Skip to content

Lepaskan, Ikhlaskan

Bulan Maret kemarin adalah bulan yang cukup berat buat saya. Berat karena terpaksa kurang produktif. Dua minggu full saya harus sakit. Mendadak sakit gitu aja. Sempat sembuh 3 hari ehhh mendadak sakit lagi ronde kedua. Di minggu kedua terpaksa deh saya ke dokter karena sudah tidak tahu lagi musti digimanain. Saya bilang ke dokter,”Dok, kalo ga perlu obat, ga usah dikasih obat yaa..”. Tetap diberi obat sih sekitar 4 macam. Di apotik saya minta nebus separo saja, alhamdulillah boleh. Ya, saya tidak ingin kebanyakan obat kimia. Dikit aja udah cukup, yang penting berkurang sakitnya. Alhamdulillah nebus separo saja dan beranggsur-angsur sembuh.

Selama sakit, praktis banyak hal yang tidak bisa saya lakukan, terutama yang harus menggunakan laptop, karena kepala kliyengan dan rasanya pengin tidur aja (bedrest). Padahal pekerjaan-pekerjaan saya sebagian besar menggunakan laptop. Ya sudah, 2 minggu nyaris full enggak ke kantor dan banyak enggak online-nya.

Selama kurang online, otomatis macet deh kegiatan marketing saya, padahal itu lahan rejeki saya. Tapi ya gapapa, saya ikhlaskan saja. Saya bilang ke semua partner bisnis saya bahwa selama 2 minggu saya bakalan slow respon.

Selama tidak bisa ke kantor, otomatis ada jam-jam kerja dimana saya tidak dibayar. Sempat kepikiran, waduhhh.. ada rejeki yang terpaksa hilang, gimana donk nanti bayar ini itu.

Namun pada akhirnya saya lepaskan semua beban saya, saya ikhlas menjalani hari-hari harus istirahat. Ikhlas tidak terima gaji full. Ikhlas bagaimana nanti menghadapi akhir bulan Maret 🙂

Buah dari ikhlas dan lepas beban, saya rasakan di bulan ini. Ternyata dengan saya ikhlas dan melepaslkan semua, Allah tetap memberi saya rejeki sesuai yang saya butuhkan. Rejeki dari pekerjaan sebagai part-timer berkurang, tetapi rejeki dari bisnis menaik. Alhamdulillah, tetep balance, saling menutupi kekurangan, kembali normal 🙂

panah2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *