Jaman 15 tahun yang lalu dengan jaman now memang beda. Jaman Satria dulu, setahu saya cuma ada popok kain bertali (cloth diapers) dan pospak (disposable diapers) dengan berbagai merk. Nah, jaman sekarang, jamannya Dimas, ternyata ada yang namanya clodi (modern cloth diapers). Saya jadi penasaran dengan clodi ini karena kebetulan ada teman yang ngasih kado berupa clodi.
Hari ini ada beberapa teman Facebook yang bersedia sharing pengalaman mereka menggunakan clodi untuk anaknya. Ada yang pernah menggunakan untuk anak pertama, namun untuk anak-anak berikutnya tidak lagi, karena mereka lebih memilih menggunakan pospak yang praktis. Ada yang pernah menggunakannya namun kemudian berhenti karena malas mencucinya. Ada yang pernah menggunakannya tapi enggak ‘sreg’ karena takut kenapa-kenapa (misalnya terjadi infeksi saluran kencing, dan lain-lain); dalam hal ini memang terjadi pro dan kontra. Tapi banyak juga yang setia menggunakan clodi untuk anak-anak mereka.
Nahhh.. dari pengalaman teman-teman yang setia menggunakan clodi ini saya mencoba cari tahu. Maksudnya saya belajar dulu dari mereka, terutama mengenai kenyamanan dan kepraktisannya.
Di suatu web khusus clodi disebutkan bahwa clodi tidak boleh dicuci dan dikeringkan menggunakan mesin cuci. Buat saya, mencuci secara manual sih ga masalah, tapi saya butuh spinning di mesin cuci (enggak harus yang kering-kering amat) supaya minimal cepat kering meskipun menjemurnya cukup diangin-anginkan. Untunglah teman-teman tadi bilang bahwa mereka biasa mencucinya di mesin cuci. Sippp-lah!
Dan, makin lengkap informasi yang saya butuhkan karena ternyata Aya pernah membuat review tentang clodi di blognya. Jadi, saya ga perlu jauh-jauh ngubek-ubek google untuk cari informasi. Kalo saya cari informasi sendiri di belantara google, ujung-ujungnya saya malah bingung sendiri. Kenapa? Karena di luar sana masih banyak pro dan kontra mengenai penggunaan clodi. Jadi lebih baik saya cari informasi dan belajar dari teman-teman dekat saja yang memang setia menggunakan clodi.
Jadi selanjutnya saya akan fokus menggunakan apa? Popok kain bertali? Pospak? Clodi?
Hehehe.. saya ga mau pusing koq..
Popok kain bertali (cloth diapers) tetap saya gunakan selama berada di rumah karena sebenarnya popok ini justru praktis dan higienis. Kena pipis, langsung dilepas dan ganti yang kering. Kena pup, juga demikian, dan nyucinya pun enggak susah. Oiya, supaya lebih rapi, setelah memasang popok kain bertali, biasanya saya pakaikan celana pendek atau panjang. Celana pendek khusus bayi itu lhoo.. yang lubangnya di depan. Jadi dobel donk? Gapapa..
Pospak (disposable diapers) juga tetap saya gunakan, terutama ketika hendak bepergian. Karena rasanya ga mungkin bawa-bawa popok kotor kemana-mana hehehe.. Jadi, tetep pospak saya butuhkan. Oiya, akhir-akhir ini saya menggunakan pospak MamyPoko Pants untuk Dimas. Kalo jaman Satria dulu saya menggunakan pospak merk Sweety.
Nah.. clodi (modern cloth diapers), saya baru akan mencobanya. Tadi siang saya sudah mencuci satu clodi, akan saya coba pakaikan besok. Pemakaian perdana. Kalo dirasa cocok dan Dimas merasa nyaman, yaaa.. berarti clodi dan popok kain bertali akan digunakan secara selang-seling, sampai waktunya Dimas lepas dari popok kain bertali.
Gitu dulu yaaa.. besok di-update kalo udah jadi pakai clodi ๐
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.