Apa yang Membuat Saya Tertarik Menulis?

Beberapa waktu yang lalu, ada tantangan untuk menulis. Tugas pertama adalah menceritakan apa yang membuat tertarik untuk bisa menulis. Jadilah saya sebagai salah satu peserta pun turut menjawab dengan menceritakan apa yang membuat saya tertarik untuk menulis.
Anda mau tahu juga? Yukkkk… simak cerita saya 🙂

Sejak masih di bangku Sekolah Dasar (maaf yaaa saya tidak melalui bangku Taman Kanak-kanak) saya sudah senang dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Dari mata pelajaran tersebut, saya senang pelajaran menulis halus dan mengarang. Berkah dari senang mengarang, saya rajin membuat karangan untuk ditempel di majalah dinding sekolah. Berkah yang lain, saya diikutkan lomba mengarang di Kabupaten Sleman untuk tingkat Sekolah Dasar. Ketika itu saya masih kelas 4 SD. Mengarang pada jaman itu, tulisannya tidak boleh asal-asalan lho… Tulisannya harus menggunakan huruf tegak bersambung. Ditulis di atas kerta folio bergaris. Garis tepi (baca: margin) sudah ditentukan sekian cm dari kiri. Alhamdulillah saya memperoleh juara kedua dan mendapatkan hadiah berupa piagam penghargaan (semacam sertifikat).

Memasuki bangku SMP saya tetap masih senang menulis. Tidak pernah surut menulis hingga di bangku SMA. Seringkali saya mencurahkan tulisan ke dalam diari (ketika belum ada internet). Kalau pas punya uang cukup, saya membeli buku diari yang bagus; tapi jika sudah waktunya ganti tapi tidak punya uang, ya saya menggunakan buku biasa lalu saya hias-hias sendiri supaya cantik hehehe…

Setelah memasuki dunia kerja dan kenal dengan internet, saya mulai menulis secara digital, terutama setelah mengenal blog. Dari mulai coba-coba iseng menulis, akhirnya keterusan hingga sekarang. Dari blog gratisan saya migrasi ke blog berbayar (top level domain) menggunakan dot com dan dot net.

Bagi saya, bisa menulis itu sangat banyak manfaatnya baik bagi diri saya sendiri maupun bagi orang lain.

Menulis berdasarkan ide saya sendiri bisa menjadi sarana saya menumpahkan gagasan atau pendapat atau sekedar berbagi cerita yang bermanfaat. Seringkali banyak hal yang meletup-letup di kepala (baca: otak) yang minta dituangkan. Kalau tidak segera dituangkan, aduhhhh… rasanya tidak karuan. Kalau sudah dituliskan, alhamdulillah.. legaaaa..

Sedangkan menulis atas permintaan pihak lain juga bisa bermanfaat bagi diri saya sendiri maupun bagi orang lain. Ada satu lagi yaitu menulis karena kompetisi. Nah ini yang membuat saya belajar untuk menulis secara lebih baik dari waktu ke waktu.

Bagi saya, menulis seringkali menjadi sarana saya belajar hal-hal baru. Banyak tantangan melalui menulis. Untuk menghasilkan suatu tulisan yang bisa dipertanggungjawabkan, seringkali saya harus mengumpulkan banyak referensi (online dan offline), harus membaca buku, harus membuat survey kecil-kecilan melalui social media, harus melakukan wawancara, dan lain-lain.

Bagi saya, jika tulisan saya bisa bermanfaat bagi orang lain maka saya bersyukur alhamdulillah, namun jika tidak pun tak apalah. Saya tidak akan berhenti menulis.

Terakhir nih yaa.., menulis bisa memberikan penghasilan (baca: uang). Cocok buat saya yang mobilitasnya rendah karena menulis bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Seperti sekarang, hanya lewat smartphone sambil tiduran menjaga bayi saya, bisa terlahir tulisan singkat apa yang membuat saya tertarik untuk menulis ini . Saya yakin dan percaya bahwa menulis bisa menjadi aset masa depan saya.

. Saya yakin dan percaya bahwa menulis bisa menjadi aset masa depan saya.