Entah kenapa hari ini saya sedang “perasa” banget. Padahal awalnya iseng, tadi pagi pas Satria mau berangkat sekolah saya sempat memotretnya. Abis lucu sih.. pake seragam sekolah plus peci warna putih hehe.. so cute…. Lantas foto tersebut saya jadikan wallpaper di HP. Jadinya tiap pegang HP, muncul deh cute face-nya hehehehe…. (hiks.. bikin terharu aja…)
Flashback ya…. Dia adalah anak kami satu-satunya. Dia terlahir 09 Oktober 2002 yang lalu di RB Bhakti Ibu Yogyakarta, dibantu oleh dokter Anisah. Terlahir dengan berat badan hanya 2,05 kg. Melalui sectio caesarean. Sempat 2 minggu dirawat di RS Sardjito karena BBLR (berat badan lahir rendah). Kalo dihitung-hitung, Satria adalah anak mahal.
Sekarang dia sudah kelas 2 di SD Muhammadiyah Condongcatur Pusat. Jabatannya Ketua Kelas di kelasnya hehehe… Kaya’nya ada faktor keturunan dari ortunya yang selalu punya posisi penting, alhamdulillah… 😉 Kegiatan di luar sekolah adalah latihan Tae Kwon Do seminggu 2 kali di Dojang Depok Sport Center. Saat ini sudah sampai sabuk hijau strip biru lhoooo.. 🙂
Alhamdulillah, meski dia terlahir prematur, bahkan ketika usia 1,5 tahun pernah terserang asma, tapi semakin besar dia semakin kuat. Fisiknya sangat kuat. Ketika teman-temannya pada terserang penyakit, alhamdulillah Satria sehat-sehat selalu. Bulan Ramadhan kali ini, Satria sudah puasa hampir full lho.. Sampai dengan hari ini, puasanya hanya batal 3 kali yaitu minum air putih pas waktu Dluhur karena kehausan setelah main bola di sekolah. Insyaallah shalat tarawihnya juga rajin 🙂
Dia adalah penyemangat hidup saya, matahari yang menerangi langkah-langkah saya. Setiap kali merenung, saya sedih karena banyak hal yang tidak bisa saya berikan padanya. Curahan kasih seorang Ibu yang tidak pernah bisa saya berikan secara penuh padanya. Anak tanpa ASI, jarang dibelai ibunya di hari-hari kerja, jarang dibacakan buku cerita, dan lain-lain. Begitu banyak waktu saya di luar tanpa dia. Sedih… tapi apa daya..
My son, really you are my sunshine, now and forever 🙂
Anak-anakmu
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmuPada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran mereka sendiriEngkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpiEngkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa laluEngkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan
Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.– Kahlil Gibran –
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Pingback: REVIEW IT BEFORE YOU BUY IT!!!