Satria sudah abegeh, sudah hampir 15 tahun. Salah satu hal yang sedang disukainya adalah bikin-bikin video. Sepertinya pengin seperti para vlogger dan youtuber gitu deh.. Sudah bikin akun di Youtube yang di-monetize. Sudah beli beberapa alat yang mendukungnya bikin video. Sudah mulai belajar cara-cara mengedit video.
Sebenarnya dia pengin memanfaatkan HP untuk bikin video dan mengeditnya, tetapi sayang HP Satria memang minimalis. Trus dia mencari-cari kamera digital yang pernah kami miliki. Alhamdulillah ketemu, Sony CyberShot, yang saya beli beberapa tahun yang lalu. Kami cek di Sony Service Center, alhamdulillah semua masih baik, hanya tidak ada chargernya. Saya sempat tanya ke beberapa toko kamera, yang ada hanya universal charger, harganya sekitar Rp 350 ribu.
Untung lho kami enggak buru-buru beli charger tersebut dengan harga segitu. Beberapa hari yang lalu kami jalan-jalan ke Ambarrukmo Plaza. Kamera digitalnya sekalian saya bawa, siapa tahu bakalan dapat charger. Nah, sebelum pulang, kami mampir dulu ke salah satu sudut toko kamera yang ada di lantai bawah depan Carrefour. Disitu ternyata ada dan harganya lumayan selisih, yaitu Rp 275.000. Ya sudah, akhirnya kami beli charger tersebut.
Sampai di rumah, batere kamera dipasang di charger, kami biarkan sampai terisi. Alhamdulillah masih bisa terisi dengan baik sehingga kamera pun bisa digunakan kembali.
Satria donkkk… seneng banget. Sekarang kemana-mana dibawanya itu kamera dan selalu bikin video. Sampai di rumah, video-video yang dia bikin dieditnya menggunakan Adobe Premiere Pro yang ada di laptop saya ini.
Ini hanya salah satu scene yang Satria ambil, jadi ini masih video mentah, yang selanjutnya akan diedit oleh Satria dan digabungkan dengan scene-scene yang lain. Hmmm… Ibu dan Ayah hanya bisa mendukungmu, Nak.. kalo memang itu baik ya lakukanlah 🙂
Saya penasaran dengan hasil editannya. Semangat selalu belajar ngeclognya, ya 🙂