Tetap Sehat dan Produktif di Tengah Pandemi Virus Corona – Hari itu Minggu 15 Maret 2020, jam 6 sore, saya menerima email dari Kepala Sekolah yang antara lain isinya adalah sebagai berikut: “The health and safety of YIS students and community members remain our highest priority. In accordance with recommendations for our region from the WHO, local health authorities and Ministries, YIS has reviewed its protocols, relative to the COVID-19 outbreak, on a daily basis.”
Dilanjutkan dengan pengumuman bahwa Senin 16 Maret 2020 anak-anak diliburkan, dan Selasa 17 Maret 2020 sekolah dilanjutkan dengan belajar dari rumah. “We will continue with all classes using online learning platforms,” demikian disampaikan oleh Kepala Sekolah dalam pengumuman tersebut.
Otomatis selanjutnya kami mengikuti himbauan dari pemerintah.
Physical Distancing, Learn From Home, dan Work From Home
Sejak saat itu ada 3 hal penting dalam hidup saya, yaitu physical distancing (menjaga jarak satu sama lain), learn from home (sekolah dari rumah), dan work from home (kerja dari rumah). Rasanya semua jadi berubah aneh. Mungkin juga demikian yang dirasakan oleh orang lain.
Anak saya yang selama ini bersekolah di sekolah-sekolah umum, tiba-tiba harus menjalani semacam homeschooling. Kegiatan belajar mengajar pun dilakukan secara online. Bersyukur anak saya punya smartphone dan laptop serta selalu dapat jatah paket data (internet) dari kami orang tuanya. Sehingga ia bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar setiap harinya.
Kerja dari rumah (work from home) adalah bukan sesuatu yang baru bagi saya. Karena disamping bekerja full-time di yayasan pendidikan internasional, saya juga sudah belasan tahun terbiasa bekerja dari rumah (bisnis online). Jadi, begitu ada himbauan work from home dari pemerintah, saya tidak kaget dan tidak butuh waktu lama untuk bisa beradaptasi.
Tetap Produktif Meski Harus Di Rumah Saja
Sebagai perempuan mandiri sekaligus ibu rumah tangga, dalam situasi seperti apapun saya harus terus berdaya. Enggak elok rasanya kalau saya mengeluhkan keadaan ini, karena toh seluruh dunia mengalaminya juga. Saya harus memperjuangkan keluarga saya untuk tetap survive. Kran penghasilan tidak boleh mampet. Andaipun yang satu mampet, maka yang lain tidak boleh ikut-ikutan.
Nah, dalam situasi yang sulit ini ada tiga hal utama yang saya kerjakan bersama suami sehingga tetap produktif meski harus di rumah saja. Ketiga aktivitas tersebut adalah:
1. Membawa pekerjaan kantor ke rumah
Sebagai staf bagian keuangan, agak susah bagi saya untuk mengerjakan pekerjaan kantor 100% dari rumah. Karena arsip/dokumen hardcopy-nya banyak banget. Mungkin kalo rumah saya gede, bisa-bisa saja saya angkut ke rumah. Tapi ada tantangan lain, yaitu ada anak balita di rumah saya. Nah, anak balita ini sedang senang-senangnya mengeksplorasi apapun yang ada di rumah.
Jadi, untuk pekerjaan kantor semaksimal mungkin memang saya bawa pulang. Yaitu pekerjaan-pekerjaan yang sudah saya inputkan ke dalam komputer ataupun ke sistem akuntansi. Jika sudah habis pekerjaan versi digital, baru deh mau tidak mau saya terpaksa ke kantor. Setidaknya seminggu 1-2 kali saya harus pergi ke kantor.
Sedangkan pekerjaan kantor yang bersifat administratif umum selama ini bisa saya handle secara online (remote). Termasuk materi-materi untuk digital marketing. Jadi saat harus work from home, ya enggak masalah. Boss minta ini itu, insyaallah tetap siap walaupun saya ada di rumah 🙂
2. Aktif sebagai freelance blogger
Selain mengerjakan pekerjaan kantor di rumah, saya juga terus menjalankan usaha saya sebagai seorang freelance blogger. Alhamdulilah tidak sia-sia saya merintis monetisasi blog ini sejak 4 tahun yang lalu.
