Kurikulum International Baccalaureate dan Cambridge: Apa Bedanya ? – Banyak orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya ke sekolah yang baik. Tetapi biasanya mereka terbentur pada keputusan yang sulit, yaitu mau masuk sekolah internasional yang menggunakan kurikulum apa? Kurikulum International Baccalaureate dan Cambridge keduanya banyak dijumpai di sekolah-sekolah di seluruh dunia dan digunakan oleh ribuan perguruan tinggi sebagai syarat masuk. Lalu apa sih perbedaan diantara keduanya? Mana yang memberikan peluang terbaik untuk anak-anak masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan? Itu semua tergantung pada kemampuan dan cita-cita si anak.
Kurikulum International Baccalaureate
International Baccalaureate (IB) didirikan pada tahun 1968 di Jenewa, Swiss, sebagai yayasan pendidikan non-profit. Sekarang, ada 6.311 program IB yang digunakan oleh 4.786 sekolah di seluruh dunia. IB memiliki tiga program, yaitu:
- Primary Years Program (PYP) untuk usia 3-12 tahun,
- Middle Years Program (MYP) untuk siswa usia 11-16 tahun, dan
- Diploma Program (DP) atau IB Career-related Program untuk usia 16-19 tahun.
Kurikulum IB ini fleksibel dan mengajar siswa-siswa menggunakan pendekatan global. Siswa dituntut untuk holistik melalui keikutsertaan dalam bermacam-macam kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan fisik, kreativitas, dan pekerjaan kemanusiaan, serta mengerjakan proyek-proyek dan tugas-tugas sesuai dengan topik yang mereka pilih sendiri. Disini ada penekanan pada kemandirian untuk siswa IB, dan guru terus-menerus menantang siswa untuk belajar berbagai mata pelajaran.
Catatan: Holistik adalah salah satu pola gaya berpikirnya orang-orang yang bergelut di dunia Psikologi. Berpikir holistik berarti berpikir secara menyeluruh dengan mempertimbangkan segala aspek yang mungkin mempengaruhi tingkah laku manusia atau suatu kejadian. (sumber: satu artikel di Kompasiana)
Untuk Primary Years Program (PYP), IB fokus pada enam thema:
- Who we are
- Where we are in place and time
- How we express ourselves
- How the world works
- How we organize ourselves, dan
- Sharing the planet.
Siswa dibentuk untuk menjadi penanya (inquirer) dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Nilai-nilai ini berlanjut ke Middle Years Program (MYP), dimana siswa belajar mata pelajaran sekolah menengah biasa, ditambah teknologi dan bahasa asing. Pada akhir program siswa membuat proyek pribadi berdasarkan minat mereka.
Adapun pada Diploma Program (DP) yang hanya dua tahun, siswa sekolah menengah menyelesaikan kursus dari enam kelompok mata pelajaran, tiga di tingkat yang lebih tinggi dan tiga di tingkat standar, yang harus mencakup matematika, sains, bahasa Inggris dan setidaknya satu bahasa asing. Siswa juga harus menyelesaikan extended essay sepanjang 4000 kata dengan topik bebas, sebuah Creativity Action Service (CAS) yang melibatkan bidang seni, pendidikan jasmani dan layanan kepada masyarakat, dan mempelajari Theory of Knowledge (TOK), yang menguji siswa pada berbagai jenis pengetahuan melalui presentasi lisan dan esai sepanjang 1600 kata.
IB juga menawarkan kepada siswa sekolah menengah sebuah Career-related Program bagi mereka yang ingin fokus pada pembelajaran yang berkaitan dengan karier. Program ini menggabungkan Diploma Program (DP) dengan pendekatan praktis dan dunia nyata (praktek di lapangan) untuk belajar.
Kurikulum Cambridge
Cambridge International Examination (CIE) adalah cabang dari Cambridge University yang berada di Inggris. Kurikulum Cambridge menawarkan program-program untuk semua level dan digunakan oleh 10.000 sekolah di seluruh dunia. Kurikulum ini terbagi menjadi 4 tingkat yaitu:
- Cambridge Primary untuk anak-anak usia 5-11 tahun,
- Cambridge Lower Secondary untuk usia 11-14 tahun,
- Cambridge Upper Secondary untuk usia 14-16 tahun yang akan membutuhkan kualifikasi IGCSE (International General Certificate of Secondary Education), dan
- Cambridge Advances untuk usia 16-19 tahun yang akan membutuhkan kualifikasi Advanced Subsidiary (AS) dan Advanced (A) Level.
Cambridge Primary & Lower Secondary mengajarkan kepada siswa Bahasa Inggris, English as a second language (ESL), Matematika dan Sains sebagai kurikulum inti, yang memberikan struktur pengajaran yang jelas. Ketika siswa mencapai tingkat Cambridge Upper Secondary, mereka diharuskan mengikuti ujian IGCSE pada akhir kelas sepuluh. Siswa harus mengambil ujian bahasa pertama, bahasa kedua, matematika, dan satu atau lebih sains. Mereka bisa memilih dari 70 mata pelajaran yang ada.
Setelah lulus ujian IGCSE siswa dapat melanjutkan ke Cambridge Advance, dimana mereka belajar selama satu tahun untuk mata pelajaran yang diambil untuk AS level, dan belajar 2 tahun untuk mengambil A level. Siswa bisa memilih dari 55 mata pelajaran yang ada dan siswa dapat memilih untuk mengambil spesialisasi pada mata pelajaran tertentu atau mempelajari berbagai mata pelajaran.
Kurikulum Mana yang Harus Dipilih?
Tidak ada pilihan yang lebih baik dalam hal kurikulum. Keduanya diakui oleh universitas di seluruh dunia, dan keduanya mendidik siswa dengan cara yang sangat efektif. Satu-satunya perbedaan adalah fokus pada mata pelajaran dan proyek yang diperlukan untuk lulus. Jadi, apa yang harus Anda pikirkan ketika memilih kurikulum adalah apakah anak Anda unggul dalam mata pelajaran tertentu, atau apakah mereka berprestasi lebih baik dengan pendidikan secara umum.
sumber: 2020-2021 Education Guide | Indonesia Expat
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Bagaimana menurut mba engan kurikulum dari disdik Indonesia?
@ WARNI:
Itu kurikulum nasional, maaf konteksnya beda.
Terima kasih ulasannya. Jadi lebih tahu nih tentang kurikulum ini, karena hal ini baru juga bagi saya.
Aku baru sekali denger nih, kalau cambridge sering denger. Backgroundku yg bukan pendidikan awalnha puyeng klo baca kurikulum segala macem. Tapi mau gamau ya harus belajar, meski anak msh pd balita heh
Kadang saat hendak memasukkan ananda ke sekolah Internasional, orangtua belum memahami betul tentang jenis kurikulum yang dipakai. Ulasan Mbak Wiwin ini selayaknya bisa menjadi referensi para orangtua supaya mengurangi kebimbangan saat menentukan pilihan.
Saya baru tahu ini perbedaan antara kurikulum International Baccalaureate dengan kurikulum Cambridge International Examination. Tapi dua-duanya sama bagusnya ya mbak. Terima kasih mbak atas sharingnya.
Peran orang tua besar banget nih di sini, karena memilihkan kurikulum berarti sekolahnya yang mendukung. Berarti ini sekolah swasta ya. Sering lihat spanduk sekolah swasta juga menyertakan pilihan kurikulum. Kalau sekolah negeri kan beda lagi…
Kurikulum CIE sih udah pernah dengar dan baca, pun ke sekolahannya juga yang ada dekat tempat tinggal di Cirebon tapi untuk kurikulum IB baru tahu sekarang. Kurikulum ini yang menentukan arah pembelajaran ya.
Aku sempet baca-baca yang kurikulum cambridge ini ketika nyari SD buat anakku mbak. Tapi kalau yang baccalaureate (astaga nulisnya susye betul,wkwk) malah baru dengar. Macam-macam banget ya kurikulum sekolah jaman now.
Saya baru tahu ada kurikulum Bcalaureate dari Swiss. Bagus banget informasinya. Sangat bermanfaat.
Kalau memakai kurikulum yang berbeda dengan nasional, apakah ijazahnya nanti setara?
@ Amel:
Khusus untuk siswa WNI wajib ikut Ujian Nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah. Jadi otomatis mereka mendapatkan ijazah nasional.
Sekolah anakku nggak pakai dua-duanya. Kurikulumnya Iman dan Al Quran. Jadilah kesannya terlampau sederhana. Tapi alhamdulillah anaknya nyaman sih. Emaknya Juga jadi ikut belajar.
Sekolah apa ini mba? *izin nanya mba Wiwin*
@ Andina:
Yang ada di foto-foto itu adalah anak-anak dari Yogyakarta Independent School, satu-satunya sekolah di Yogyakarta yang menggunakan kurikulum IB.
@ Marita Ningtyas:
Sekolah internasional sifatnya global, tentu saja berbeda dengan sekolah yang berbasis agama (khususnya Islam).
Ternyata begitu ya. Kalau begitu, apakah sekolah internasional di Indonesia menerapkan antara 2 kurikulum ini?
@ Andina:
Tidak semuanya, tetapi ada.
Untuk yang Cambridge kurikulumnya lebih condong ke pendekatan sains kayaknya ya mba? Untuk anak-anak dengan potensi non eksakta terfasilitasi juga kah jika menggunakan kurikulum ini?
@ Uniek Kasgarwanti:
Semua ilmu terfasilitasi.
Bedanya adalah: Cambridge itu lebih textbooks, sedangkan IB itu lebih ke praktek (bikin project-project).
Wow, thanks banget, infonya sangat bermanfaat, Mbak.
Pada akhirnya tergantung goals kita aja ya mba mau milih yang mana.. cambridge speerrinya banyak diterapkan di sekolah internasional di indonesia ya.. mungkin faktor nama besar juga kali ya..
@ Ira Duniabiza:
Iya benar sekali. Jika tujuan/goal sudah jelas, tinggal menentukan jalannya.
Kalau di Brunei dulu, sekolah di sana menerapkan kurikulum Cambridge yang dipadukan dengan kurikulum nasional mereka: SPN 21. Waktu pindah ke Sidoarjo juga berharapnya bisa dapat sekolah dengan kurikulum Cambridge tapi ternyata nggak gampang. Jadilah sekolah swasta umum yang pakai kurikulum nasional aja.
@ Alfa Kurnia:
Di Surabaya, mba, ada beberapa sekolah yang menggunakan kurikulum internasional.
Oh klo di sby da banyak ya sekolah dgn kurikulum internasional…
Wah ini ya bedanya, aq baru tahu