Skip to content

Coelho’s Circle, Sebuah Novel Sosial tentang Kemanusiaan

Coelho's Circle cover blog

Coelho’s Circle, Sebuah Novel Sosial tentang Kemanusiaan – Saya yang biasanya tidak begitu tertarik dengan sebuah novel, entah mengapa tiba-tiba dibikin penasaran oleh sebuah novel sosial berjudul Coelho’s Circle: tentang Cahya yang Hilang. Langsung muncul tanda tanya besar di kepala saya,“Apa sih yang dimaksud dengan Coelho’s Circle? Dan siapa itu Cahya?”

Di bagian awal-awal, saya belum mendapatkan jawaban lengkap. Sumpah, saya dibikin penasaran dimana saya akan mendapatkan jawabannya. Okay, saya nikmati dulu membacanya mulai dari bagian awal banget.  Pada bagian ucapan terima kasih penulis menyampaikan bahwa novel ini terlahir di tengah keresahan melihat wabah Covid-19 yang terjadi. Diharapkan kehadiran novel ini bisa menggugah empati pembaca untuk menghargai jasa para pahlawan medis yang gugur saat bertugas di garda terdepan penanggulangan Covid-19. Juga menyadarkan kita tentang duka lara mereka yang kehilangan orang-orang tersayang.

Selanjutnya, novel ini diawali dengan kisah yang cukup mengharukan. Buku ini sukses membuat sesak dada saya karena menahan air mata. Ga lucu dong kalo saya menangis sendirian karena membaca buku ini di depan kantor saat jam pulang kerja. Saya turut larut dalam kesedihan saat seorang Diandra ditinggalkan suaminya, Cahya, untuk selama-lamanya karena Covid-19. Cahya, seorang dokter yang bertugas di garda terdepan menangani pasien-pasien korban pandemi.

buku Coelho's Circle
Coelho’s Circle, sebuah novel sosial untuk kemanusiaan. (Foto koleksi pribadi)

Di sini saya masih belum menemukan jawaban atas pertanyaan saya di awal. Mau tidak mau, saya harus membaca secara berurutan. Ketahuan ya kalo saya suka lompat-lompat ketika membaca buku. Nah, di dalam bab berikutnya, barulah saya mendapatkan jawaban. Kisah tentang Coelho’s Circle ini secara detail penulis membawa saya ke masa sebelas tahun yang lalu (akhir tahun 2009). Serunya, kisah tersebut berlatar belakang Negeri Gajah Putih yang sedang mengalami konflik politik. Tidak terasa kadang saya merasa ikut larut dalam ricuhnya suasana demo.

Coelho’s Circle, novel yang sarat makna kehidupan

Dari Coelho’s Circle ini saya mendapatkan banyak pelajaran tentang kehidupan, persahabatan, kenangan, dan harapan. Bagi pembaca buku-bukunya Paulo Coelho, saya rasa sudah sangat paham dengan apa yang dituliskannya. Namun bagi saya yang belum pernah membaca bukunya, serasa diperkenalkan dengan maestro tersebut. Bahkan saya harus mengulang baca kembali beberapa kisah Sang Maestro yang dibahas oleh para tokoh dalam novel ini. Memang, berbicara tentang makna kehidupan adalah topik yang cukup berat.

Makin terasa bermakna karena novel ini berlatar belakang pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama setahunan. Banyak kisah nyata tentang kehilangan yang saya baca lewat media online maupun offline. Ada yang kehilangan keluarga karena menjadi korban pandemi, yaitu tak tersembuhkan hingga akhirnya meninggal dan dikuburkan tanpa keluarganya boleh mengantarkan. Tak sedikit pula keluarga para tenaga kesehatan (dokter, perawat, dan lain-lain) yang harus ikhlas kehilangan mereka karena gugur dalam tugas.

“Setiap kita punya takdir masing-masing. Sebuah Maktub. Sesuatu yang sudah ditentukan, dan menentukan makna hidup kita semua.”

Selain pembaca dibawa ke masa lalu untuk mengenal lebih dekat dengan Coelho’s Circle, di bab-bab akhir pembaca juga dibawa ke masa depan. Ada satu sentilan, istilah saya lho ini, dari penulis kepada pemerintah. Yaitu diselenggarakannya sebuah event besar dalam rangka penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi tenaga medis yang gugur dalam tugas selama pandemi Covid-19. Event ini bisa terjadi, karena penulis yakin bahwa pandemi ini akan berlalu dan semuanya akan kembali normal.

tanda tangan penulis Coelho's Circle
Tanda tangan kedua penulis. (Foto koleksi pribadi)

Beneran, saya dibuat larut dengan semua kisah di dalam novel ini bab demi bab. Gak rela kalo tidak segera tahu  kisah-kisah dari bab sebelumnya ke bab berikutnya. Novel ini dikemas apik banget oleh kolaborasi keren 2 (dua) orang penulis yang sama-sama alumni jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Gadjah Mada.

Penulis pertama, Nanang Chalid (IG: @nanang_chalid), adalah mantan jurnalis kampus yang sekarang berkarier sebagai praktisi manajemen sumber daya manusia (SDM) dan saat ini menjadi punggawa perusahaan teknologi kebanggaan Indonesia. Penulis kedua, Bety Kristianto (IG: @betykristianto), adalah seorang penulis buku dan editor yang sudah tidak asing lagi. Bety sudah menelurkan buku parenting berjudul Great Mom Strong Son dan Smart Mom Happy Mom, serta 30-an buku antologi. Masih berlatar belakang pandemi Covid-19 tahun 2020 kemarin, Bety juga menjadi editor buku berjudul Humanity Without Border.

Kedua penulis buku ini meskipun memiliki kehidupan dan kesibukan yang berbeda nyatanya mereka bisa berkolaborasi mengeksekusi novel ini. Kerennya lagi, mereka menggandeng Penerbit Buku KOMPAS, Tokopedia, dan BenihBaik.com untuk menggebrak dunia literasi dengan melakukan penjualan yang unik. Semua hasil penjualan novel ini akan didonasikan untuk penanggulangan dampak Covid-19 di Indonesia bagi yang membutuhkan. I got the answer to why this book is called as Novel Sosial.

Gimana cara mendapatkan buku ini?

Novel ini bisa dibeli melalui official storenya BenihBaik di Tokopedia. Tersedia dalam paket normal dan bundling. Untuk paket bundling terdiri dari 4 pilihan, yakni:

  1. Paket Bundling 1, berisi 1 buku + Carrier Coaching (group) yang dimentori oleh Nanang Chalid (Vice President, People at Tokopedia)
  2. Paket Bundling 2, berisi 1 buku + Carrier Coaching (1-on-1) yang dimentori oleh Nanang Chalid (Vice President, People at Tokopedia)
  3. Paket Bundling 3, berisi 1 buku + Fiction Writing Coaching (3 orang/group) yang dimentori oleh Bety Kristianto
  4. Paket Bundling 4, berisi 1 buku + Fiction Writing Coaching (1-on-1) yang dimentori oleh Bety Kristianto.

Ada juga yang limited edition lho, yaitu 50 (lima puluh) buku bertanda tangan Andi F. Noya.

cover novel Coelho's Circle
sumber: BenihBaik.com

Berikut ini spesifikasi buku tersebut:

  • Judul buku : Coelho’s Circle
  • Penulis : Nanang Chalid & Bety Kristianto
  • Penerbit : Penerbit Buku Kompas
  • Cetakan : Pertama, 2021
  • Tebal : x + 244 halaman
  • ISBN : 978-623-241-887-5
  • e-ISBN : 978-623-241-888-2

Saya bisa menikmati membaca novel ini karena gaya penulisannya yang enak dibaca. Percakapan-percakapan yang menggunakan bahasa yang santai yang seringkali diselipi dengan bahasa asing. Alur yang sempat mundur agak lama lalu maju ke depan hingga sampai ke masa depan. Mengingatkan saya untuk sesekali menengok ke belakang namun harus memiliki harapan untuk masa depan. Terakhir, yang paling menarik bagi saya adalah enggak rela kalau tidak segera menuntaskan membaca buku ini.

