Skip to content

Tuhan (Masih) Sayang Kami

Kemarin sore pas Maghrib sampai di rumah saya merasa semua biasa-biasa saja, tidak ada perubahan, tidak ada kejadian apa-apa. Sampai akhirnya Satria bilang: “Bu, ayah habis kecelakaan lho.” Deg!! Mosok sih? Tapi suami tidak kelihatan luka. Trus saya tengok ke garasi, upss.. motor tidak ada. Suami bilang: “Iya, motor rusak parah, sekarang di bengkel.”

Jadi ceritanya gini…

Jam 15:30 saya minta dijemput di YIS supaya ada waktu ambil paket di cargo Joglosemar, ambil Orifast di kantor Oriflame, dan ambil cetakan flyer di Fisindo. Beneran suami datang on-time, lalu kami ambil paket yang ternyata tempatnya tidak jauh dari YIS (tempat ngantor sekarang). Dengan membawa box berisi 100 katalog, kami meluncur ke Oriflame. Sampai disana alhamdulillah sepi, sehingga semua proses berlangsung cepat, termasuk halal bil halal dengan para karyawan disana. (Maklum setelah Lebaran, baru kemarinlah saya ke kantor Oriflame lagi hehe…). Setelah urusan selesai, saya mampir untuk ngeprint AR. Di saat itu ada mba Yani (Head of Cashier) yang menawari katalog 100 pcs lagi. Otomatis saya mau donk.. sooo order lagi dan naik lagi ambil barangnya.

Sebelum ambil orderan kedua, sempat diskusi dengan suami, mengingat jam 17:00 harus jemput Satria di sekolahnya. Akhirnya diputuskan dia pulang duluan naik motor supaya bisa jemput Satria cepat. Suami naik motor sambil bawa 100 katalog, 200 flyer, sepaket orderan, dan satu tas laptop beserta isinya, serta helm saya. Sedangkan saya pulang naik taxi bawa 100 katalog lagi dan sekalian mampir Fisindo untuk ambil cetakan flyer.

Cari taxi ternyata butuh waktu. Telepon beberapa perusahaan taxi, ehhhh.. jawabnya semua masih full. Sempat sms ke suami bahwa saya belum dapat taxi, dia jawab: “Sabar.” Dan akhirnya dapat taxi Vetri.

Dalam perjalanan pulang saya tidak punya firasat apa-apa, semua baik-baik saja. Ringan sekali rasanya langkah saya karena semua urusan sudah terlewati dengan lancar.

Namun ternyata, dibalik kelancaran semua urusan saya… di seberang sana suami saya kecelakaan, sodara-sodara!! Kecelakaan terjadi di depan Rumah Makan Padang Sederhana selatan perempatan Ring Road Kentungan. Tabrakan motor sama motor. Sampai saat menulis ini saya belum lihat kondisi motor kami, tapi kata suami sih “parah” dan sudah ditaruh di bengkel Handoyo Motor.

Menurut cerita suami saya, kejadian kecelakaan kemarin seperti sudah diatur oleh-NYA. Pertama, ketika sudah jelas motor rusak sehingga suami saya kesulitan mengendarainya apalagi bawa barang-barang sebanyak itu, alhamdulillah ada taxi yang sedang ngetem. Suami saya kemudian minta tolong taxi tersebut membawa barang-barang, sedangkan suami mengendarai motor untuk dibawa ke bengkel. Jadi, suami naik motor, sedangkan taxi mengikuti. Bersyukur, sopir taxi mengikhlaskan suami saya mau bayar berapa pun terserah. (Mungkin ngerasa kasihan ‘kali ya..). Nah kedua, kepikiran gimana jemput Satria. Akhirnya suami saya telpon ke teman. Biasanya temannya ini tidak bawa HP, ehh.. alhamdulillah koq ya kemarin cepat nyambung. Bersyukur teman ini bisa dimintain tolong untuk jemput Satria. Lalu suami saya menjemput mereka pake taxi tadi setelah menaruh motor di bengkel.

Setelah motor aman di bengkel, Satria aman sudah dijemput, akhirnya suami+anak pulang naik taxi beserta semua barang-barang tadi. Baru deh saya kemudian tiba di rumah juga. Dan bersyukur semua urusan sudah kelar.

Satu hal yang kami syukuri banget yaitu suami saya tidak mengalami luka sama sekali. Hanya tadi pagi baru sempat cek-cek dan ternyata ada beberapa bagian tubuh yang mengalami memar.

Saya bilang bahwa Tuhan masih sayang kita, Tuhan masih sayang kami. Mungkin motornya memang harus istirahat dulu, capek karena dipakai setiap hari untuk urusan anak, saya, kerjaan, dan lain-lain. Maklumlah motor tua :-).  Sedangkan suami tidak mengalami luka sedikit pun, mungkin karena Tuhan tahu bahwa saya dan Satria membutuhkan beliau setiap saat setiap waktu.

Selamat ulang tahun suamiku, semoga Allah SWT selalu melindungimu setiap saat setiap waktu.. We love you !!

Note: 28 Agustus adalah hari ulang tahun suami saya. Pas HUT dapat hadiah kecelakaan lalu lintas.

2 thoughts on “Tuhan (Masih) Sayang Kami”

Leave a Reply to Renni Indritha Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *