Lompat ke konten
Home ยป Lifestyle ยป Sembuh dari Kanker

Sembuh dari Kanker

Salah satu partner bisnis saya di Oriflame ternyata adalah seorang cancer survivor. Dia hidup damai bersama kanker. Saya tidak tahu banyak bagaimana ceritanya sampai pada suatu hari saya membaca kisah singkatnya yang di-share di status Facebooknya. Nama partner bisnis saya tersebut adalah Aprilia Anugrah Kristanto, masih single, punya kesibukan menjadi guru les privat bidang studi. Berikut ini tulisannya yang saya comot kesini atas seijinnya. Semoga bermanfaat buat Anda yang membutuhkan informasi seputar kanker.

Tahun 2012, saya didiagnosa kanker getah bening stadium 4, dimana tumor sudah memenuhi 80% paru-paru saya. Dokter sudah pesimis tentang kesembuhan saya. Saat itu saya harus menjalani 14x kemoterapi dan 30x radioterapi. Karena kemurahan Tuhan-lah saya masih bisa sembuh hari ini. Memang, kata dokter, saya sembuh karena disiplin dengan jadwal kemoterapi. Tapi menurut saya itu tidak semata-mata karena kemoterapi dan radioterapi saja, tapi diimbangi dengan beberapa hal sekaligus, sebagai berikut:

1. Minum 2 kg wortel yang dijus dan dikonsumsi sekaligus sebelum sarapan pagi. Benar-benar sebagai asupan pertama kali di pagi hari. Ini berfungsi sebagai detox. (Saya lakukan selama 1,5 tahun nonstop).

2. Menghindari segala bentuk makanan yang digoreng pake minyak yang sudah dipakai lebih dari 2x. Tapi lebih aman makan saja makanan yang direbus. Karena minyak yang dipakai berkali-kali bersifat karsinogenik (pemicu kanker).

3. Makan lauk ikan dan sayur (wajib ada brokoli, wortel, dan sawi). STOP daging merah sama sekali, karena daging merah “makanan favorit sel kanker” sehingga memicu tumor bertambah banyak, sehingga kemoterapi menjadi tidak efektif. Dua dokter bicara serius tentang daging merah ini.

4. Hindari juga makanan yang dibakar. Karena karbon yang berubah menjadi arang bersifat karsinogenik.

5. Konseling dan melepaskan segala kebencian/kemarahan terpendam. Paman saya pernah membaca sebuah buku, yang intinya mengatakan bahwa sel kanker itu ada di dalam diri setiap orang, tapi anehnya tidak semua orang mengalami kanker. Mengapa? Karena ternyata Tuhan sudah menyediakan ANTIBODI untuk membunuh sel kanker, bahkan sebelum ia berkembang. SAYANGnya, antibodi ini akan BERHENTI diproduksi saat kita menyimpan kemarahan/kebencian. Itulah sebabnya sel kanker jadi berkembang tanpa kendali. Saya belum pernah membaca langsung bukunya, tapi saya tahu kalau kemarahan memang mematikan antibodi.

6. Berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan. Bagaimanapun kerasnya usaha kita, hidup mati kita ditentukan oleh Tuhan.

7. Berjemur di bawah sinar matahari pagi. Waktu itu saya tidak tahu alasannya. Saya baru tahu sekarang, kalau manfaatnya bukan sekedar mendapatkan sinar matahari pagi, tapi juga untuk mendapatkan udara pagi yang sehat. Saya juga baru tahu dari artikel yang kemarin saya baca, bahwa oksigen menghambat pertumbuhan sel kanker.

8. Mengkonsumsi buah berantioksidan minimal 1/2 kg per hari. Antioksidan berfungsi mengikat zat-zat karsinogenik, sehingga diharapkan dengan berkurangnya zat karsinogenik, tidak ada lagi yang memicu terbentuknya sel kanker baru. Waktu itu saya hanya mengkonsumsi jeruk lokal, jambu biji, sirsak, apel malang, karena alasan biaya. Tapi sebenarnya ada lagi alternatif yang lain, antara lain ubi ungu, sari buah merah papua, bit merah, bayam merah, dll. Pokoknya yang berwarna merah atau ungu atau mengandung vitamin C tinggi.

9. Stop makanan instan yang menggunakan bahan kimia buatan, dan belajar merasa cukup dengan fresh food yang dimasak sendiri.

10. Saya juga disiplin dengan jadwal kemo saya, sekalipun itu amat sangat berat. Karena dokter memperingatkan, bahwa obat kemo bersifat seperti antibiotik, yatu harus “dikonsumsi” secara teratur (jadwal tidak boleh telat) dan tidak boleh berhenti di tengah jalan sekalipun tumor SEPERTINYA sudah hilang. Karena kalau berhenti sebelum tuntas pengobatannya, sel kanker akan menjadi kebal. Dan untuk membasminya dibutuhkan obat kemo yang lebih keras, yang pastinya akan lebih berat bagi tubuh, dan kemoterapi sebelumnya menjadi sia-sia.

Demikian sharing dari saya, semoga bermanfaat. Jangan takut menjalani kemoterapi (bagi yang sudah didiagnosa kanker). Bagaimanapun obat kemo yang sekarang itu lebih ringan (tidak terlalu merusak tubuh) dan relatif lebih efektif dibandingkan teknologi kemoterapi jaman dahulu kala. Kita perlu bersyukur untuk itu.

Bila masih takut, ingatlah saya. Kalau Tuhan memampukan saya menjalani 14x kemoterapi yang berat (bahkan ada teman saya yang kemoterapi sampai 21x), pasti Tuhan yang sama akan memampukan teman-teman (yang sedang menderita kanker) juga.

Teruslah berdoa, dan berjuanglah sampai titik darah penghabisan. Selama masih ada nafas, jangan pernah berhenti berharap. Semangat ๐Ÿ™‚

Jika Anda ingin sharing lebih dekat dengan Aprilia, silakan hubungi BBM atau WA-nya sebagai berikut:
Pin BBM: 2AB17695
SMS/WA: 0819 3179 0201

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *