Lompat ke konten
Home ยป Lifestyle ยป Full Time Mom vs Working Mom

Full Time Mom vs Working Mom

  • oleh

imageSebenarnya buku ini saya beli sudah sebulan yang lalu, tepatnya di bulan Januari melalui koordinator Emak Pintar Yogyakarta.

Sebenarnya pula saya belum kelar baca buku ini, karena bacanya tidak full time ๐Ÿ˜€

Buku ini bagus banget, minimal bisa jadi referensi buat Anda yang mungkin hanya full time mom saja atau working mom saja. Saya pribadi berada di antara keduanya tapi cenderung ke Working Mom.

Dengan membaca buku ini, akan menambah wawasan bahwa sebenarnya menjadi ibu rumah tangga ataupun wanita karier itu sama mulianya. Keduanya memiliki konsekuensi masing-masing dan merupakan pilihan yang bijak. Dimana pilihan tersebut adalah hidup yang akan dijalani.

Ya, apapun yang dilakukan seorang ibu tak akan lepas dari komentar orang-orang di sekitarnya. Ketika sang ibu berkeputusan untuk berhenti dari pekerjaannya dan menjadi full time mom, akan ada komentar (positif atau negatif). Begitu pun ketika ibu yang sudah melahirkan tetap memilih bekerja. Tidak mudah berperan sebagai FTM atau WM. Siapa pun yang berkomentar, mereka tak tahu apa yang ada di balik keputusan yang diambil oleh FTM dan WM tersebut.

Seperti saya, kenapa saya memilih tetap menjadi Working Mom, ya saya pasti punya alasan kuat. Yang terpenting suami saya ridlo (kasih ijin), karena kami sadar bahwa sebagai suami istri adalah saling melengkapi.

Apapun pilihannya, sebagai ibu kita harus terus berkarya untuk kebahagiaan dan masa depan keluarga.

Di buku ini penulis memberikan berbagai ilmu yang sangat bermanfaat buat FTM dan WM, antara lain:
1. Bijak pada kondisi
2. Bijak pada pilihan (being full time mom atau being working mom)
3. Super peran di dua dunia yang berbeda (full time mom vs working mom)
4. Pilihan apapun, me time tetap harus disediakan
5. Harus bisa menyediakan quality time untuk keluarga
6. Manajemen keuangan keluarga
7. Jadikan rumah sebagai tempat tinggal (home sweet home)
8. Tahu apa yang dibutuhkan anak
9. Menjaga hubungan suami istri (suamiku cintaku)
10. Berkomunitas supaya tidak merasa sendiri
11. Jadilah ibu yang terbaik (terbaik untuk pilihan Anda, terbaik untuk suami, terbaik untuk anak, terbaik untuk keluarga)

Apapun pilihan seorang ibu, pasti tujuannya adalah untuk keluarga, bukan untuk dirinya sendiri. I love my family!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *