Tidak terasa dua bulan telah berlalu dan cuti sudah habis. Dua bulan serasa dua minggu saja. Iya, sesuai kontrak kerja, saya dikasih jatah cuti melahirkan hanya 2 bulan. Memang tidak sama dengan teman-teman lain yang dikasih jatah cuti 3 bulan. Namun demikian, saya wajib bersyukur karena ternyata ada lhooo yang jatah cutinya hanya dikasih 1 bulan.
Jadi, hari Senin 4 Desember 2017 kemarin adalah hari pertama saya masuk kerja lagi. Kondisinya sekarang jelas beda banget dibandingkan dengan sebelum punya anak kedua.
Dulu, pulang kantor saya bisa bersantai-santai dan buka smartphone dan laptop sewaktu-waktu. Tapi sekarang, prioritas pertama saya adalah anak, anak yang masih bayi tentunya. Sudah menjadi komitmen saya dengan suami bahwa selama saya kerja di kantor, maka suami yang urus baby Dimas, karena kami tidak punya baby sitter. Dan begitu pulang dari kantor, sayalah yang urus baby Dimas. Alhamdulillah hari pertama ini berjalan dengan lancar. Semoga demikian juga dengan hari-hari selanjutnya.
Lha koq malah suami yang momong anak? Yaa.. mau gimana lagi, situasi dan kondisi kami memang begini. Kebetulan saya bekerja di luar rumah, sedangkan suami memang bekerja di rumah. Bagi kami, hidup berumah tangga itu saling melengkapi dan harus ada kerjasama yang baik. Karena itulah, tidak ada masalah bagi kami ketika harus bertukar peran.
Jujur saja, ada rasa kehilangan ketika saya harus mulai bekerja lagi. Bayangkannn.. 2 bulan berturut-turut saya sendiri yang pegang baby Dimas, siang dan malam. Bahkan seringkali sambil saya abadikan setiap kelucuan anak tersebut. Rasanya memang sedih ninggalin rumah. Tapi, saya harus ikhlas. Toh ada ayahnya dan pasti Allah juga menjaganya. Kepada baby Dimas pun, saya mulai memberikan pengertian bahwa: “Dik, ibu harus kerja, Dimas di rumah sama ayah yaa..”. Jika saya sampaikan sejak sekarang, saya yakin di kemudian hari Dimas akan mengerti dan terbiasa seharian tidak bersama ibunya. Sama seperti pengertian yang kami berikan kepada Satria dulu. Makanya tidak ada kesulitan bagi saya meninggalkan anak di rumah untuk pergi bekerja.
Demi mengobati kesedihan, pagi-pagi sebelum bekerja, saya ambil foto Dimas. Sudah cakep dan rapi karena sudah selesai mandi pagi dan bersiap-siap untuk bobo’. Dan paling penting, Dimas sudah poop. Alhamdulillah poopnya sudah teratur, yaitu di pagi hari sebelum jam 07:00.
Saya juga berkomitmen bahwa anak saya tinggalkan dalam kondisi sudah rapi dan sudah kenyang. Sehingga saya bisa pergi dan bekerja dengan tenang, demikian pun ayahnya tenang karena tinggal menjaganya. Selama jam kantor, saya usahakan untuk berkomunikasi dengan suami di rumah. Minimal menanyakan Dimas sedang ngapain, sudah diganti clodinya atau belum, dan sebagainya. Alhamdulillah suami bisa memandikan baby Dimas, jadi pulang kerja pun saya menemui Dimas yang sudah bersih dan rapi.
Baiklahhhh.. cuti sudah habis, saatnya saya menjalani episode berikutnya ๐
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.