Skip to content

Bisnis Dua Kaki

Bisnis Dua Kaki – Saya baru tahu istilah ini ketika tidak sengaja membeli majalah Sekar beberapa waktu yang lalu. By the way, masih ada atau tidak sih majalah ini sekarang? Nah, mungkin feeling so good ya saya waktu itu pas di Indomaret koq tiba-tiba saya membeli majalah tersebut, karena ada sesuatu yang akan ditunjukkan kepada saya ๐Ÿ™‚ . Dan memang tentang bisnis “dua kaki” ini koq sepertinya gue bangettt…

Apa Itu Bisnis Dua Kaki?

Emang apa sih bisnis “dua kaki” itu? Saya coba googling pun ga nemu istilah tersebut. Bisnis “dua kaki” adalah bisnis sampingan yang dilakukan oleh seseorang yang masih berstatus orang gajian (baca: karyawan). Satu kaki berada di kantor, satu kaki lagi untuk bekerja di perusahaan sendiri atau usaha lain. Yang tentunya dengan menjalankan bisnis sampingan ini membuat kita memiliki dua sumber penghasilan.

Jika kelak pensiun dari pekerjaan kantoran, pelaku bisnis dua kaki engga akan kena sindrom pensiunan yang sakit-sakitan, karena masih memiliki pendapatan (income) sendiri. Bahkan bisnis yang telah dirintis tersebut bisa diwariskan kepada anak-cucu. Nah, menarik ‘kan?

Bisnis “dua kaki” adalah bisnis sampingan yang dilakukan oleh seseorang yang masih berstatus orang gajian (karyawan).

Alasan Menjalankan Bisnis Dua Kaki

Sebagai seorang karyawan, tentu saja model bisnis dua kaki ini menarik banget buat saya. Bersyukur saya mulai menjalankan bisnis sampingan sejak memasuki triwulan kedua tahun 2007. Nah, kalau sudah jadi orang gajian, ngapain saya repot-repot membangun bisnis sampingan?

Perlu diketahui bahwa seorang karyawan melakukan bisnis sampingan itu bisa karena beberapa alasan. Antara lain:

  1. Alasan faktor ekonomi (ini biasanya berhubungan dengan masalah kebutuhan hidup yang tidak sebanding dengan gaji yang didapatkan),
  2. Alasan hobi berbisnis (biasanya pekerja kantoran ini sebenarnya sudah memiliki gaji besar),
  3. Alasan keinginan berprestasi (ini berhubungan dengan aktualisasi diri).

Ya, benar sekali. Alasan pertama itulah yang mendasari saya menjalankan bisnis sampingan. Waktu itu yang saya rasakan adalah gaji hanya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mau beli baju baru aja nunggu dapat THR, padahal dapatnya setahun sekali. Disamping itu, saya juga memiliki banyak impian yang ingin saya wujudkan. Baik impian untuk diri sendiri maupun untuk keluarga saya.

Untuk alasan kedua, rasanya belum pas bagi saya. Kenapa? Karena sepertinya saya engga punya hobi berbisnis. Tapi kalo kreatif menghasilkan uang sih iya. Hehehe… Kebetulan hobi saya menulis, tulisan tersebut saya tuangkan ke dalam blog ini. Ternyata melalui blog, saya bisa menghasilkan uang. Jadi. bagi saya bukan karena hobi berbisnis, tetapi karena punya hobi yang bisa menghasilkan uang. Itu alasan yang tepat untuk saya ๐Ÿ™‚

Untuk alasan ketiga ini, buat saya masih oke. Karena memang melalui bisnis sampinganlah saya bisa mengaktualisasikan diri saya. Saya bisa beredar dimana-mana secara online. Saya bisa bergabung dengan banyak komunitas yang positif. Baik komunitas bisnis, maupun komunitas penulis dan blogger. Silaturahmi atau berkomunitas bisa menjadi jalan rejeki untuk saya.

Bisnis Online adalah Bisnis Sampingan yang Tepat untuk Saya

Biasanya nih seseorang suka bingung mau usaha sampingan seperti apa. Sebenarnya begitu banyak pilihan di luar sana. Menurut saya sih, supaya bisa berjalan tanpa mengganggu pekerjaan utama, usahakan berbisnis dimana kita punya passion atau setidaknya kita punya hobby yang bisa dikembangkan disitu.

Nah, dari sekian banyak bentuk bisnis sampingan di luar sana, buat saya yang paling cocok adalah bisnis online. Bisnis online ialah bisnis yang dijalankan menggunakan teknologi internet serta memanfaatkan fasilitas gadget yang ada.

Kenapa bisnis online tepat untuk saya? Berikut ini alasannya:

  1. Saya suka banget bekerja dengan menggunakan komputer dan internet serta memanfaatkan fitur-fitur gadget.
  2. Waktu yang dibutuhkan sangat fleksibel, biasanya saya memanfaatkan jam-jam istirahat atau selama berada di rumah.
  3. Jangkauan pemasaran akan sangat tak terbatas (luar pulau, dalam negeri, luar negeri, dan sebagainya).
  4. Tidak butuh modal besar-besar amat. Bisa diperoleh dengan menyisihkan dari gaji yang saya terima tiap bulan.
  5. Mobilitas saya sangat rendah (tidak bisa mengendarai kendaraan roda dua apalagi roda empat).

