuk bersedia tetap menyediakan katering makan siang mereka. Alhamdulillah suami saya enggak keberatan.

Selama ini personal branding saya adalah pebisnis jaringan Oriflame. Tapi ternyata sering juga saya selipkan branding tentang bisnis kuliner suami saya. Saya yakin pasti banyak yang bertanya-tanya: “Mba Win ‘kan udah punya bisnis jaringan yang kece, kenapa masih mau bisnis kulineran?” Pasti ada yang nanya gitu… Mau tahu jawabannya?

1. Menjadi coreteam suami. Kuliner adalah bisnis suami saya. Sebagai istri, nah sayalah coreteam pertamanya. Sebaik-baik coreteam adalah suami/istri sendiri. Bagi kami, bisnis adalah milik bersama dan dikerjakan bersama-sama, susah dan senang dinikmati bersama-sama. Jadi, kalo suami melibatkan saya sebagai coreteamnya, moso’ saya menolak dengan alasan saya sudah punya bisnis sendiri. Enggak boleh begitu donk ya.. lagipula suami juga telah banyak membantu perkembangan bisnis saya. Artinya, bisnis saya pun juga adalah bisnis suami, demikian pula sebaliknya. Toh, semua bisnis yang kami jalani adalah demi kebahagiaan keluarga kami juga 🙂

2. Mensyukuri talenta yang dikasih Allah SWT. Iya, salah satu cara kami bersyukur adalah dengan mengoptimalkan anugerah bakat yang diberikan kepada suami. Sayang kalo dianggurin demi bekerja pada orang lain. Cukuplah saya saja yang masih nyambi bekerja pada orang lain.

3. Menjadi solusi bagi kebutuhan orang lain. Ya, salah satu kepuasan dan kebahagiaan kami adalah jika masalah orang lain bisa teratasi oleh apa yang kami kerjakan. Dengan memiliki bisnis kuliner dengan menu yang spesial, terbukti kami bisa memuaskan pelanggan lhoo.. setidaknya kami bisa menjadi alternatif solusi bagi kebutuhan mereka.

4. Berbagi rejeki. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Nah, selain produk kami bisa menjadi solusi bagi kebutuhan orang lain, kami juga bisa berbagi rejeki dengan orang lain. Kami bekerjasama dengan Go-Food, artinya: (a) kami punya sarana promosi yang murah meriah namun menjangkau wilayah yang cukup jauh hingga 25 km, (b) kami punya solusi delivery pesanan dengan menggunakan jasa Go-Jek. Para pengemudi Go-Jek seneng banget lhooo kalo kami banyak orderan. Mereka bahkan bisa bolak-balik dapat orderan. Bahkan beberapa dari mereka terkadang mangkal di teras rumah kami agar bisa cepat mendapatkah order.

Nahhh.. sudah terjawab ‘kan ya pertanyaan tadi? So…. tak perlu ditanyakan lagi yaaa.. hehehe..

Driver Go-Jek sedang menunggu orderan

6 thoughts on “Mengapa Bisnis yang Lain?”

  1. enaknya punya bisnis sendiri.. semoga ini menjadi inspirasi bagi wanita lainnya… salam kenal ya mbak wiwin.. 🙂

Leave a Reply to Ngopi Santai Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *