Lompat ke konten
Home ยป Lifestyle ยป Save the Earth from Home

Save the Earth from Home

  • oleh

Hari Bumi sudah lewat, tepatnya bulan April kemarin. Apa daya di bulan April saya belum sempat bikin artikel, jadilah baru sekarang saya posting ya.. Lagipula saya cuma mau berbagi cerita sedikit saja tentang Save the Earth from Home.

Saya bukan aktivis penyelamat Bumi. Saya hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Tapiii boleh donk yaaa saya juga melakukan sesuatu yang sederhana agar bisa ikut andil dalam menyelamatkan Bumi..?

Tidak ada hal muluk-muluk yang bisa saya lakukan. Namun, setidaknya ada 3 (tiga) hal yang bisa saya lakukan.

1. Memisahkan sampah organik dan non organik

Semua orang pasti tahu dan merasakan betapa sampah rumah tangga itu setiap hari ada. Apalagi di rumah saya yang merangkap sebagai warung makan. Baik sampah organik (basah) maupun sampah non organik (kering), semua ada.

Agar lebih mudah dalam mengelola sampah, sejak dulu saya terbiasa memisahkan antara sampah basah dan sampah kering.

Dipisah-pisahkan seperti ini lhooo

Dulu ketika belum punya hewan piaraan, sampah basah saya ikutkan ke tukang sampah. Tapi sejak punya hewan piaraan, sampah basah dimanfaatkan sebagai bagian dari makanan hewan. Biasanya dicuci dulu baru kemudian disiapkan sebagai makanan mereka.

Sedangkan sampah kering biasanya kami bakar di tempat khusus pembakaran sambah di salah satu sudut halaman rumah kami.

Saya tidak bisa membayangkan jika sampah basah dan kering dicampur aduk kemudian ditaruh begitu saja di tempat sampah agar sewaktu-waktu diambil oleh Pak Tukang Sampah.

Yang pasti sudah beberapa kali saya melihat gunungan sampah yang campur aduk dan sepertinya tidak pernah akan berkurang, justru makin menggunung dari hari ke hari.

2. Membawa tas belanja sendiri

Di dalam tas kerja saya selalu ada tas belanja. Misalnya pun saya pake tas yang lain, tas-tas belanja tersebut juga turut saya pindahkan. Intinya, kemana-mana saya membawa tas belanja.

Apakah setiap hari belanja? Tidak juga sih.. Setidaknya sewaktu-waktu mampir belanja di toko, saya selalu siap bawa tas sendiri. Sehingga tidak perlu minta kantong plastik. Tidak cuma ke toko ya, tapi ke pasar pun saya membawa tas belanja sendiri ๐Ÿ™‚

Terakhir kemarin saya belanja plastik bungkus makanan di sebuah toko plastik, saya sodorkan tas belanja untuk membawa pulang semua belanjaan saya. Penjualnya malah heran sambil bertanya: “Tidak dimasukkan ke plastik dulu? Langsung ke tas?”

Dengan membawa tas belanja sendiri, berarti saya turut andil mengurangi penggunaan plastik.

3. Menggunakan clodi untuk baby Dimas

Punya baby Dimas, awalnya dulu sempat menyetok pospak meskipun punya banyak popok kain juga. Apalagi kalo bepergian dan menginap, udah deh pasti bawa stok pospak. Suatu hari saya sedih melihat tempat sampah di rumahnya ibu saya nyaris penuh oleh pospaknya Dimas. Di rumah pun kalo melihat pospak, saya jadi merasa bersalah. Bersalah kepada baby Dimas karena kadang muncul ruam-ruam (merah-merah) di kulitnya. Bersalah kepada bumi karena saya cemari.

Namun alhamdulillah saya mengenal clodi sejak baby Dimas berusia 2 bulan. Sejak itu saya mulai menggunakan clodi untuk popoknya baby Dimas. Saya hanya menyediakan sedikit pospak untuk jaga-jaga, bukan untuk keseharian. Mau menginap di rumah neneknya anak-anak pun saya siap bawa-baca clodi.

Dengan menggunakan clodi memang membutuhkan ekstra waktu dan tenaga untuk rajin-rajin mencuci. Tapi sisi positifnya adalah hemat uang dan tidak mencemari tanah. Iya, karena tidak ada sampah popok yang saya buang.

Demikian 3 (tiga) hal sederhana yang saya lakukan di rumah. Save the Earth from Home. Gak perlu nunggu jadi duta penyelamat Bumi dulu, mulai saja dari lingkungan sendiri ๐Ÿ™‚

 

2 tanggapan pada “Save the Earth from Home”

  1. Dr rumah pun dan dg cara sederhana kita sdh bs ikut serta aksi save the earth ya mbk. Tp butuh komitmen ya mbk. Terutama bagian pakek in si kecil clody. Apalagi pas musim hujan. Duuhh…cucookk.

Komentar ditutup.