Sejak kecil, yang saya tahu minuman hangat favorit di sekitar saya adalah teh dan kopi. Lagipula saya tinggal di desa, sehingga tidak tahu jika ada minuman hangat lain selain teh dan kopi. Setiap pagi, minuman yang terhidang di meja adalah teh dan kopi. Jika sedang ada tamu, minuman yang ditawarkan juga teh atau kopi.
Keluar sejenak dari rumah, sempatkan mampir jajan di warung makan. Nah, disini minuman hangat yang ditawarkan mulai ada variasi tambahan, yaitu jeruk peras dan jeruk nipis. Sehingga kalau pesan minum di warung makan, bisa ganti-ganti antara teh, kopi, jeruk peras atau jeruk nipis. Oiyaaaa.. ada satu lagi yaitu air putih hangat.
Biasanya kalau sedang makan di rumah makan, minuman yang sering dipesan adalah minuman dingin. Tetapi saya anti-mainstream. Biar saja dikasih julukan “simbah-simbah” hanya karena saya memilih minum teh hangat atau jeruk panas di siang bolong 😀
Semua minuman yang saya sebutkan diatas tadi biasanya dicampur dengan gula pasir, sehingga terasa manis, segar dan hangat di badan.
Begitu saya mengenal food combining, minuman hangat favorit saya berubah. Kalau dulu saya suka teh hangat yang manis atau jeruk hangat yang manis juga, sekarang saya lebih suka jeruk nipis hangat tanpa gula. Cara membuatnya pun tidak seperti biasanya. Saya siapkan dulu segelas air putih hangat, baru kemudian saya beri air perasan jeruk nipis, dan tidak ditambah apa-apa lagi, kemudian diaduk rata dan diminum sekali habis. Kecut.. eh asam? Iyalah pasti. Awalnya gimanaaaa gitu, tapi lama-lama saya menjadi terbiasa.
Jeruk Nipis Hangat (sumber: Instagram @pratiwanggini)
Jeruk nipis hangat ini rutin saya minum setiap pagi ketika perut masih kosong. Sakit perut dong, ‘kan asam? Alhamdulillah tidak sakit perut. Rasanya memang asam di mulut, tapi tidak bikin asam lambung. Di perut dia bersifat basa sehingga bagus diminum setiap pagi karena bermanfaat untuk membersihkan saluran pencernaan dan menstimulasi enzim-enzim pencernaan. Selain membersihkan saluran pencernaan, ia juga bermanfaat sebagai tonik liver.
Di waktu-waktu lain, ketika udara dingin atau sedang bersin-bersin atau sedang pengin minuman segar yang hangat, biasanya saya membuat jeruk nipis hangat juga, bukan yang lain. Menurut saya, minum jeruk nipis hangat ini juga membantu menghidrasi, karena setelah meminumnya haus hilang dan bertahan lama dibandingkan efek setelah minum teh atau kopi.
Setelah membaca tentang teh dan kopi, saya jadi tahu bahwa teh dan kopi sebenarnya bersifat diuretik, artinya dengan banyak minum teh dan kopi akan membuat buang air kecil lebih banyak dan sering. Jadi sebenarnya teh dan kopi ini tidak menghidrasi. Rasa haus hilang sesaat, tapi cairan dalam tubuh juga semakin banyak keluar. Nah looo…
Jadi, insya allah sudah tepat saya beralih ke jeruk nipis hangat sebagai minuman hangat favorit saya. Membuatnya simpel, harga jeruk nipis juga tidak mahal, manfaatnya untuk jangka panjang.
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.