Tadi pagi buka BBM ternyata ada berita duka. Mbah Imun meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un…
Mbah Imun adalah paman dari ibu saya. Saya menganggapnya seperti embah kandung. Karena memang sedari kecil dulu saya biasa tinggal disana. Banyak temen sih… secara putra-putri mbah Imun usianya enggak terlampau jauh dari saya. Saya ada di tengah-tengah mereka. Setiap Idul Fitri alhamdulillah saya, suami dan anak selalu menyempatkan diri sungkem kepada beliau.
Menerima berita duka tadi pagi, jadi serasa ada yang hilang. Langsung saya bilang ke suami bahwa hari ini siang atau sore atau malam harus kesana.
Sebenarnya tadi siang hujan cukup deras. Namun alhamdulillah perjalanan kami ke Cancangan sangat lancar. Hujan sudah lewat. Dan menurut kabar dari keluarga disana juga bahwa almarhum mbah Imun sudah dikuburkan sebelum hujan turun.
Oiyaaa.. mbah Imun meninggal dalam keadaan tidur. Kalo saya bilang: tidur untuk selamanya. Ketahuannya sudah jam 6 pagi tadi, ketika anak-anaknya sudah pada mulai beraktivitas (pergi kerja). Bersyukur tanpa sakit, tanpa menderita, tanpa merepotkan siapapun.
Sugeng kondur, mbah Imun…
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.