Saya juga bergabung dalam berbagai komunitas blogger tempat saya sering mendapatkan informasi job blogger. Selain menerima penawaran job menulis di blog, dari situ saya juga mendapatkan job sebagai influencer dan buzzer. Sekarang saya sedikit demi sedikit memetik hasilnya.
Dan ada penawaran job untuk blogger yang masuk di saat-saat seperti ini adalah rejeki yang wajib disyukuri.
3. Membuat warung hidup
Untuk mengimbangi aktivitas online, saya dan suami merintis membuat warung hidup dan memelihara ikan. Kebetulan nih di depan rumah ada sepetak kecil tanah. Ada kolam kecilnya pula.
Ke depannya hasil dari warung hidup ini bisa untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan yang sehat dan alami. Selain itu, juga untuk menjaga ketahanan pangan. Ada belasan macam bibit sayuran yang kami tanam.
Suami pernah bertanya ke saya: “Nanam sayuran ini hasilnya nanti mau untuk sendiri atau gimana?” Saya jawab: “Pertama, jelas untuk kebutuhan kita sendiri. Kedua, jika lebih ga ada salahnya kita bagikan ke orang lain atau kita jual.”
Menurut para ahli, menjaga ketahanan pangan ini perlu dikarenakan kita semua belum tahu kapan pandemi virus Corona ini akan berakhir. Ke depannya kita semua belum tahu apakah ibu tukang sayur masih akan lewat depan rumah membawa dagangannya.
Menjaga Kesehatan Selama Pandemi Corona
Sebagai ibu yang memiliki balita sekaligus agar saya bisa tetap produktif selama pandemi virus Corona ini, menjaga kesehatan adalah satu hal yang wajib saya perhatikan. Bersyukur saya memiliki suami yang sangat memperhatikan kesehatan kami sekeluarga. Sehingga selalu ada yang mengingatkan saya, hehehe…
Untuk menjaga kewarasan jasmani dan rohani, kami berbagi tugas. Saya mengurus anak-anak sambil menghandle pekerjaan-pekerjaan secara online. Sedangkan suami yang mengurusi rumah hingga memasak. Doi mah seneng banget kalo dikasih tugas turun ke dapur 😀
Beberapa hal yang kami lakukan untuk menjaga kesehatan adalah:
- Melakukan aktivitas fisik.
- Mengkonsumsi makanan sehat dengan memperbanyak buah dan sayur.
- Tidak merokok.
- Tidak minum minuman beralkohol.
- Cek kesehatan secara berkala.
- Menjaga kebersihan lingkungan.
- Minum vitamin atau suplemen.
- Mengikuti anjuran WHO (cuci tangan, pakai masker, physical distancing).
- Istirahat yang cukup.
Jika Mengalami Gejala Terinfeksi Virus Corona
Adanya pandemi virus Corona ini tidak menutup kemungkinan membuat banyak orang yang jadi parno. Bagaimana tidak? Bayangkan aja, gejalanya itu mirip dengan flu biasa, antara lain:
- hidung beringus,
- sakit kepala,
- batuk,
- sakit tenggorokan,
- demam, dan
- merasa tidak enak badan.
Gejala seperti itu adalah bagian dari gejala terinfeksi virus Corona yang terbilang ringan. Padahal saya dan anak saya yang balita sering banget hidung beringus dan bersin-bersin, terutama di waktu pagi hari sebelum kami terpapar sinar matahari.
Kalau dulu kami merasa santai-santai saja, nah dengan adanya pandemi virus Corona ini menjadikan kami harus lebih peduli dan berhati-hati. Karena gejala seperti itu tadi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu.
By the way, harus diingat bahwa sekarang-sekarang ini sebaiknya hindari dulu periksa ke dokter secara tatap muka atau pun berobat ke rumah sakit. Lebih baik tangani itu semua dari rumah terlebih dahulu.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan aplikasi Halodoc. Karena melalui Halodoc kita bisa cek resiko terinfeksi virus Corona secara mandiri serta bisa konsultasi dokter terlebih dahulu hingga mendapatkan diagnosa awal. Baru deh jika diperlukan bisa langsung melakukan rujukan ke rumah sakit terdekat.
Karena siapa tahu gejala ringan tadi berlanjut dengan gejala yang lebih berat yang disebabkan oleh COVID-19 sehingga berubah menjadi bronkitis dan pneumonia. Gejala yang lebih berat itu antara lain:
- demam yang mungkin cukup tinggi,
- batuk dengan lendir,
- sesak napas, serta
- nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Dengan Halodoc Sehat Jadi Lebih Mudah
Aplikasi Halodoc bisa didownload dari Google Play untuk Android dan dari App Store untuk iPhone. Enggak butuh memori banyak untuk install di smartphone. Kalau sudah diinstall, nanti loginnya hanya menggunakan nomor HP dengan nomor verifikasi yang dikirimkan lewat SMS ke nomor HP yang digunakan untuk login tersebut.
Setelah berhasil login, Anda akan melihat banyak fitur layanan yang disediakan oleh Halodoc, yaitu:
- Tes COVID-19 : Dengan menu ini Anda bisa membuat janji di rumah sakit tertentu yang terdekat dengan Anda untuk melakukan Rapid Test.
- Periksa COVID-19 : Dengan menu ini Anda bisa melakukan cek resiko secara mandiri. Karena disini Anda hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan jawaban Ya atau Tidak. Total ada 7 pertanyaan. Contoh pertanyaannya: Apakah kamu mengalami demam dalam 14 hari terakhir?
- Chat dengan dokter : Disini Anda bisa konsultasi mengenai kondisi kesehatan dengan menghubungi dokter berpengalaman dan terpercaya secara gratis. Anda bisa memilih berbagai metode komunikasi seperti Chat dan Voice/Video Call dari smartphone kapan saja, di mana saja. Tersedia dokter umum dan dokter spesialis berpengalaman dan terdaftar di IDI.
- Beli obat : Tinggalkan cara lama belanja kebutuhan medis. Disini Anda bisa Beli Obat atau kebutuhan medis lain lebih cepat, aman dan nyaman. Enggak perlu ribet untuk antre atau bahkan terjebak macet apalagi sekarang tidak boleh keluar rumah. Obat dan kebutuhan kesehatan Anda akan langsung diantar ke tujuan. Bisa juga membeli lewat drugstore yang tersedia disitu yang bekerjasama dengan Halodoc. Ingin menebus resep? Lewat Halodoc ini juga bisa.
- Buat janji RS : Misalnya Anda ingin periksa gigi, nah buat janji disitu dengan memilih dokter gigi di RS yang Anda inginkan. Pilih saja mau hari dan tanggal berapa, apakah mau pagi atau siang atau malam.
- Update COVID-19 : Disini Anda akan mendapatkan Panduan COVID-19 yang berisi informasi lengkap tentang apa itu Virus Corona, bagaimana langkah untuk mencegah penularannya, apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala, dan seterusnya. Selain itu, disini Anda juga akan mendapatkan informasi terbaru kasus COVID-19 di Indonesia.
- Pengingat obat : Yaitu reminder yang mengingatkan Anda agar tidak lupa minum obat.
Sekarang sudah banyak aplikasi kesehatan yang bisa kita manfaatkan. Semuanya memiliki kekurangan dan kelebihan. Nah, mau tahu kelebihan dari Halodoc?
Halodoc memiliki 5 fitur unggulan yaitu:
- Catatan Kesehatan : Semua percakapan saat Bicara dengan Dokter, Beli Obat, dan hasil Pemeriksaan Lab akan tercatat dan bisa diakses kembali di akun kamu.
- Upload Resep : Untuk kemudahan dan kenyamanan dalam membeli obat, upload resep di aplikasi Halodoc dan pesan melalui layanan Beli Obat.
- Reminder : Enggak lagi lupa minum obat karena ada reminder yang selalu mengingatkan kamu.
- Artikel Kesehatan : Kumpulan informasi terlengkap dan terpercaya seputar kesehatan dan gaya hidup sehat.
- Metode Pembayaran : Untuk metode pembayaran yang lebih mudah, menggunakan metode Halodoc Walet, Gopay dan Kartu Debit/Credit.
Setelah tahu fitur-fitur dari aplikasi Halodoc, maka benar sekali bahwa dengan Halodoc sehat jadi lebih mudah. Biarkan layanan kesehatan ini selalu ada dalam genggaman. Karena situasi sekarang ini seringkali sulit diprediksi. Jadi, selain jaga kesehatan semaksimal mungkin, layanan kesehatan online juga harus siap.
Semoga kita semua dijauhkan dari hal-hal yang tak diinginkan akibat dari pandemi virus Corona ini. Dan semoga pandemi ini segera berlalu. Aamiin.
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Iya nih Mbak. Selain work from home dan jaga kesehatan, saya bikin apotek hidup di rumah. Lumayan bisa mengurai penat dengan penat yang lebih nyata. Wkwkwk.
Tiap jenuh dan malas berpikir saya ke kebun kecil di pekarangan. Hanya 3×5 meter tapi lumayan lengkap (minus terong, kalau dari anjuran pemerintah desa). Saya malas tanam sayur yang ini. Mengundang hama, biasanya.
Halodoc memang helpful banget ya mbak untuk masa pandemi begini. Bisa beli obat tanpa harus keluar rumah, bisa skrining covid dengan simple juga.
Soal pilek dan batuk ini lumayan bikin parno, ya, mbak. Aku beberapa hari ini kena flu gara-gara kebanyakan minum es langsung kepikiran jangan-jangan kena virus Corona. Trus langsung berusaha mengingat-ingat ada kontak sama siapa aja. Tapi berharapnya cuma batpil biasa sih
Aku selama di rumah aja jadi sedikit gerak, Kak. Sama pola tidur gak jelas. Ini yang paling aku benci. Huhu. Aku seneng ini yang warung hidup. Sama persis dengan imbauan di kampungku untuk bergiat tanam menanam karena enggak tahu sampai kapan pandemi ini berakhir
Setujuu mba, aku jg terbantu banyak dengan Halodoc, salah satunya fitur beli obatnya. Merasa beruntung di tengah pandemi ini bisa ketemu aplikasi yg membantu ya.
Nasib Korona masih menghantui, apapun harus dilakukan dirumah. Tapi alhamdulillahnya terbantu dengan aplikasi semacam Halodoc ini. Membantu banget ya Mba
Soal WfH aku yo ra begitu terpengaruh, Mbak. Lah aku kan cenderung pengangguran hihihi… Terus masa-masa sekarang malah beneran nganggur ini.. Zero pendapatan. Semoga gak bikin aku patah semangat dan menurunkan imunitasku.
Iyaa. Upaya jaga kesehatan jiwa dan raga beneran kudu diseriusi sekarang ini. Semoga kita semua mampu melewati semua nya ni dengan baik-baik saja.
cek kesehatan berkala ini yang belum saya lakukan mba selama pandemi ini dan istirahat saya masih berantakan tidurnya malam mulu, karena berkutat terus dengan laptop jaid matanya agak susah merem. btw saya belom pernah pakai halodoc ini ternyata bisa buat konsul kesehatan juga ya
Aku setuju banget Mbak Wiwin Aktivitas fisik tetap perlu dilakukan jadi jangan tenggelam dalam kemageran yang hakiki itu. Aku malah belum mulai nulis lagi nih lagi kuagendakan kayaknya perlu bikin jadwal biar lebih produktif
woah walau situasi seperti ini, perlu tetap productive yaaa stay safe and stay healthy ya Bun 😀