Skip to content

Di Usia 40 Mau Ngapain Aja?

Sebagaimana manusia pada umumnya, tidak ada batasan usia untuk menginginkan sesuatu. Tidak melulu anak-anak dan remaja, usia dewasa pun masih boleh punya banyak keinginan. Mungkin keinginan yang dari dulu sudah dirancang dan memang belum tercapai. Mungkin juga keinginan-keinginan baru yang muncul seiring berjalannya waktu. Nah, saya sebagai seorang wanita yang ditakdirkan menjadi ibu rumah tangga sekaligus working mom, di usia 40 mau ngapain aja sih?

Saat menuliskan artikel ini, saya sudah melewati usia 40 tahun. Jadi, mungkin saya ingin sharing saja keinginan-keinginan apa yang ada pada diri saya di usia 40-an tersebut, yang sudah tercapai maupun yang sedang dalam proses pencapaian.

1. Do my best di lingkungan kerja

Sebagai seorang pegawai kantoran yang bukan PNS, saya tahu bahwa performance di lingkungan kerja itu penting banget. Seseorang dinilai sebagai pegawai yang baik adalah dari cara dan hasil kerjanya. Ketika saya tahu bahwa pimpinan sudah cocok dengan performance saya, bukan berarti kemudian saya ngelunjak dengan minta kenaikan gaji. Tidak. Saya percaya pada Allah SWT bahwa rezeki sudah diatur oleh-NYA, sehingga saya hanya perlu bekerja dengan sebaik-baiknya.

Bersyukur saya berada di lingkungan kerja yang kondusif, dimana dengan sesama pegawai dan pimpinan hubungan kami seperti keluarga. Bukan melulu atasan dan bawahan. Dengan demikian tingkat stress tidak tinggi. Stress hanya terjadi pada saat-saat tertentu ketika beberapa hal sekaligus minta diselesaikan dalam waktu yang bersamaan.

Saya juga bersyukur di usia kepala 4 saya merasakan bahwa saya bisa lebih bijak dalam menghadapi situasi dan kondisi di lingkungan kerja. Bagaimana saya harus bersikap kepada pimpinan dan teman-teman yang lain, bagaimana saya menghadapi tugas-tugas yang dibebankan, bagaimana saya menyelesaikan tugas, dan lain sebagainya.

Seiring dengan saya memiliki tekad dan keinginan untuk do my best di lingkungan kerja, alhamdulillah semua beban tugas bisa saya selesaikan dengan baik, tanpa stress dan cara kerja saya pun menjadi lebih sistematis. Jika sistem sudah terbentuk, otomatis ke depannya menjadi lebih mudah. Perkara nominal gaji, saya serahkan kepada Allah SWT karena DIA yang lebih tahu kapan saat yang tepat untuk saya 🙂

2. Tetap sehat, cantik dan enerjik

Jika berkumpul dengan teman-teman seusia saya, bukan bermaksud menyombongkan diri, alhamdulillah saya masih kelihatan imut hehehe.. Padahal siapa sangka di balik jilbab, rambut saya sudah banyak yang memutih, fisik saya pun mungkin sudah tidak sekuat dulu. Namun demikian alhamdulillah masih diberi sehat, cantik dan enerjik.

Sehat lahir dan batin saya rasakan ketika saya pindah ke tempat tinggal yang sekarang saya tempati bersama keluarga. Alhamdulillah tidak pernah sakit yang berarti. Sesekali masuk angin karena kecapekan atau sesekali flu karena perubahan cuaca, saya rasa itu hal biasa karena bisa ditangani dengan istirahat yang cukup saja.

di usia 40 mau ngapain aja
Saya di tahun 2002 (sebelah kiri) dan tahun 2018 (sebelah kanan)

Cantik fisik saya rasakan sebagai hasil dari saya mengenal produk-produk perawatan wajah dan tubuh sejak saya masih usia 30-an. Jujur, di usia 20-an saya belum menemukan produk perawatan yang cocok. Saya baru menemukannya kira-kira 11 tahun yang lalu. Produk alami yang berkualitas tinggi. Selanjutnya berkah sejak awal saya menggunakan produk tersebut untuk perawatan secara rutin, alhamdulillah hasilnya nampak meskipun usia menjelang senja 🙂

Selain itu, saya juga percaya pada ungkapan “you are what you eat”. Maka selain melakukan perawatan secara fisik dari luar, saya juga memperhatikan makanan yang masuk ke dalam tubuh saya. Bersyukur beberapa tahun yang lalu saya mengenal salah satu program diet sehat. Kebetulan programnya ini simpel banget sehingga cocok untuk saya yang suka praktis-praktis. Efeknya sudah saya rasakan juga.

Jadilah meskipun usia sudah kepala empat, tapi saya tetap percaya diri berbaur dengan mereka-mereka yang masih 20-30-an :). Jalan-jalan dengan anak bujang saya pun disangkalah kami seperti kakak dan adik… hehehe…

3. Punya bisnis sendiri

Di depan Kedai Pak Boss

Sembari menjalankan bisnis jaringan produk kosmetik yang saya rintis sejak 2007 yang lalu, di tahun 2015 saya memutuskan untuk memiliki bisnis sendiri juga. Bisnis sendiri dalam artian modal sendiri, produk sendiri, manajemen sendiri, dan sebagainya serba sendiri.

Kebetulan suami saya memiliki bakat dan hobi memasak. Dengan modal seadanya, kami nekad memulai bisnis kuliner. Awalnya kami menawarkan produk kesana kemari secara online, alhamdulillah mendapat sambutan yang baik. Kemudian kami teruskan dengan menerima pesanan katering harian serta paket nasi kotakan, alhamdulillah juga mendapat pelanggan.

Awalnya kami menggunakan bendera Pak Boss Catering. Selanjutnya kami berkembang dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk disulap menjadi warung makan. Alhamdulillah berdiri Kedai Pak Boss yang juga kami jalankan secara online bekerjasama dengan Go-Food. Berawal dari memanfaatkan alat-alat yang ada di dapur, kemudian pelan-pelan kami bisa beli freezer box, nambah kompor gas berikut tabungnya, nambah kulkas, beli spinner, serta nambah peralatan-peralatan lainnya, plus bisa menggaji asisten.

Jadi, kalo di bisnis jaringan produk kosmetik saya menjual produk milik perusahaan, maka di bisnis kuliner ini saya menjual produk sendiri yang diproduksi oleh tangan suami saya sendiri.

Salah satu berkah dari berbisnis bersama suami ini adalah kami menjadi salah satu narasumber untuk penerbitan buku Couplepreneur Bikin Baper” yang ditulis oleh Fenny Ferawati dan diterbitkan oleh Peni Media.

4. Punya penghasilan dari blogging

Berbisnis online adalah impian saya dari dulu. Saya yakin bahwa bisnis online memiliki masa depan cerah. Kalau dulu saya ngeblog hanya sebagai tempat saya menumpahkan isi hati, memasuki usia 40 saya niatkan untuk serius mengoptimalkan blog sebagai ladang rezeki juga.

Seiring dengan niat suci saya, alhamdulillah saya dipertemukan dengan komunitas-komunitas menulis dan komunitas-komunitas blogger yang kece-kece, salah satunya Kumpulan Emak-emak Blogger. Kumpulan Emak-emak Blogger ini beranggotakan para emak-emak dan calon emak yang memiliki hobi blogging. Dan tidak sedikit dari mereka yang memiliki penghasilan dari blogging.

Menjadi blogger pun ternyata membuka kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari mempromosikan produk pihak lain. Karena menjadi blogger itu sepaket dengan menjadi buzzer/influencer dan product reviewer. Semua itu ada bayarannya 🙂

Alhamdulillah saya sudah merasakan mendapat penghasilan dari blogging. Saat menulis ini pun saya baru saja menerima transferan, berkah dari mengikuti blog competition 🙂 . Yaaa.. memang sampai saat ini penghasilan dari blogging belum bisa saya andalkan sebagai penghasilan rutin bulanan, tapi setidaknya sudah bisa menutupi kebutuhan-kebutuhan saya di luar anggaran rutin rumah tangga. Namun saya yakin bahwa blog saya ini bisa menjadi aset masa depan, artinya ia akan memberikan penghasilan rutin pada saatnya nanti.

5. Menjadi ibu yang disayang keluarga

Setelah hidup bertiga dengan satu anak selama hampir 15 tahun, alhamdulillah saya diamanahi satu anak lagi pada 1 Oktober 2017 kemarin. Jadi saya punya anak lagi di usia 40-an. Tentunya saya bersyukur sekali karena meskipun usia menjelang senja, namun Allah SWT masih memberi kepercayaan kepada saya dan suami untuk mendidik anak lagi.

Kehadiran anak kedua tentunya membawa kebahagiaan tersendiri di dalam keluarga saya yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Memiliki bayi lagi di usia 40-an membuat saya menjadi ibu yang lebih bijak. Bagaimana tidak? Kalo biasanya saya hanya mengurus satu anak, kini saya mengurus dua. Tentunya dengan cara pengasuhan yang berbeda karena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Dengan demikian, otomatis saya harus menjadi ibu yang bijak bagi keduanya.

Selain itu, memiliki dua anak, membawa berkah tersendiri buat saya. Saya merasa makin dekat dengan keluarga (suami dan anak-anak, terutama anak pertama). Saya merasa bahagia menjadi ibu yang disayang keluarga.

Jalan-jalan bersama anak pertama (Satria)
Jalan-jalan bersama anak kedua (Dimas)

Demikian tadi adalah keinginan-keinginan saya yang sudah (mulai) terpenuhi di usia 40. Sebenarnya masih banyak lagi keinginan-keinginan yang sudah mulai terpenuhi maupun yang belum tercapai. Tapi nanti jadi terlalu panjang kalau saya tuliskan semuanya.. hehehe…. Jadi cukup yang sudah saya tuliskan itu saja dulu. Dannn… dari sekian banyak keinginan yang sudah terpenuhi maupun yang sedang dalam proses, satu yang paling besar bagi saya adalah memiliki bisnis sendiri dengan brand name sendiri. Meskipun masih seumur jagung, namun kami siap untuk terus melangkah 🙂 .

 

2 thoughts on “Di Usia 40 Mau Ngapain Aja?”

  1. wah mupeng sama usaha kedai pak boss mba aku pengen banget punya usaha juga semoga bisa terealisasi nih..baca ini jadi terinspirasi buat usaha 🙂

Comments are closed.