Penting Diperhatikan

Ada dua hal penting yang harus diperhatikan jika melakukan bisnis “dua kaki” yaitu:

  1. Harus pandai mengatur keuangan.
  2. Harus pandai mengatur waktu dengan baik.

Pertama, keuangan tidak boleh tercampur antara keuangan pribadi dengan keuangan bisnis. Karena bisnis yang tidak sehat salah satunya adalah karena keuangannya campur. Bahkan sebagai freelancer pun, sebaiknya pemasukan dan pengeluaran terpisah dari gaji sebagai karyawan.

Kedua, tentu saja kegiatan berbisnis sampingan tidak boleh mengganggu jam kerja selama bekerja di kantor. Jika terpaksa, manfaatkan aja jam-jam istirahat misalnya saat makan siang atau saat snack break. Tentu saja paling aman adalah dikerjakan setelah pulang kerja.

Karakter Pebisnis Dua Kaki

Karakter orang yang cocok untuk menjalankan bisnis dua kakiย adalah mereka yang memiliki keinginan berprestasi dan mau bekerja keras.

Orang yang memiliki keinginan untuk berprestasi yang kuat biasanya menunjukkan satu perilaku yang tidak mudah puas dengan apa yang dicapainya saat ini, sehingga cenderung untuk mencari cara untuk menyalurkan apa yang dapat memberinya kepuasan. Kepuasan dalam hal ini biasanya berkaitan dengan keberhasilan untuk beraktualisasi.

Orang yang pekerja keras cenderung menunjukkan ketekunan dalam menyelesaikan apa yang sudah dimulainya. Orang-orang seperti ini tekun dan memiliki kemampuan antisipasi yang bagus termasuk dalam manajemen waktu.

Jika tidak memiliki karakter tersebut, orang gajian hanya akan menjalani hidup cukup dengan gaji yang dimilikinya. Seolah hidup mengalir saja, tanpa perlu memiliki impian-impian yang layak diwujudkan. Sayang lho hanya memikirkan diri sendiri yang cenderung nrimo ing pandum, padahal anggota keluarga yang lain pastinya memiliki impian-impian yang ingin diwujudkan.

Jadi, apakah Anda juga melakukan bisnis dua kaki seperti saya?

 

13 thoughts on “Bisnis Dua Kaki”

    1. Yang jelas, tantangannya sangat berat. Kesuksesan yang dirasakan adalah ketika berhasil menaklukkan tantangan-tantangan yang ada ๐Ÿ™‚

    1. Masih mahasiswa ya? Buruan gih dilulusin..hehe.. udah sejak 2008 ‘kan :-). Btw jadi mahasiswa paling seru kalo berani merintis bisnis sejak masih di bangku kuliah. Udah pernah nyobain atau belum?

  1. Bisnis dua kaki dipilih karena memang cara ini paling aman ya…jd kl bisnis yang satu masih dirintis masih ada yang jadi sumber pemasukan. Tapi kalau dua2nya bisa berjalan beriringan, ga ada salahnya sih…sama2 menguntungkan…?

  2. Penasaran dengan istilah bisnis dua kaki, akhirnya terjawab sudah. Memang penting kok memiliki bisnis sendiri meski sudah memiliki pekerjaan tetap. Selain bisa menambah pundi2 penghasilan bisnis juga bisa diwariskan kepada anak cucu kelak. Bahkan siapa tau bisnisnya bisa suksea besar.

  3. mba wiwinnn susah banget lho bisnis nyambi beginii makanya aku salut sama teman-teman yang bisa melakukannya. sejauh ini yang paling aku rasakan adalah bisnis kalo disambi rasanya nggak maksimal huhuhu. ternyata bener ya, karena pengaruh belum bisa mengatur waktu dengan baik ๐Ÿ™

  4. Bisnis “dua kaki”, awalnya saya kira nama btempat kuliner. Kudetnya saya.

    Bisnis online memang bisa jadi pilihan org yang bekerja spt saya dan memang tertarik utk menjalani bisnis dua kaki ini.

  5. Wah baru denger juga tentang bisnis 2 kaki. Saya sudah terbiasa melakukannya juga sejak lulus kuliah. Kerja kantoran sambil balesin customer dari HP blackberry (jaman dulu) Krn jualan online shop. Income dobel setiap bulannya. Uang jajan juga nambah. Kita2 sejak th 2011 an mbak. Hahaha curhat.

  6. baru tahu istilah ini Mba, terima kasih pencerahannya, tapi masih bingung niy jenis bisnis yang mau dimulainya, masih cari-cari inspirasi ๐Ÿ™‚

Leave a Reply to Mei Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *