Awalnya saya biasa-biasa saja menempati rumah itu. Iya, seperti biasa kalo saya tidur menginap di mana pun. Iya, seperti dulu kalo saya pindah dari satu kost ke kost yang lain. Ga pernah ada yang saya rasa-rasakan. Semua biasa-biasa saja.
Namun, setelah beberapa hari menginap di rumah itu dan pernah satu hari saya sendirian di rumah itu, saya merasakan ada sesuatu yang tidak pernah saya rasakan.
Setiap jam 20:30 saya pasti sudah mengantuk berat, akhirnya berangkat tidurlah sekitar jam 21:00. Alhamdulillah Satria di rumah itu mudah sekali diajak tidur, tidak pakai “nanti..nanti..”.
Lalu, setiap jam 03:30 dini hari saya pasti terbangun. Otomatis terbangun. Padahal biasanya saya pakai berdoa dulu minta dibangunkan dini hari sesuai keinginan saya. Atau kalo ga pengin bangun dini hari, ya nunggu alarm bunyi jam 04:30.
Nah.. ini yang sempat bikin saya jadi mikir adalah ketika hari Sabtu sore kemarin. Kebetulan suami nganter Satria les (tapi ternyata lesnya libur) dan saya ada meeting Plasmid Organizer dengan beberapa orang teman. Jam 16:30 semua teman sudah pulang, sedangkan suami dan Satria belum kembali, sehingga saya sendirian. Semua pintu saya tutup, hanya jendela masih saya biarkan terbuka semuanya. Karena mengantuk berat, saya rebahan diatas karpet di depan TV. Rasanya pengin tidur. Dan saya pun pejamkan mata sampai tertidur. Entah saya tertidur berapa menit, tiba-tiba samar-samar saya mendengar suara “assalamu’alaikum”. Yup, suara itu kurang jelas, tapi saya bisa menangkap suara itu. Karena saya kira itu suara tamu, langsung saya jalan ke pintu depan, saya lihat keluar ternyata tidak ada siapa pun. Beruntung walau kaget sehingga terbangun tapi kepala saya tidak sampai pusing. Setelah itu, saya tidak melanjutkan tidur, namun saya segera beraktivitas mulai dari ganti pakaian, angkati jemuran, dan setrika. (Sambil masih bertanya-tanya dalam hati: siapa sih tadi itu?).
Karena hal-hal tersebut diatas, lantas pengalaman tersebut saya ceritakan ke suami saya yang kebetulan mengerti dunia supranatural. Dia hanya berpesan supaya saya berpikir positif saja. (Entah apa maksudnya).
Dari kejadian-kejadian tersebut, beberapa hal yang saya coba simpulkan adalah:
1. Jam 20:30 sudah ngantuk berat. Berarti memang saya harus istirahat setelah seharian cukup beraktivitas (kerja, rumah tangga, dll). Saya tidak boleh capek-capek.
2. Jam 03:30 sudah “dibangunkan”. Berarti istirahat saya sudah cukup. Sebaiknya saya segera ambil air wudlu dan sholat tahajud. Kemudian dilanjutkan dengan aktivitas kerja online sampai saatnya menyiapkan keperluan Satria sekolah (sarapan pagi, mandi pagi, dll).
3. Dengar suara “assalamu’alaikum” ketika saya tertidur padahal sendirian di rumah. Berarti saya harus selalu waspada. Boleh istirahat sore, tapi secukupnya saja, jangan kebablasan sampai waktu Maghrib. (Ahhh.. tapi bagian yang ini saya masih penasaran..).
Sejak peristiwa-peristiwa diatas, sekarang saya jadi agak kepikiran hehehe.. kepikiran bahwa di rumah itu ada penghuninya yang tidak kasat mata. Gapapalah.. insyaallah justru menjadikan saya dan kami sekeluarga untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan insyaallah lebih produktif dengan sambilan kerja di rumah. Aamiin…
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.