Skip to content

Belajar Cara Asyik Menulis Konten Berkualitas

Bagi saya yang sudah ngeblog sejak 12 tahun yang lalu, menulis di dashboard menjadi keasyikan tersendiri. Begitu tulisan sudah publish, saya merasa puas. Lega. Tapi ternyata saya hanya menikmati keasyikannya saja, saya tidak memikirkan apakah konten saya berkualitas atau tidak. Untuk saya pribadi yang suka curhat, mungkin sudah cukup. Tetapi saya tidak boleh egois. Saya harus mau menempatkan diri sebagai pembaca. Pembaca membutuhkan konten yang berkualitas. Karena itu saya masih harus belajar tentang cara asyik menulis konten berkualitas.

Beberapa waktu yang lalu komunitas IIDN membuka training blogging dengan tema Cara Asyik Menulis Konten Berkualitas yang dimentori oleh Widyanti Yuliandari. Training dilaksanakan secara online melalui WhatsApp group selama 6 malam, mulai tanggal 15 Oktober 2019 hingga 20 Oktober 2019 setiap jam 20:00 – 22:00 WIB. Saya mengikuti training ini karena saya membutuhkan ilmunya.

cara menulis konten berkualitas

Dalam training ini, secara bertahap mba Wid membagikan 2 file materi dalam bentuk PDF. Materi tersebut harus kami baca dan pelajari dulu sebelum waktu pembahasan dibuka. Karena waktu pembahasan adalah jam 8 malam, maka saya menyempatkan diri untuk membacanya begitu saya menerima file tersebut yaitu pada pagi dan siang hari di sela-sela jam kerja.

Di dalam materi tersebut, selain memberikan teori, mba Wid juga memberikan tugas kepada kami para peserta. Total ada 4 tugas yang harus kami kerjakan dan disetorkan sesuai jadwal. Alhamdulillah saya bisa mengikuti training ini hingga selesai dan bisa mengerjakan semua tugas. Tugas-tugas yang diberikan mba Wid adalah:

  1. Tugas 1: Mengenali Minat
  2. Tugas 2: Riset kata kunci
  3. Tugas 3: Membuat outline
  4. Tugas 4: Membuat draft artikel

Perlu diketahui bahwa dari tugas 1 hingga tugas 4 itu saling berkaitan lho… Artinya, saya bisa membuat tugas 4 jika tugas 1-2-3 itu sudah beres. Dan demikianlah proses pembuatan suatu artikel dari awal hingga publish.

Penjelasan materi dan pembahasan tugas diberikan secara tertulis (teks) dan menggunakan voice notes. Jadi, peserta benar-benar harus serius menyimak. Jika perlu, sambil mencatat. Sejujurnya saya kurang suka dengan voice notes, tetapi saya bisa memaklumi pasti akan melelahkan jika mba Wid harus menjawab dengan mengetik.

cara menulis konten berkualitas

Saya niatkan dengan mengosongkan gelas untuk mengikuti training ini, alhamdulillah saya mendapatkan banyak pemahaman-pemahaman baru. Sesimpel yang kemarin-kemarin saya masih malas berurusan dengan riset kata kunci dan membuat outline, setelah mengikuti training tersebut saya jadi bisa menikmatinya.

Jadi, dari training tersebut ada 7 hal penting yang saya garis bawahi,  dimana kesemuanya adalah merupakan cara asyik menulis konten berkualitas. Tujuh hal penting tersebut adalah:

  1. Kenali minat (karena akan lebih mudah menulis jika sesuai minat).
  2. Menentukan tema (besar dan spesifik) yang tepat sesuai minat.
  3. Melakukan riset kata kunci yang sesuai dengan tema besar.
  4. Menemukan sumber tulisan (bacaan, pengalaman diri sendiri, narasumber/responden)
  5. Membuat outline atau pokok pikiran (agar fokus, tidak lari kemana-mana).
  6. Mengembangkan outline menjadi tulisan.
  7. Memoles tulisan (agar tulisan enak dibaca).

Akhirnya, saya bersyukur sekali bisa mengikuti training ini. Saya yakin ilmu yang saya dapatkan ini bisa menjadi bekal untuk saya bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang lebih baik, bermanfaat, dan tentunya enak dibaca. Hmmm… saya jadi penasaran, kira-kira IIDN akan membuka training blogging tentang apa lagi ya?

