Skip to content

Pengalaman Staycation di D’Senopati Hotel Yogyakarta

cover pengalaman staycation semalam di d'senopati hotel yogyakarta

Pengalaman Staycation di D’Senopati Hotel Yogyakarta adalah satu pengalaman baru yang sangat berkesan. Kenapa? Alasan pertama, karena ini adalah pengalaman pertama saya bersama suami dan anak menginap di hotel di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Alasan kedua, karena ini saya lakukan di tengah bulan Ramadhan.

Pandemi memang belum berakhir, namun hotel-hotel dan tempat-tempat wisata sudah dibuka untuk umum. Tentu saja tempat-tempat tersebut harus menerapkan protokol kesehatan. Dengan demikian, saya sebagai pengunjung hotel harus patuh. Lagipula selama pandemi ini dimana-mana saya mengikuti peraturan yang ada. Insyaallah saya aman, demikian juga orang-orang yang bertemu dengan saya juga merasa nyaman.

Saya tidak khawatir repot dengan staycation di bulan Ramadhan, karena pada bulan Ramadhan hotel-hotel juga tetap melayani pelanggan seperti biasanya. Bahkan mereka menyediakan menu-menu spesial Ramadhan. Demikian juga di D’Senopati Hotel, restoran Ayodhya disulap menjadi Kampung Ramadhan πŸ™‚

d'senopati hotel depan kolam renang
Staycation di D’Senopati Hotel Yogyakarta. (koleksi pribadi)

Refreshing Sejenak dengan Staycation 1 Malam

Saya reservasi kamar tipe Superior di D’Senopati Hotel untuk hari Selasa 20 April 2021. Yap, satu malam saja. Kenapa saat weekday? Supaya lebih nyaman karena hotel tidak terlalu ramai. Pasti akan beda suasananya jika saya menginap disana saat weekend. Padahal saya pengin menikmati suasana baru, bobok di hotel untuk refresh tenaga dan pikiran.

Hari itu saya berangkat dengan suami dan Dimas (bocil 3,5 tahun) setelah berbuka puasa di rumah. Tadinya berencana untuk buka puasa di jalan, tetapi enggak jadi. Bagaimana pun akan lebih tenang kalau dari rumah sudah beres semuanya. Kami juga sengaja bermotor ria menuju ke hotel. Bener-bener santai menikmati perjalanan.

Sesampai di lokasi hotel, kami langsung memarkir motor di basement. Lalu kami menuju lift. Di samping pintu menuju lift, tertera peringatan bagi semuanya yang berbunyi: “Area wajib pakai masker dan jaga jarak”. Oh iya, sebelumnya kami juga mencuci tangan dulu di wastafel yang terletak di depan pintu masuk lift.

d'senopati hotel social distancing
Peringatan yang dipasang di dalam lift untuk tetap menjaga jarak. (koleksi pribadi)

Tidak perlu pakai lama, pintu lift kemudian terbuka. Hanya kami bertiga di dalam lift menuju ke lobby (ruang resepsionis). Di dalam lift tadi juga tertera peringatan yang berbunyi: “Thank you for practicing physical distancing”.

Dalam waktu singkat, kami sudah tiba di lobby, lalu kami menuju ke resepsionis. Resepsionis berada di depan lift, hanya terhalang dinding, sehingga kami cukup berjalan memutar sedikit ke arah kanan, lalu belok kiri. Pada saat check-in saya hanya mengisi formulir dan menunjukkan kartu identitas, sambil mengonfirmasikan bahwa sarapan kami minta dimajukan ke waktu saur. Setelah itu kami menerima kunci kamar.

