Biasanya orang menulis tentang resolusi tahun berikutnya pada bulan-bulan Desember. Tapi saya baru sekarang menuliskan. Itu pun hanya sekedar kilas balik tahun 2019 dan rencana serta harapan untuk tahun 2020.
Kilas Balik 2019
Urusan keluarga
Awal 2019 rasanya menjadi momentum yang cukup berat bagi saya untuk menjalani hari-hari selama 2019. Saat-saat dimana Allah memberi ujian yang cukup berat kepada saya sebagai seorang ibu dan juga seorang istri. Anak bujang pergi dari rumah! Ibu mana yang tidak hancur hatinya menghadapi kenyataan demikian. Bersyukur, si anak bujang pulang ke rumah neneknya, tidak kemana-mana.
Ujian yang cukup berat tersebut, lumayan lama saya jalani. Kurang lebih setengah tahun. Hari-hari sekolah anak bujang seringkali menghadirkan rasa tak karuan bahkan bikin saya agak trauma dengan pesan-pesan yang masuk ke WhatsApp.
Selama itu banyak keputusan yang saya ambil sendiri. Saya seperti kembali hidup mandiri. Saya merasa seperti tidak punya partner. Setiap hari saya membisu tapi terus berpikir keras gimana caranya memperbaiki keadaan atau lepas dari semua masalah.
Setelah melihat laporan hasil belajar selama setahun di SMK Penerbangan, saya memutuskan untuk memasukkannya ke SMA negeri di dekat rumah ibu saya. Bersyukur si anak manut dengan keputusan saya. Alhamdulillah pula selama mengikuti PPDB Online semuanya berjalan lancar hingga si anak diterima di sekolah tersebut.
Sejak itu urusan anak berangsur membaik. Sejak awal masuk hingga akhir tahun 2019, dia full kegiatan sekolah. Dalam setiap event, anak saya selalu mendapatkan peran bahkan terpilih sebagai wakil dari sekolah. Urusan anak normal, maka otomatis urusan keluarga juga turut membaik. Senyum dan canda kembali mencairkan suasana.
Sujud syukur saya kepada Allah karena selama liburan Natal dan Tahun Baru (liburan semester pertama), anak saya mau pulang dan menginap di rumah. Terimakasih ya, Nak… Jujur saja, ibu selalu merindukan kamu tetap tinggal bersama kami, adikmu bahagia lhooo jika ada kakaknya 🙂
Urusan bisnis
Karena anak kedua masih berumur 1 tahunan, ditambah lagi kami sudah tidak memiliki ART, maka saya minta kepada suami untuk stop dulu usaha kulinernya. Saya ajak suami untuk fokus menjaga anak kedua kami. Jadi, praktis selama saya kerja di kantor, suami di rumah menjaga anak.
Kemudian di bulan Juni, saya merasa bahwa saya kurang aktif dalam mengurusi jaringan bisnis saya. Saya mulai merasa jenuh. Ditambah lagi dengan urusan anak yang belum kelar. Sepertinya beban saya begitu banyak. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari core team dan mengundurkan diri dari kepengurusan.
Sebenarnya bukan perkara mudah saya melepaskan diri dari semua aktivitas bisnis yang sudah saya bangun sejak April 2007. Apalagi masih ada member-member yang membutuhkan support dari saya. Jadinya saya tetap ada di grup, tetapi tidak seaktif dan reaktif sebelum-sebelumnya. Meskipun demikian jika dihubungi secara pribadi, saya tetap fast response.
Karena pada dasarnya saya tidak bisa diam, maka saya fokuskan kesibukan saya ke dunia menulis (blogging). Syukur-syukur ada job dari brand-brand tertentu, kalaupun tidak toh saya tetap bisa berbagi manfaat lewat ngeblog. Selain itu saya juga menerima job sebagai influencer dan buzzer. Saat pergantian tahun, saya masih terlibat dalam satu project SEO bareng Blogger Crony Community.
Urusan kerja
Pertengahan bulan Agustus 2019, kantor kami pindah ke lokasi baru. Yang tadinya berada di dalam ringroad, sekarang berada di luar ringroad. Dari tempat tinggal saya sih jaraknya sama saja.
Di akhir Agustus itu pula, kontrak kerja saya habis. Jadi harus diperbarui dan berlaku per 1 September 2019. Akhirnya draft kontrak dibuat, ternyata job saya ditambah. Kalau selama ini saya hanya bekerja khusus untuk keuangan, per 1 September 2019 saya mulai mengurusi online marketing melalui social media.
Diberi kepercayaan memegang urusan admin online, sebenarnya menjadi beban baru buat saya, tetapi karena dunia saya sekarang seputar itu ya sudahlah saya terima saja. Akan saya jalankan sesuai job description.
Dan ternyata kesukaan saya dengan dunia online marketing, membuka kesempatan saya untuk bekerja sama dengan teman-teman blogger. Saya ajak mereka masuk ke lingkungan kerja saya. Saya minta mereka menjadi bagian dari kegiatan online marketing saya. Tentu saja melalui proposal yang saya tujukan kepada pimpinan, yang alhamdulillah disetujui.
Sejak itu setiap tempat kerja saya mengadakan event, saya pasti mengundang blogger (minimal 2 orang) untuk meliput acaranya. Ternyata asyik dan seru menjadi koordinator blogger.
Rencana dan Harapan di 2020
Setelah melalui pemikiran panjang dan berbagai macam pertimbangan, akhirnya saya mengajak suami dan anak-anak untuk pindah ke tempat baru. Ya, pindah kontrakan rumah. Maklumlah kami masih kontraktor, belum rejeki memiliki rumah sendiri.
Saya bilang kepada mereka bahwa kepindahan ini adalah hijrah. Kita akan pindah dari rumah yang sangat besar ini ke rumah yang jauh lebih kecil. Rumah besar kalau banyak ruangan tak terpakai hanya bikin mubazir. Disamping itu juga bikin saya malas beres-beres karena butuh tenaga ekstra.
Alhamdulillah semuanya setuju. Bahkan suami saya juga bercerita bahwa per Januari ia akan mulai mempersiapkan diri untuk proyeknya bersama teman-temannya. Jadi, insyaallah kami benar-benar akan hijrah.
Saat membuat tulisan ini, saya masih berada di rumah kontrakan lama. Beres-beresnya belum kelar. Baru beberapa item saja yang sudah terpindahkan ke tangan adik sepupu suami saya. Selebihnya masih terus disortiri.
Dengan pindah rumah ini, saya dan suami berharap akan kehidupan yang lebih baik. Banyak masa lalu yang kami tinggalkan untuk memulai kehidupan baru.
Selamat tinggal 2019, selamat datang 2020. Selamat Tahun Baru!
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga, dan freelance blogger. Baginya blog adalah ruang berbagi inspirasi dan media menulis untuk bahagia. Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.