 

63 thoughts on “Belajar Cara Asyik Menulis Konten Berkualitas”

  1. saya salfok dengan kaos yang dipakai mbaknya. GNF Good News From Indonesia….
    ngemeng-ngemeng tentang menulis, menulis itu mudah kok. untuk menjalankan dan mempertahankan tidak cukup mudah. artinya harus diusahakan keras-keras. karena kalo nggak dikerasin bisa lembek ntar. jadinya males nulis lagi dong
    salam kenal mbak dari saya di Sidoarjo

  2. Step-stepnya tampak sederhana, tapi asyik saat menjalankannya, rumit-rumit gimana gitu *kayak hubungan aku dan dia #eh (langsung didepak sama mb wiwin, wqwq). Sejak sma saya udah menulis untuk media massa maupun media komunitas, tapi sampai sekarang masih terbuka belajar kepenulisan… semangat mb… 🙂

  3. Kalau aku jarang banget buat draft terutama untuk konten organik, aku menulis sesuai dengan yang ada dipikiranku hehehe tapi biasanya artikel di blog aku itu 80% isinya base on tru story hehehe…. andalanku untuk sponsored blogpost ya keyword analisis 🙂

  4. Wah 12 tahun ngeblog. Keren euy.
    Sy 10 th punya blog, 5 th pertama buat dagang krn dulu belum ada IG n e-commerce.
    Br setahun ngeblog, nulis pake draft. Teori bgt tapi dicoba jalani spy memudahkan sy yg newbie ini ahayy

  5. Wah hebat Mbak udah 12 tahun ngeblog, salut karena bisa konsisten, kalau Saya pertama ngeblog mungkin tahun 2009 pas kuliah, tapi nggak berlanjut karena lupa password & dulu belum nemi asyiknya dimana hehe, dan baru mulai lagi akhir tahun kemarin. Btw makasih ilmunua Mbak, kayaknya sekali-sekali harus ikit training seperti ini supaya bisa terpacu untuk buat konten yg menarik & konsisten ngeblog tentunya

  6. Nekad. Iyes. Sependapat. Menulis itu kan ketrampilan. Kalau tidak dipraktekkan bagaimana bisa lancar dan menguasai. Untuk itu butuh keberanian dan juga tekad. Mengenali minat juga penting ya Mba? Agar menulisnya lebih asyik.

  7. Rika Widiastuti Altair

    MasyaAllah 12 tahun ngeblog, dan masih semangat belajar cari ilmu. Salut banget mbak. Kalau aku alhamdulillah sudah terbiasa membuat draft untuk menulis. Jadi memang draft ini nisa lebih mengontrol ide agar nggak luber kemana-mana. Terus semangat mbak. Semoga terus bisa menebar inspirasi ya

  8. Baru baca paragraf pertama sudah tertohok saya mbak.. Wkwk.. Selama ini saya juga egois, nulis sakarepe dewe.. Ngga peduli yang baca suka apa ngga.. Hmmm… Saya masih perlu belajar banyak lagi utk bisa menulis konten berkualitas

  9. Wah, saya sudah lama tidak nengok grup IIDN. Ternyata ada training bagus seperti ini. Pematerinya Mbak Wid, pastinya sudah tidak diragukan lagi lah yaa. Jadi diingatkan juga nih bahwa menulis pun harus ada daya tariknya yaitu konten yang berkualitas. Nice info 🙂

  10. Aku ketinggalan infonya, paling senang ikut kelas menulis. Saat ini aku sudah coba cari riset kata kunci sama buat outlinenya mba jadi mempermudah juga saat menulis artikel. Biasanya aku pakai rumus 5W+1H.

  11. Asyik banget kelasnya Mbak Wied ya, saya juga pernah ikut dengan materi berbeda. Seruu dan banyak ilmu!
    Yang poin pertama setuju sekali, kenali minat, jika tema sesuai minat tulisan akan lebih lancar jadinya

  12. Wah, ini ilmu yang sangat bermanfaat bgt mbak Win. Itu yg pertama: temukan minat. Emg sangat menentukan ya, walaupun kalau nulisnya karena project, minat bakal diabaikan sementara ??

  13. Dari semua penjelasan Mba Win, setelah membuat outline, tantangan terbesar saya adalah bagaimana membuat paragraf awal yang memikat, dan ending yang bagus. Saya suka jenis tulisan feature gitu mbak. Membuat feature itu memiliki tantangan di paragraf pembuka, bagaimana membuat kalimat-kalimat yang bernas, nendang, sekaligus mengena. Setelah nemu paragraf pembuka yang ciamik, langsung deh mengalir paragraf-paragraf berikutnya. Itu klo dari saya. Klo dari Mba Win, tantangan saat membuat tulisan seperti apa?

  14. Wahhh tulisannya bermanfaat banget buat aku yang lagi belajar nulis secara konsisten. Padahal ke 7 hal itu ada di aku mbak, tapi biasanya mood juga menentukan. Nah, kalau antara mood sama ide udah klop jangankan buat 1 tulisan, 3 tulisan dalam 2 hari aku bisa hehe
    Thaaaaaank udah ngasih cara yg inspiratif mba ^^

  15. Aduuuh pengen ikutan juga iiih kalo next time ada lagiii. Terus terang, sampe sekarang masih bingung gimana caranya bikin konten yang berkualitas, enggaging dan nggak mbosenin buat dibaca. Harus belajar teruuuussss

  16. Wow..udah 12 tahun..ratusan artikel bahkan lebih yang kepublish ya mbak?Pastinya seru dan sudah banyak pengalaman, aku baru newbie..kemarin pengen ikut pelatihan nulis mba Wid juga tapi telat ?

Comments are closed.