Barusan baca Kompas Ekstra edisi Juli-Agustus 2012 yang kali ini membahas tentang “Perencanaan Keuangan”. Beberapa hal yang dibahas antara lain: dana pendidikan anak, cek finansial (kesehatan keuangan), dana pensiun, dan beberapa hal lain. Ketiga topik utama tersebut yang sangat saya butuhkan dan tentunya menarik perhatian saya untuk membacanya ๐
Dana Pendidikan Anak
Seringkali kita tidak peduli dengan kenaikan biaya pendidikan. Ternyata di Indonesia sangat tinggi lho yaitu 27% ! Sekarang Satria kelas 4 SD, tak terbayangkan berapa milyar dana yang dibutuhkan untuk masuk perguruan tinggi kelak. Masih teringat dulu masuk sekolah SD harus mengeluarkan dana sekitar Rp 6 jutaan (tahun 2009). Setiap naik kelas, SPP-nya juga ikut naik, sekarang Rp 345.000 per bulan. Saya selalu ingat orang-orang sekitar dan juga pengalaman waktu saya masih sekolah dulu dimana seringkali orang tua harus pontang-panting cari pinjaman demi bisa membayar biaya sekolah. Bersyukurlah saya sejak SD hingga SLTA selalu bersekolah di sekolah negeri sehingga biayanya cukup terjangkau.
Nah.. karena belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu dan juga pengalaman-pengalaman banyak orang, maka saya penginnnn banget jangan sampai pendidikan Satria terganjal hanya karena masalah dana.
Dana Pensiun
Ini juga penting !! Walo saya bukan PNS, pastinya pengin donk ngerasain yang namanya terima uang pensiun hehehe.. Karena saya selama ini bekerja di perusahaan swasta, otomatis dana pensiun harus saya pikirkan sendiri. Sayangnya saya belum punya gambaran, masa pensiun nanti saya akan menikmatinya seperti apa. Apakah mau di rumah saja atau mau jalan-jalan keliling dunia hehee.. Kalo kata perencana keuangan sih buat seekstrim mungkin, yaitu misalnya menikmati masa pensiun dengan keliling dunia. Nah, kalau pun akhirnya di rumah saja, setidaknya bisa menikmati financial freedom. Duhhh… ga kebayangggg ๐
Cek Finansial (Kesehatan Keuangan)
Cek kesehatan finansial berfungsi untuk mengetahui kondisi sebenarnya keuangan kita dibandingkan dengan standar atau ukuran ideal. Sayangnya, kesadaran ini kurang karena ada budaya kebersamaan tinggi di Indonesia. Misalnya, jika ada masalah keuangan dalam sebuah keluarga, keluarga besarnya, seperti saudara, orang tua, teman, akan membantu. Keuangan yang sehat antara lain idealnya komitmen menabung diatas 10% dan utang kurang dari 30% dibandingkan dengan penghasilan rutin. Misalnya gaji Rp 5 juta, berarti harus rutin menabung minimal Rp 500 ribu per bulan dan nyicil utang tidak boleh lebih dari Rp 1.650 ribu per bulan.
Melihat dari tiga hal penting diatas, rasanya harus cek lagi dan membenahi gaya hidup. Bisa jadi gaya hidup yang dianggap biasa-biasa saja bagi orang lain namun ternyata tidak cocok buat kita (terlalu pemborosan). Selain itu, tidak kalah pentingnya adalah menambah penghasilan. Kalo kata saya sih, persiapkan kran penghasilan kedua ketiga dan seterusnya. Siapa tahu kran pertama mampet atau rusak alhamdulillah masih ada kran kedua dan seterusnya ๐
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga, dan freelance blogger. Baginya blog adalah ruang berbagi inspirasi dan media menulis untuk bahagia. Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
sedikit nambahin juga…jangan lupa siapin DANA DARURAT jugaa …bisa dlm bentuk tabungan atau reksadana pasar uang yang mudah cairnya pokoknya.heheheh…
saya banyak belajar dari blognya Ligwina Hananto + Safir Senduk mba.
duluu butaa banget sama satu ini…
skrg klo buat sekolah anak..saya buat planningnya sesuai tahapan sekolahnya.
misal klo dana buat PG + TK saya masukkan ke deposito aja, dana masuk SD ditabung di reksadana pasar uang, dana masuk SMP+SMA+kuliah ditabung di reksadana saham. Dan ternyata enakkk banget nabung di reksadana…bisa diplot tiap bulan musti nabung berapa. dan saya tinggal klik-klik aja pake internet banking. So far yg paling lengkap + mudah buat saya adalah bank commonwealth. Bank Mandiri juga jual.
hihih..jadi makin semangaaattttttt cari uang klo inget PR keuangannya banyak. Uang bukan segalanya memang…..Uang hanya sarana mempermudah…yang ingin saya raih adalah kemudahan dalam mendapatkan pendidikan, kesehatan, dll.
CMIIW…:D:D
kadang aku stres kalo harus berhadapan dengan PR yang satu ini, tp kita sebagai istri dan ibu dari anak2, mau ga mau dan harus mengahadapi masalah perencanaan keuangan ini ๐
tapi saya serta keluarga udah komitmen dengan membenahi gaya hidup, dan ini yang terpenting menurut saya dan keluarga saya. keren tulisannya kak
salam kenal
-widie-