Skip to content

Workshop Karier bersama Femina dan BII

Hari Sabtu 17 September kemarin saya ikut workshop karier yang diselenggarakan oleh Femina dan BII di hotel Phoenix Yogyakarta. Saya mendaftar sudah sejak sebulan sebelumnya karena terima email blast dan juga supaya masih mendapat diskon hehehe… Saya datang bersama 3 teman lain yaitu Okta, Indri dan Gita. Ada satu teman lagi (Novi) tapi tidak satu rombongan dengan saya.

Dari harga tiket Rp 125.000,- saya dan teman-teman cukup bayar Rp 100.000,- saja. Acara berlangsung sehari full dari jam 8:30 sampai jam 17:30. Lumayan dapat ilmu dari 4 sesi yang diberikan, dapat goodie bag, serta dapat coffee break 2 kali dan makan siang. Menu makanannya juga oke-oke bangetttt 🙂

goodie bag
isi goodie bag

Workshop hari ini terdiri dari 4 sesi yaitu sebagai berikut:
1. Public Speaking oleh Alexander Sriewijono. Beliau pernah mengisi sesi motivasi pada Director Seminar Oriflame 2010, ketika saya mendapatkan free ticket di acara tersebut.
2. Mengatur Keuangan Jitu Pasca Hari Raya oleh BII. Tadinya saya pikir akan diisi tips-tips apa gitu. Ternyata oh ternyata mereka menawarkan aplikasi kartu kredit, buka tabungan, dan lain-lain. Ada satu sisi positif yang saya ambil dari sesi ini lhoooo…
3. Creating Your Total Look oleh Ira Duati. Ini keren banget… isinya lebih ke soal penampilan. Mulai dari sikap, pakaian, sampai demo make up hehehehe…
4. From Passion to Action oleh Rene Suhardono yang menulis buku Your Job is Not Your Career. Bagusss.. intinya kenali diri sendiri, trus.. jgn lupa “think less, feel more”

Pengin ngintip makanannya di acara ini ? Hehehehe.. ada nihhhhh…

Sebenarnya semua menu makanan saya foto hehehehe.. tapi ga mungkinlah saya pajang semua disini yaaa..

Di acara ini saya dan Okta dapat doorprize lhooo.. Okta mendapat voucher spa sedangkan saya mendapat produk V-class. Lumayanlahhhhh… buat stok beberapa bulan ke depan hehehe…

siap-siap terima doorprize
ini hadiah doorprize-nya (V-class)

Nahhh… sekarang kembali ke oleh-oleh dari acara ini yaaa.. OK deh, saya sharing yang sempat saya catat dan saya tangkap ya 🙂

Sesi 1: Public Speaking dengan tema “Beautiful Mind in Communication”

1. Komunikasi bukan masalah jago ngomong tapi bagaimana menyampaikan.

2. Be yourself but better.

3. Find the right button ketika menyampaikan sesuatu. Atau istilahnya temukan “hot button” dari lawan bicara kita atau dari audiens.

4. Say what you mean and mean what you say.

5. Dalam berkomunikasi tidak boleh hilang rasa. Jadi ketika presentasi pun musti pakai jiwa alias tidak sekedar ngomong dengan lancar tapi tidak mengena ke audiens.

6. Statemen yg kita sampaikan harus: (a) seberapa meyakinkan (how assuring), (b) seberapa bisa diandalkan (how reliable), (c) seberapa bisa memberikan nilai tambah (how value adding).

7. Public speaking harus bisa membedakan antara: what I have to SAY vs what I want to ACCOMPLISH. Jadi tidak sekedar ngomong, tapiiiii.. sebelum bicara kita harus tahu apa tujuan dari bicara tersebut.