“Mereka yang meninggal, tak akan pergi. Warisan dan kenangan tentang mereka akan terus menjadi bagian dari sejarah bagi kita, orang-orang yang ditinggalkan. Karena itulah, mereka tak akan pernah terlupakan, dan tak akan tergantikan. Sampai kapan pun, mereka akan tetap ada di disini, dalam ingatan kita. Selamat jalan pahlawan bangsa. Doa terbaik untukmu dan ratusan rekan medis yang gugur dalam tugas. Kalian akan selalu hidup di hati kami.” (hal. 238)

 

37 thoughts on “Coelho’s Circle, Sebuah Novel Sosial tentang Kemanusiaan”

  1. Mbak wiwin ini selain rajin nulis rajin baca juga ya keren deh. Buku bacaan’y juga bagus2 nih dari review’y.. Saya baru denger tentang buku ini tapi seperti’y menarik ya, isi’y tu daging gitu tampak’y..

  2. Kalau dibikin penasaran sama isinya, rasanya pengen membacanya sampai selesai ya Mba, meski pada dasarnya kita nggak hobi baca novel. Berarti novel tersebut sukses menarik minat baca masyarakat, hehehe…

    Nggak kebayang ya gimana sedihnya ditinggal sama seseorang yang disayangi gara-gara terinfeksi virus. Udah gitu makamnya dipisahkan dan keluarga yang ditinggalkan nggak boleh menengok, sedihhh banget rasanya.

    Terima kasih atas ulasan bukunya yang sangat mengaduk perasaan…

  3. Duh…engga sabar, pengen baca bukunya juga nih. Jangan-jangan aku nangis juga nih…
    Mudah-mudahan kesampaian mereview juga deh.
    Pengalaman berharga mereview novel

  4. Novel dengan latar belakang covid sekarang relate banget dengan semua orang. Semoga bisa membuka mata hati lebih banyak orang lagi untuk makin aware dengan covid dan menghargai para pahlawan medis kita ya Mbak Win.

  5. Menarik Mbak novelnya. Aku selalu seneng sama novel yang bahas soal kehidupan, bisa kasih semangat & energi untuk menjalani hari-hari.

    Cuma sekarang ku akui, agak jarang baca buku karena waktunya malah banyak nyangkut buat scroll media sosial. Dapet info-info juga sih, tapi rasanya gak ‘kenyang’ kek kaya baca buku. Harus aku agendakan lagi nih baca & review di blog 🙂

  6. Novel ( Coelcho’s Circle ) ini menceritakan pengorbanan tenaga medis yang berjuang di garda terdepan melawan covid-19 ya mba.
    Melihat berita di televisi pun aku ikut bersedih, karena tak hanya masyarakat seperti kita yang meninggal akibat virus ini. Tenaga medis yang menangani pasien pun juga bisa terpapar.
    Dan ini bisa dijadikan pelajaran tuk kita semua agar tak menyepelekan virus ini agar selalu ingat 5M.

  7. Pandemi ini sudah setahun, dan entah kapan akan berakhir. Banyak sekali cerita-cerita yang hadir, termasuk cerita-cerita kehilangan orang-orang tersayang. Saya jadi penasaran ingin membaca novel ini, Mbak.
    Kerennya lagi, novel ini seluruh penjualannya akan didonasikan untuk covid. Sangat menginspirasi.

  8. Campur rasa, sekaligus sedih juga sepertinya untuk membaca buku ini, karena pahlawan medis kita yang berguguran demi membantu sesama. Terkait sentilannya daku dukung ?

  9. penasaran deh mau baca juga novelnya, latar belakang ceritanya cocok seperti keadaan sekarang ya lagi masa pandemi, pasti jadi lebih seru dan mendalami nanti bacanya

  10. Senangnya masih sempat bercinta dengan buku-buku. Apalagi buku kak Bety Kristianto ya kak.. wah keren nih kak Bety ini. Saya jadi penasaran juga nih sama novel Coelcho’s Circle. Kisahnya pasti menyentuh soalnya masih relevan sama keadaan kita di tengah perjuangan di masa pandemi.

  11. Wow aku jadi penasaran mau baca bukunya karena setahun ini belum baca novel yang latar belakang cerita nya covid19
    Pasti kehilangan suami yang menyakitkan banget, pantas mba yg baca ikutan terharu

  12. Ah. Saya sudah bisa membayangkan akan seperti apa saya meweknya membaca novel ini. Secara saya pernah membaca buku yang mbak betty jadi ghost writternya. Eh mataku sampai bengkak karena menangis. Dan aku nggak bisa berhenti nangis sampai baper berhari-hari. Dan coelhos pasti juga begitu. Hmm… Jadi ingin…

  13. BAca judulnya ada COelho, jadi ingat karya-karya dari Paulo Coelho.
    Hmm… semakin penasaran dengan isi buku Coelho Circle. Apalagi dibuat untuk program kemanusiaan ya. Sungguh mulia sekali.

  14. Hiks terharu baca yg bagian akhir artikel Mbak Wiwin, cb bacanya ini sambil mendengarkan lagu “Demi Raga yang Lain” nya Eka Gustiwana, mewek deh… buku bagus ini Coelho’s Circle cahya yang hilang ya, noted

  15. Wah menarik mbak ini settingnya jadinya di Indonesia apa negeri gajah putih itu? Sedih memang kalo denger kisah tenaga medis yg gugur karena corona.dan jumlahnya masih terus bertambah ?. Terakhir kmrn ada dokter meninggalkan 3 anak, yg terkecil msh usia 1 atau 2 bulan gitu

  16. Wah menarik mbak ini settingnya jadinya di Indonesia apa negeri gajah putih itu? Sedih memang kalo denger kisah tenaga medis yg gugur karena corona.dan jumlahnya masih terus bertambah ?. Terakhir kmrn ada dokter meninggalkan 3 anak, yg terkecil msh usia 1 atau 2 bulan gitu

  17. Sudah eungeuh beberapa kali sama novel ini di akun facebook-nya Mba Bety. Penasaran sebenarnya. Baca tulisan ini makin penasaran. Jadi kusedang menunggu gajian. Semoga kesampaian.

  18. Wah paket bundling nya menggiurkan ya. Keren mba Bety produktif banget. Saya kurang tahu banyak kalau mas Anangnya. Kisah ditinggal suami saat pandemi pasti bikin sedih deh

  19. Wah, buku karya Mbak Bety yang sering berseliweran di feed Instagram nih. Baca ulasan ini, semakin yakin kalo ini novel yang keren. Apalagi temanya sesuai banget dengan kekinian yaa. Semakin berempati dan mendidik hati, nih

  20. Mbak Wiwin keren banget mengulasnya. Tadinya saya pikir juga Coelho’s Circle ini akan bercerita tentang Paulo Coelho secara langsung, ternyata iya tapi dalam dimensi penceritaan lain ya. Penulisnya juga sering wira-wiri di dunia blog, keren bangeetttt!

  21. Jadi penasaran nih mba dengan isi novelnya. Apalagi menggunakan setting kondisi saat pandemi. Sungguh pandemi ini telah merenggut banyak orang dan hal berharga dari hidup kita. Semua ini membuat kita harus siap ‘naik level’ dengan caw terpedih yang tak bisa terbayangkan sebelumnya.

  22. Kebetulan aku tahu mba Betty yg merupakan salah satu penulis. Tapi belum punya buku ini. Awalnya aku jg ragu mau beli, Krn ada kata2 coelho mba. Aku tahu buku2 beliau, dan jujurnya ga terlalu suka Krn berat hahahaha. Aku prnh sekali baca bukunya, dan ga nangkep apa isinya.

    Makanya aku pikir buku mba Betty ini bakal sama beratnya. Tp rasanya setelah banyak review, kayaknya ga yaaa.

    Nanti mau pesen bukunya deh. Apalagi mama ku juga meninggal Krn covid THN lalu. Jadi aku udh kebayang rasa kehilangan si tokoh yg suaminya pergi Krn covid juga..

  23. Wah, sebenarnya dari pertama launching saya juga mau beli buku ini. Udah gitu kelupaan. Hehe, kebiasaan buruk deh. Maklum kalau sudah tenggelam di kerjaan kadang lupa yg laen. Namanya jg kerja di RS. Yup, sy salah seorang yg jg menyaksikan sendiri betapa virus itu telah mengubah kehidupan kami, para nakes.

Leave a Reply to DailyRella Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *