Lompat ke konten
Home » Kesehatan » Konsumsi Suplemen, Perlukah?

Konsumsi Suplemen, Perlukah?

  • oleh

Jika ada yang bertanya kepada saya seperti judul di atas, yaitu konsumsi suplemen perlukah? Maka jawaban saya adalah: perlu dan tidak perlu. Kenapa? Bukankah begitu banyak suplemen dijual di pasaran, mulai dari yang murah hingga yang mahal? Bukankah sudah jamak orang-orang mengkonsumsi suplemen untuk menjaga kesehatan? Bahkan banyak suplemen yang dijual secara multi level marketing dan direct selling. Marak juga sekarang dijual suplemen herbal, yang konon katanya lebih aman daripada suplemen-suplemen yang dijual di apotik dan toko obat.

Memangnya apa sih suplemen itu?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan suplemen adalah:

sup·le·men /suplemén/ n 1 (sesuatu) yang ditambahkan untuk melengkapi; tambahan; 2 bagian ekstra pada surat kabar, majalah, dsb; lampiran pelengkap: majalah hiburan itu menerbitkan — khusus untuk menyambut tahun baru

Menurut kesehatan, suplemen adalah:

Produk yang dipakai untuk melengkapi makanan, mengandung satu atau lebih dari bahan sebagai berikut ini, yaitu adalah vitamin, mineral, tumbuhan atau bahan yang berasal dari tumbuhan, asam amino, bahan yang dipakai untuk menambah angka kecukupan gizi atau biasa disebut dengan (AKG) ataupun konsentrat, konsituen, metabolit, ekstrak atau kombinasi dari beberapa bahan di atas. Suplemen dapat dalam bentuk kapsul tablet, tablet kunyah, tablet effervescent, tablet hisap, granula, serbuk, kapsul lunak, pastilles, atau pun produk cair berupa tetes, larutan, maupun sirup.

Kapan suplemen dikatakan perlu?

Biasanya suplemen diperlukan oleh orang-orang yang sedang dalam masa penyembuhan dari sakit. Jadi, selain masih mengkonsumsi obat-obatan, proses penyembuhannya juga disupport dengan suplemen-suplemen. Sering ‘kan ya melihat keluarga kita yang sakit, selain diberi obat-obatan, mereka juga diberi beberapa macam vitamin atau tablet/cairan penambah darah.

Kenapa orang sakit butuh suplemen? Karena biasanya dari makanan saja belum cukup. Apalagi orang sakit ‘kan makanannya harus dijaga banget. Padahal di luar sana banyak makanan yang sebenarnya bagus untuk si orang sakit tersebut, tetapi oleh dokter tidak diijinkan dikonsumsi. Selain itu juga biasanya orang sakit itu nafsu makannya cenderung rendah atau turun daripada ketika sehat. Jadi gimana mau makan makanan yang bergizi kalo melihat makanan saja sudah tidak nafsu 😀 . Oleh sebab itu, penyembuhannya perlu dibantu dengan suplemen.

Kapan suplemen dikatakan tidak perlu?

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai orang-orang yang minum suplemen setiap hari. Bisa satu kali sehari, dua kali sehari, bahkan tiga kali sehari, tergantung dosis yang tertera di dalam kemasan si suplemen. Padahal sebenarnya mereka tergolong orang sehat, bukan orang sakit.

Banyak alasan mengapa orang sehat mengkonsumsi suplemen. Sebagian besar mengatakan untuk menjaga stamina. Ada juga yang karena cenderung kurang darah, kemudian mereka mengkonsumsi suplemen penambah darah. Kalo menurut saya sih, satu alasan yang pasti adalah mereka termakan iklan 😀 . Iya.. promosinya produk suplemen ‘kan luar biasa. Nah, di Indonesia yang orang-orangnya cenderung malas menjaga kualitas makanan dan pola makan plus cenderung suka yang instan-instan, jadilah mudah termakan oleh promosi dan iklan produk-produk suplemen. Dari yang murah hingga yang mahal, di Indonesia pasti laku hehehe.. Saya bisa bilang demikian karena saya sendiri pernah mengalaminya (red.: tertunduk malu…)

Namun sejak mengenal pola makan yang baik, saya menjauhi yang namanya suplemen. Saya berusaha menerapkan pola makan yang dikenal dengan food combining. Meskipun saya menjalankan pola makan ini masih sebatas pada “basic”-nya, tetapi hasilnya sudah saya rasakan. Basic-nya food combining yang saya tahu antara lain:
1. Minum air hangat dengan perasan jeruk nipis setiap bangun tidur, sebelum perut diisi apapun.
2. Sarapan dan makan hanya buah-buahan hingga menjelang makan siang.
3. Berhenti makan sejak jam 8 malam.
4. Makan karbohidrat hanya boleh dibarengi dengan sayuran (karbo + sayuran = bagus).
5. Makan protein hanya boleh dibarengi dengan sayuran juga (protein + sayuran = bagus).
6. Jangan pernah makan karbohidrat ditemani oleh protein hewani (karbo + protein = tidak bagus).
7. Hindari minum sambil makan. Sebaiknya minum air 15 menit sebelum makan atau 1 jam setelah makan.
Selain menerapkan pola makan tersebut, jangan pernah lupa untuk minum air minimal 8 gelas sehari agar tidak terjadi dehidrasi.

Berkat menerapkan pola makan tersebut, alhamdulillah kesehatan saya selalu terjaga. Tidak pernah sakit. Sesekali bersin-bersin itu pun sangat jarang dan tidak pernah sampai flu. Padahal dulu saya setahun sekali biasanya harus opname di rumah sakit hehehe.. Setiap tahun penyakitnya berbeda-beda. Menyedihkan ‘ya..

Selama hamil di tahun 2017 kemarin saya juga tetap menerapkan pola makan food combining. Kalo biasanya orang hamil pada mengkonsumsi susu ibu hamil dan berbagai macam suplemen ibu hamil, saya sama sekali tidak mengkonsumsinya. Gak ada susu untuk ibu hamil selama kehamilan. Gak ada suplemen-suplemen ibu hamil bahkan suplemen untuk calon bayi. Sama sekali tidak ada. Alhamdulillah bayi saya lahir tepat pada waktunya, terlahir sehat sempurna tidak kurang tidak lebih, kulitnya bersih, dan tumbuh kembang normal sesuai dengan usianya.

Jika Anda main ke rumah saya masih menemukan ada beberapa suplemen, itu adalah kebutuhan suami dan anak pertama saya. Mereka masih belum mau menerapkan pola makan seperti saya. Gapapa sih.. Belum menerapkan pola makan yang baik ditambah lagi mereka senang berolahraga yang cukup berat. Yang penting saya sehat terus, agar bisa maksimal menjaga mereka semua. Dan rencana saya nih, untuk anak kedua nanti akan saya perkenalkan pola makan food combining sejak dini.

Jadi, kita tidak perlu mengkonsumsi suplemen ketika pola makan sudah benar dan memakan makanan yang berkualitas. Makanan berkualitas bukan berarti makanan yang mahal-mahal koq.. cukup makanan yang ada di sekitar kita. Buah-buahan juga tidak perlu yang impor, toh banyak buah-buahan lokal yang enak-enak dengan harga sangat terjangkau :). Dengan pola makan yang benar, insyaallah jauh-jauh deh para penyakit dari tubuh kita. Orang-orang di kanan kiri depan belakang pada sakit, kita tidak ikutan sakit.