Beberapa hari yang lalu ada kultwit yang oke banget. Yang bikin kultwit adalah @PartaiSocmed. Ga kenal sih saya dengan akun twitter satu ini, tapi saya tertarik dengan isi twit saat itu. Yang dibahas adalah tentang perilaku penggunaan gadget. Mau tahu apa isinya? Yukkk….saya share disini yaa… Semoga bermanfaat ?
Saat ini gadget atau hape adalah suatu kebutuhan, bukan lagi barang mewah atau gaya hidup. Bahkan pengemis pun pakai hape.
Teknologi hape pun semakin berkembang dan harganya makin terjangkau. Semua orang punya hape.
Untuk sebagian para pelaku UKM, HP adalah senjata penting mereka. Bahkan banyak yang menggunakan gadget sebagai alat jualan mereka.
Namun sayang, pentingnya gadget bagi sebagian pelaku UKM tidak diikuti oleh perilaku penggunaan gadget yang benar.
Untuk itu, kami akan memberikan tips sederhana bagaimana pelaku UKM sebaiknya memperlakukan gadget mereka. Berikut ini tipsnya:
1. Jangan ganti nomor Anda
Nomor HP Anda adalah rejeki Anda. Seberapapun tidak cantiknya nomor Anda, selama sudah disimpan oleh banyak orang, maka pertahankanlah!
Harap diingat, sebagai pelaku UKM, kitalah yang butuh konsumen, bukan sebaliknya. Ingat pula bahwa kita bukan orang penting.
Tapi ‘kan jika kita ganti nomor kita akan broadcast pemberitahuan ke semua kontak? Betul. Tapi ingat lagi, kita tidak sepenting itu.
Banyak orang yang tetap tidak mau repot-repot mengganti kontak mereka setelah kita beritahu tentang pergantian nomor kita.
Bagi sebagian pelaku UKM, daftar kontak di HP adalah juga calon konsumen potensial mereka.
Maka mengganti nomor HP sama seperti menghilangkan sebagian rejeki kita.
Ketika mereka membutuhkan produk/service kita, maka kontak kita sudah tidak tersedia. Lalu dengan mudahnya calon konsumen akan mencari sumber lain.
Lalu bagaimana jika HP kita hilang? HP boleh hilang, tapi nomor kita tetap bisa kita urus agar kembali. Ingat, nomor kita adalah rejeki kita.
Selain itu, perilaku gonta-ganti nomor HP memberi kesan bahwa kita adalah orang yang bermasalah. Seperti takut dikejar-kejar hutang saja.
Dan orang tidak mau berurusan bisnis dengan orang yang terkesan bermasalah. Jadi, jangan tutup rejeki kita dengan gonta-ganti nomor HP.
2. Always available
Lagi-lagi ingatlah bahwa kitalah yang butuh konsumen, bukan sebaliknya. Oleh karenanya, jangan persulit rejeki untuk datang pada kita.
Sesibuk-sibuknya pelaku UKM pastilah punya waktu untuk rejeki yang akan datang. Dan rejeki seringkali datang di waktu-waktu yang tak terduga.
Jadi, jangan sekali-kali bikin status “Busy” pada gadget kita. Apakah kita terlalu busy untuk terima rejeki?
Permudahlah rejeki untuk datang, jangan dipersulit. Apalagi sekedar karena gagah-gagahan agar terlihat “Busy”.
Mulai sekarang kita jadikan diri kita available untuk rejeki. Jika memang sedang sibuk benar, silakan saja, tapi tak perlu dipamerkan di status.
3. Jangan gunakan nama yang sulit
Sekarang ini HP banyak yang bisa digunakan untuk BBM, WA, Facebook, dll. Sangat bermanfaat bagi UKM.
Sayangnya kita sendiri sering membuat rejeki malas menghampiri. Salah satunya adalah keganjenan menggunakan nama aneh-aneh untuk diri kita sendiri.
Bahkan ada yang menggunakan karakter khusus untuk menulis namanya. Seolah-olah kita makhluk paling spesial di bumi ini.
Akibatnya, ketika orang hendak memesan produk/service kita maka mereka akan kesulitan menemukan kita.
Jika calon konsumen kesulitan mencari kita maka percayalah merek akan segera mengalihkan piliha ke pihak lain. Melayanglah rejeki kita.
Tapi ‘kan orang bisa edit nama kita agar mudah dicari? Betul, tapi lagi-lagi kitalah yang butuh konsumen, bukan sebaliknya.
Maka permudahlah calon konsumen menemukan kita, jangan persulit mereka. Jangan persulit rejeki kita sendiri.
Lagipula tidak semua pengguna gadget suka utak-atik gadget mereka, banyak yang gaptek juga. Belum tentu mereka bisa mengedit nama kita.
Mulai sekarang berhentilah bersikap alay. Gunakan nama yang benar dan mudah dicari. Jangan gunakan karakter-karakter khusus yang menjauhkan rejeki kita.
4. Jangan sering-sering kirim BC
Salah satu fasilitas yang dianggap efektif untuk jualan adalah fasilitas broadcast. Sayangnya banyak yang menggunakannya secara norak.
Banyak orang merasa sangat terganggu dengan BC yang terlalu sering. Apalagi BC jualan.
Akibatnya, alih-alih mendapatkan pelanggan, kita justru akan di delcon karena dianggap mengganggu.
Saran kami, jangan gunakan fasilitas broadcast terlalu sering. Lebih naik sibuk sedikit japri calon pelanggan potensial satu per satu.
Pendekatan yang lebih personal akan lebih disukai calon pelanggan kita dibanding BC.
Boleh gunakan BC tapi hindari hal-hal yang berbau jualan. Untuk pemberitahuan darurat, misalnya.
Demikian sedikit tips tentang perilaku menggunakan gadget agar bisa memaksimalkan bisnis para pelaku UKM.
Kunci keberhasilan kita adalah sikap humble. Selalu ingat bahwa kitalah yang butuh konsumen, bukan sebaliknya.
Permudahlah rejeki untuk datang, jangan dipersulit atas alasan apapun. Apalagi sekedar karena sikap gaya-gayaan.
Sekian kultwit kami, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih.
Posted by Wiwin Pratiwanggini from WordPress for Android
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Nah, setuju. Jangan keseringan kirim BC 😀