Dua tahun yang lalu tanggal 30 September 2017 selepas Maghrib dalam kondisi payah saya mulai masuk rumah sakit Hermina Yogyakarta. Persiapan opname dan operasi Caesar yang dijadwalkan jam 3 pagi tanggal 1 Oktober 2017. Yesss… Persiapan lahiran Dimas. Saya sudah ngeflek-ngeflek, tapi saya ga cerita ke suster. Saya disiplin menunggu waktu tindakan SC tiba. Setelah lahiran saya baru cerita, jadi suster telat memarahi saya. Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa hingga saat tindakan SC tiba dan Dimas terlahir ke dunia.
Ya, Dimas lahir bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila. Dan pada 1 Oktober 2019 ini genap 2 tahun Dimas menggenapi keluarga kecil kami. Dua tahun Dimas mengisi hari-hari kami. Memang sih lebih banyak hanya bertiga karena mas Satria (kakaknya) tinggal di rumah simbah sejak 1 Januari 2019.
Bersyukur selama 2 tahun ini Dimas dikaruniai kesehatan sehingga sangat jarang sekali sakit. Anaknya selalu ceria, tidak pernah bisa diam kecuali sedang bobok. Udah pintar banyak hal. Hanya satu yang belum sesuai dengan usia tumbuh kembangnya, yaitu kosakatanya yang masih sangat sedikit. Gapapa ya, dik, nanti kamu pasti cas cis cus pinter ngomong ๐
Untuk merayakan dua tahunnya Dimas ini saya dan suami sepakat tidak akan membuat semacam pesta sekecil apapun. Gapapa sih, cuma tidak ingin membiasakan saja. Cukup bersyukur dan berdoa. Ada pesan masuk dari mas Satria di hari ulang tahunnya Dimas, doa-doa untuk Dimas, yang isinya bikin saya meleleh…
Saya tulis ulang pesan dan doa mas Satria yang bikin saya meleleh sebagai berikut:
“1 Oktober 2017 hari dimana kamu lahir, hari dimana mas Satria merasakan punya adek, hari yang mas Satria nanti-nantikan dari kecil… Keinginan untuk punya adek ๐ , tapi mungkin dulu Allah belum kasih… Dan alhamdulillah doa mas Satria didengar Allah. Harus ada orang gantiin ayah buat jagain ibu di rumah apabila ibu sendiri, siapa lagi kalo bukan anak? Dengan kegiatan mas Satria yang semakin banyak, mas Satria jarang di rumah.. ibu cuman sama ayah… Iya kalo ayah pas di rumah, kalo pas pergi? Siapa yang jagain? Dan akhirnya lahirlah kamu… Seseorang yang akan jaga ibu, kelak apabila mas Satria dan ayah tidak di rumah… Di hari ulang tahunmu ini mas Satria doakan… Semoga dek Dimas bisa jadi anak yang pinter melebihi kakaknya, dan bisa membanggakan ayah sama ibu melebihi masmu ini dan lebih baik dari masmu yang bandel ini pokoknya. Baik-baik di rumah ya, dek… I’ll see you on Saturday. Love you, dek…”ย
Sejujurnya, saya yang dulu berpikir cukup punya satu anak saja yaitu Satria, namun ternyata Satria-nya sendiri justru punya keinginan untuk memiliki adik. Doamu terkabul, mas Satria.. Ibu turut bersyukur koq, nak, buktinya ibu juga sangat menyayangi adik, adik sekarang menjadi pengisi hari-hari ibu dan ayah di rumah ๐
Sebenarnya saya dan suami penginnya justru merayakan ulang tahun dik Dimas dan mas Satria barengan. Kebetulan mas Satria lahirnya juga di bulan Oktober, tepatnya 9 Oktober. Tahun ini sweet seventeen (17 tahun). Tapi jauh-jauh hari mas Satria sudah tidak setuju. Katanya udah malu hehehe… Ya sudah, gapapa… ๐
Adik Dimas, ibu tidak tahu Allah memberimu jatah umur berapa tahun. Hari ini usiamu sudah berkurang dua, nak… Semoga kita akan selalu bersama-sama dalam waktu yang panjang. Semoga ibu dan ayah bisa membesarkanmu hingga kamu bisa mandiri kelak. Doa ibu, semoga Allah memberimu kesehatan senantiasa. Jadilah anak yang taat pada agama, jadilah anak yang sholeh ya, nak…
We love you, adik Dimas !
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.