Skip to content

Kelahiran Anak Kedua (2)

Di postingan kedua ini saya akan cerita tentang proses kelahiran anak kedua. Kelahiran anak kedua ini melalui tindakan Sectio Caesarean (SC) yang dilaksanakan mulai jam 03:00 tanggal 1 Oktober 2017 selama sekitar 2 jam.

Proses kelahiran anak kedua ini agak sedikit menegangkan. Bagaimana tidak? Begitu sudah duduk di atas meja operasi dan siap disuntik anestesi, mendadak tekanan darah saya naik drastis. Dari yang biasanya normal 120/70, dini hari itu melonjak menjadi 170 per entah berapa. Sepertinya sih banyak faktor yang membuat tekanan darah saya melonjak, antara lain: kurang istirahat (puasa sejak jam 8 malam dan harus bangun jam 1 malam karena jam 2 sudah dibawa turun ke lantai 2 alias ruang operasi), lumayan nervous karena memikirkan operasi antara bius lokal dan bius total, dan lain-lain.

Namun suntik anestesi tetap dilakukan. Saya ingat 15 tahun yang lalu saya kesakitan ketika mau dibius lokal. Sakit karena suntikannya dimasukkan lewat tulang belakang. Tapi untuk operasi kali ini, sesakit apapun saya siap menahan, karena saya sudah kapok dibius total, dan saya pengin melihat proses operasi sehingga saya memilih untuk dibius lokal. Alhamdulillah akhirnya bius lokal berjalan, mati rasa menjalar dari ujung kaki hingga ke pinggang. Meskipun dibius lokal, tapi rasanya saya hanya setengah sadar, bahkan sesekali tertidur (atau terbius?).

Selama dibius lokal, sebenarnya saya bisa menyaksikan bagaimana proses operasi di rahim saya dilakukan. Setiap irisan saya bisa melihat, tapi sayangnya sesekali saya ketiduran sehingga ada momen-momen yang terlewatkan. Bahkan momen saat bayi diambil dari dalam rahim pun saya tidak menyaksikan. Tahu-tahu si bayi sudah ditaruh di atas dada saya untuk inisiasi menyusui dini (IMD). Sayangnya saya cukup lemah (baca: “teler”) ketika itu, sehingga saya tidak sempat menuntun bayi saya untuk mencari puting susu ibunya. Menyesal? Sedikit iya.

Operasi berjalan 2 jam, yaitu mulai jam 3 dini hari dan selesai jam 5 pagi. Cukup lama yaa.. Setelah itu saya dibawa ke kamar pasca operasi untuk pemulihan, namun tiba-tiba saya menggigil luar biasa selama sekitar 1 jam. Kata bidan-bidan di sana, itu adalah efek dari anestesi dan obat-obatan yang disuntikkan sebelum operasi tadi. Ya.. mau tidak mau saya harus menikmati proses menggigil tersebut hingga berangsur-angsur hilang sendiri. Setelah itu saya boleh minum dan makan.

Alhamdulillah melalui tindakan SC ini terlahir anak kedua kami, seorang bayi laki-laki dengan berat 2,8 kg dan panjang 49 cm. Sehat wal afiat, normal semuanya, tidak ada yang kurang atau lebih. Anak kedua ini kami beri nama Adi Makayasa Bhuwana Aji, dengan panggilan sayang kami yaitu Dimas. Dimas adalah kependekan dari Adi Makayasa, tapi bisa juga diartikan dengan Adiknya Mas Satria.

Insyaallah ini adalah operasi caesar terakhir yang harus saya jalani. Mengingat usia dan lain-lain, saya dan suami pun setuju untuk dilakukan KB steril (tubektomi ya kalo tidak salah namanya).

Oiyaaa.. ada cerita sedikit nih.. Kami menjadwalkan tindakan SC mengambil tanggal 1 Oktober 2017 ini insyaallah enggak asal ambil tanggal lho. Tapi sudah melalui perhitungan yang matang. HPL saya adalah 3 Oktober 2017. Kalo diambil beberapa hari sebelumnya, tentunya jatuhnya jadi pas, lagipula engga mungkinlah saya undur-undur. Jadi pada 30 September 2017 siang, saya masih belanja beberapa keperluan untuk dibawa ke rumah sakit. Di Wijaya Baby Shop Jalan Kaliurang, saya sudah merasa payah banget, tapi saya masih nekad membonceng motor suami. Bagian panggul rasanya sudah tidak nyaman banget. Bahkan saya sudah merasa ada flek-flek yang keluar. Sejujurnya saya sudah enggak tahan, tapi saya terus berusaha untuk menahan hingga tiba di rumah sakit dan tiba waktunya operasi. Jadi semua rasa tidak nyaman dan flek-flek yang muncul tersebut hanya saya rasakan sendiri, tidak saya ceritakan ke siapa-siapa. Padahal kata para bidan, harusnya saya segera bilang supaya segera dilakukan tindakan. Saya jawab, gapapa Zus, saya masih kuat menahan 🙂

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *