Rasa ini tiba-tiba muncul tadi pagi setelah meng-drop Satria di sekolah. Hari ini hingga Rabu besok, Satria punya jadwal kemah di Sleman. Kemah diselenggarakan oleh sekolahnya dalam rangka kegiatan Hizbul Wathan.
Sejak beberapa hari kemarin kami sibuk mempersiapkan beberapa hal yang akan dibawa Satria ke tempat kemah. Sudah ada daftar/list apa saja yang harus dibawanya, terutama makanan. Satria bilang, peralatan-peralatan yang lain sudah dibawa oleh teman-temannya yang lain. Kebetulan satu regu ada 9 anak.
Sebenarnya hari pertama ini Satria tidak menginap di tenda, tapi pulang ke rumah karena Satria punya acara lomba karawitan di Sleman. Lombanya diadakan pada hari Selasa. Nah, besok setelah selesai lomba karawitan barulah kembali ke arena perkemahan.

Entah mengapa tadi pagi saya merasa “sumedhot” ketika meninggalkan Satria. Saya jadi terpikir, apa mungkin Satria juga merasakan rasa yang sama ketika saya harus meninggalkannya ke luar kota beberapa hari? Sepertinya mungkin banget, hanya saja saya yang tega tidak menanyakan kepadanya. Kemudian saya flashback ke masa kecil saya ketika seumur Satria dimana ibu saya sering pergi entah ke kota atau ke pasar atau ke manapun. Meskipun ibu perginya tidak sampai menginap, yaitu siang/sore sudah pulang, namun saya sebagai anak merasa ada sesuatu yang hilang.
Ahhh…lebay yaaa…baru mau ditinggalin anak 3 hari aja udah merasa sumedhot, tapi tidak merasa gimana-gimana ketika ninggalin anak. Uhhhh….
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga, dan freelance blogger. Baginya blog adalah ruang berbagi inspirasi dan media menulis untuk bahagia. Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
sumedhot itu apa?
‘Sumedhot’ itu rasa nyeri di lubuk hati yang paling dalam karena merasa kehilangan sesuatu/seseorang.