8. Dalam public speaking kita juga dituntut untuk menjadi Critical Thinker. Kita harus memiliki 3 macam kecerdasan, yaitu:
a. intelectual humility: tahu apa yang kita tahu dan tidak tahu
b. intelectual courage: keberanian untuk bertanya dan dipertanyakan
c. intelectual autonomy: memiliki kebebasan dalam berpikir dan tidak tergantung pada pemikiran orang lain

9. Dalam presentasi tidak cukup dengan dukungan data tapi juga informasi dan knowledge.
Data = data mentah
Informasi = sesuatu yg bermakna

10. Kemarin ada praktek bareng-bareng tentang “Who are YOU ?”. Ada 2 hal disini yang diajarkan yaitu:
(1) Berhadapan dengan orang baru palingan kita cuma saling tanya nama, tempat tinggal, apa kerjaan, gitu-gitu aja.
(2) Kita harus bertanya sedetil mungkin untuk benar-benar tahu “siapa kamu?”. Daftar pertanyaan yang diberikan adalah:
a. Apa yang Anda kerjakan?
b. Mengapa Anda mau melakukannya?
c. Bagaimana Anda melakukannya?
d. Apa keuntungannya buat Anda ?
e. Apa keuntungannya buat orang lain?
Itu lima hal penting yang bisa kita gunakan untuk mengenal lawan bicara kita.

11. Hal berikutnya adalah tentang cara berbicara dengan berbeda-beda orang. Misalnya minta diantar ke Malioboro kepada tukang becak, pasti berbeda ketika kita minta tolong ke teman atau ke pasangan. Berarti intinya adalah penempatan diri dan penyesuaian lingkungan.

Yukkkk.. kita belajar menjadi public speaker yang charming yaitu yang punya kemampuan untuk menciptakan pendekatan/hubungan yang luar biasa, yang membuat orang merasa diistimewakan.

I'm OK, you're OK

Sesi 2 : Mengatur Keuangan Jitu Pasca Hari Raya

Untuk sesi 2 tidak usah dibahas ya karena disini tujuannya BII menawarkan produk mereka dengan harapan para peserta workshop siap menjadi nasabahnya.

Sesi 3: Creating Your Total Look

Di sesi 3 ini kita bicara tentang penampilan, hal-hal yang disampaikan antara lain:

1. Penampilan = kesuksesan. Ia merupakan:
– barometer kepercayaan
– menunjukkan kredibilitas
– menghargai rekan kerja dan lingkungannya

2. Faktor penunjang penampilan itu ada 2 :
a. Faktor internal: kharisma & gesture
b. Faktor eksternal: fashion & beauty

3. Gesture adalah bahasa tubuh yang natural dan terkontrol. Yang biasa ditunjukkan dengan:
– kontak mata
– senyuman
– berjabat tangan
– berjalan
– sikap berdiri
– sikap duduk

contoh sikap duduk

4. Membangun kharisma.
Kharisma merupakan daya tarik yang mempunyai pengaruh besar. Kharisma merupakan aura yang tidak terlihat. Kharisma muncul dari hati. Tidak semua orang terlahir dengan kharisma tapi bisa dimunculkan.
Ibu Sri Mulyani (mantan MenKeu) itu tidak cantik tapi beliau punya kharisma.
Lady Di itu pemalu dan suka nunduk tapi dia punya kharisma.

5. Dress for your success – you are what you wear. Kita harus tetap memperhatikan cara berpakaian sesuai hal-hal berikut:
– gaya pribadi
– aksesoris (sepatu, tas)
– jika berseragam
– busana muslim
– variasi jilbab
– batik ke kantor
– denim chic

Di sesi ini mba Ira Duaty membawa wardrobe hehe.. bawa baju beberapa biji, juga membawa perlengkapan make up juga.

mba Ira dengan segala perlengkapannya

Sesi ini tadi diakhiri dengan demo make up oleh mba Ira Duati sendiri. Modelnya dari peserta yang dandannya tipis tapi kurang oke. Make-up-nya tidak jelas apa merknya. Sponsornya PAC cuma ngasih voucher tadi buat doorprize. Makeup PAC setara produk internasional. Lumayan sih saya mendapat ilmu dekorasi mata. Untuk aplikasi eyeshadow hanya 2 warna yang dipakai yaitu warna lebih gelap untuk bagian kelopak mata dibaurkan dan warna putih (terang) sebagai highlighter pada tulang alis.

salah satu demo make up

Sesi 4 : From Passion to Action

Untuk sesi 4 ini tidak ada handoutnya, karena Rene concern pada “go green”. So.. it’s OK 🙂 Cuma sayangnya tidak semua materi penting saya catat karena sudah berasa kedinginan dan ngantuk hehehehe…

Di sesi ini kami lebih banyak ngobrol tentang karier, makanya dikasih judul CareerChat, tapi temanya “From Passion to Action“. Disini kita diharuskan “jujur” pada diri sendiri.

Kalau Anda ditanya “apa sih tujuanmu kerja?” apa jawaban Anda? Di workshop ini kemarin banyak yang menjawab dengan berbagai macam jawaban yang “sok cool” hehehe.. Gimana engga sok cool? Ada yang menjawab “supaya bisa berbagi”, dan lain-lain. Hehehe.. padahal kalo ditanya jawaban secara jujur pasti adalah “karena butuh uang”. Kejar lagi pertanyaannya “kalo udah dapat uang terus ngapain?”. Jawaban misalnya “bisa beli apa-apa yang kita mau”. Kejar pertanyaan lagi “kalo sudah dapat yang kita mau trus ngapain?”. Sampai pada jawaban terakhir yang akan didapatkan yaitu “merasa bahagia“.

Nah looo.. jadi sejujurnya kita bekerja mencari uang dan sebagainya tujuan akhirnya adalah mencari kebahagiaan. Bahagia yang hakiki, penginnya 🙂

Intinya, terus tanyakan “the why” pada diri sendiri hingga benar-benar paham alasan sesungguhnya.

Setelah mengetahui alasan yang sesungguhnya mengapa kita bekerja, lupakan apa yang Anda pikirkan akan arti job dan career.

Top 10 pekerjaan yang paling dibutuhkan pada tahun 2010 belum ada pada tahun 2004. Namun fokus perhatian senantiasa pada ketakutan tidak punya pekerjaan.

Kita juga harus memahami bahwa tidak happy dalam pekerjaan, uang tidak cukup, pangkat tidak naik, TIDAK bisa diselesaikan hanya dengan mencari pekerjaan baru !! Problem dalam karir pun tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan pekerjaan.

Kesimpulan yang saya dapat adalah bahwa kembali ke diri kita sendiri. Segala hal atas diri kita hanya diri kita sendiri yang tahu dan memahami. Think less, feel more. Segala pekerjaan akan terasa nikmat dan mudah ketika kita punya passion dalam menjalaninya. We settle for what’s easy.

Oiyaaa.. ada lho yang namanya HAPPINESS QUADRANT. Ada 2 cara untuk menilai atas diri kita yaitu sebagai berikut:

a. PASSION related Self Assessment

1. I believe my passion has produced significant level of productivity. (nilai: 5)
2. I’m applying my passion into the activities at work most of the time. (nilai: 4)
3. I know my passion & now I’m expanding my passion with intense practice & application for higher productivity. (nilai: 3)
4. I think I know my passion, but I haven’t consistently practiced & applied it in my everyday life. (nilai: 2)
5. I don’t know my passion & I don’t enjoy the activities at work most of the time. (nilai: 1)

b. HOLY-DISCONTENT related Self Assessment

1. I spend most of my time working on adding values, focusing on others, solving problems for society/generation/country. (nilai: 5)
2. I have consistently given at least 4 hours per week to volunteer for a good cause. (nilai: 4)
3. I have a specific concern about other people’s problems, and have started doing something about it but not consistently. (nilai: 3)
4. I have identified a specific concern toward others, but I just keep it to myself. (nilai: 2)
5. I have no concern about other people’s problems. (nilai: 1)

Semoga sharing ini berguna ya, meskipun tidak selengkap dan sedetail yang disampaikan oleh trainer/pembicara 🙂 🙂 🙂

 

3 thoughts on “Workshop Karier bersama Femina dan BII”

  1. Pingback: Public Speaking | Where I share about...

Leave a Reply to Lla Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *