Sejak bulan Oktober 2020 yang lalu, kegiatan para tenaga ahli di tempat saya bekerja sudah mulai lebih dinamis. Sebelumnya mereka lebih banyak bekerja dari rumah saja, sesekali bekerja di kantor. Tiga bulan terakhir ini secara bergantian harus wira-wiri dari Yogyakarta ke Jakarta dan sebaliknya. Ya, mau gimana lagi, karena semua urusan proyek terpusat di Jakarta. Nah, mau tidak mau, setiap kali hendak terbang ke Jakarta para tenaga ahli ini harus menjalani swab test terlebih dahulu.
Kewajiban tes deteksi Coronavirus ini diberlakukan bagi siapapun yang hendak melakukan perjalanan ke luar kota. Hasil dari swab test itu sendiri akan berlaku atau valid untuk tiga hari. Biasanya nih tenaga-tenaga ahli di kantor saya pergi ke Jakarta untuk maksimal 2 malam. Dengan demikian mereka cukup melakukan satu kali swab test saat hendak berangkat saja.
Apakah sakit jika dilakukan swab test? Saya sendiri belum pernah mengalaminya. Tapi kalo melihat teman-teman saya tetap biasa-biasa saja berarti tidak sakit. Tipsnya saat dilakukan swab test adalah kita dalam kondisi rileks, jangan tegang.
Menurut informasi dari berbagai sumber yang ahli di bidang kesehatan, swab test dilakukan dengan memasukkan semacam cotton bud yang sangat lembut. Alat tersebut ujungnya dimasukkan ke dalam hidung. Lalu diputar selama beberapa detik agar dapat mengambil sampel lendir.
Saya pribadi sih membayangkannya sudah merasa geli-geli gimana gitu. Apalagi alat tersebut harus dimasukkan sangat dalam karena spesimen sel dan cairan yang benar-benar bagus hanya bisa diambil dari sepanjang jalur yang menghubungkan pangkal hidung ke bagian belakang tenggorokan. Kenapa diambilnya di situ? Karena virus penyebab Covid-19 ternyata memang suka menempel di situ, lalu menyerang paru-paru.
Selama ini saya mengenal dua macam swab test, yaitu swab test PCR dan swab test antigen. Meskipun cara pengambilan sampelnya sama, tetapi metode pemeriksaan dan kegunaannya tentu saja berbeda.
- Swab test PCR (polymerase chain reaction) adalah metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Tes ini akan mendapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2. Swab test ini membutuhkan proses yang lebih rumit dan biaya yang tidak sedikit.
- Swab test antigen digunakan untuk mendeteksi keberadaan antigen virus SARS Co-2 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan. Mungkin ada yang masih belum tahu, antigen itu apa sih? Antigen adalah sistem di dalam tubuh yang mendeteksi virus dalam tubuh sebelum virus tersebut diserang antibodi. Swab test antigen ini prosesnya cepat (20-30 menit) dan biayanya cukup terjangkau.
Bersyukur saya tidak mendapat tugas bepergian keluar kota. Sehingga saya tidak harus melalui tes-tes tersebut. Semaksimal mungkin saya akan terus menjaga kesehatan saya dan keluarga. Tidak lupa mengonsumsi makanan bergizi, jika perlu juga minum suplemen dan vitamin, untuk menjaga stamina dan meningkatkan daya tahan tubuh saya.
Tentunya juga tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan yaitu mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan menjaga jarak dengan orang lain. Meskipun kegiatan saya sehari-hari minim bertemu orang banyak, tetapi saya tetap keluar rumah. Karena pekerjaan-pekerjaan kantor tidak mungkin saya bawa pulang ke rumah.
Dalam kondisi seperti sekarang ini, doa dan harapan saya adalah rezeki saya tetap di kota ini, ga perlu jauh-jauh keluar kota. Bagi teman-teman yang harus keluar kota, saya bantu doa agar selalu terjaga kesehatannya. Jangan lupa jaga disiplin 3M, patuhi peraturan, dan ikuti prosedur. Ikuti swab test dulu jika akan bepergian keluar kota. Stay safe, stay healthy!
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.