Dari 108 kamar yang tersedia di D’Senopati Hotel ini kami menempati kamar nomor 309. Artinya, kami berada di lantai 3 kamar 09. Saya perhatikan, ada beberapa kamar yang selantai dengan kami juga terisi pengunjung. Karena kami sempat berpapasan dengan beberapa orang saat keluar dari lift. Kami juga sempat beriringan dengan beberapa orang saat hendak menuju kamar. Yeayyy… kami tidak sendirian, hehehe…

d'senopati hotel superior room
Room 309 dengan single bed. (koleksi pribadi)

Kami memilih kamar superior dengan satu bed. Iyalah tidak perlu dua bed, toh hanya saya dan suami serta Dimas yang masih kecil yang bisa nyempil-nyempil di tengah di kala bobok.Β  Lagipula kami cuma pengin ganti suasana tidur aja.

Sesampai di dalam kamar, kami cek-cek dulu semua fasilitasnya. Fasilitas standar hotel alhamdulillah lengkap. Peralatan dan perlengkapan mandi, air dingin dan air hangat mengalir dengan baik, bar kecil yang lengkap dengan gelas, teh, gula dan termos pemanas air, TV, dan lain-lain. Dan yang terpenting adalah menemukan penunjuk arah kiblat. Maklumlah kami masuk malam hari sehingga saya cukup bingung menentukan sendiri arah mata angin. Penunjuk arah kiblat berupa tanda panah warna hitam terlihat ada di langit-langit kamar.

Malam itu kami tidak langsung tidur, tapi kami ke luar hotel dulu untuk jalan-jalan berkeliling kota. Kata suami saya, mumpung lagi dekat Malioboro, jalan-jalan aja dulu. Yap, akhirnya kami jalan-jalan sampai kurang lebih jam 10 malam. Keliling-keliling saja, cuci mata. Maklumlah tempat tinggal kami sekarang menjauh dariΒ  kota, sehingga sangat jarang muter-muter di pusat kota.

Setelah puas jalan-jalan, kami balik ke hotel. Kali ini bener-bener mau istirahat. Kamar hotel terasa dingin banget. Pendingin ruangan sudah saya geser ke posisi fan pun, rasanya tetap dingin. Dimas dan ayahnya yang tidak pernah tidur pakai selimut, kali ini mau tidak mau mereka harus berselimut. Dimas ngumpet di balik selimut, sampai pagi!

d'senopati hotel dimas bobok
Sweet dream ya, nak… (koleksi pribadi)

Jam 3 pagi saya terbangun karena sudah waktunya saur. Lalu saya menghubungi restoran, ternyata makanan sudah siap diantarkan. Pukul 03.15 WIB makanan sudah tiba di depan kamar. Menunya lengkap, ada makanan utama berupa nasi putih, mie goreng, ayam kecap, dan kerupuk, serta dilengkapi dengan semangkuk soto ayam dan sepiring buah semangka. Juga ada segelas teh manis hangat. Kami mendapat jatah 2 porsi menu untuk saur. Alhamdulillah malam itu kami menikmati makan saur dalam suasana yang berbeda dari biasanya.

Selesai subuh, saya sempat tidur untuk mengusir rasa dingin yang menusuk. Selain memang masih mengantuk. Lalu pukul 6 pagi saya benar-benar bangun. Saya buka tirai kamar. Wow… masyaallah, indah sekali langit pada saat matahari hendak terbit. Beringsut sedikit, saya bisa melihat gunung Merapi yang berdiri gagah perkasa. Lalu saya menyaksikan kemunculan matahari pagi sambil menikmati kehangatan cahayanya.

d'senopati hotel matahari terbit
Menyaksikan terbitnya matahari pagi dari Room 309. (koleksi pribadi)

Sudah cukup semalam saja bobok di D’Senopati Malioboro Grand Hotel. Jam 9 pagi saya sudah rapi serta sudah memandikan Dimas karena jam 10 pagi kami harus check-out. Maklumlah, saya tidak libur kerja. Jadi, sepulang dari hotel saya tetap harus ngantor. Terima kasih, ya Allah, meskipun staycation satu malam saja, tetapi cukup menyegarkan kembali tenaga dan pikiran saya. Meskipun hanya semalam, saya bisa memberikan suasana yang berbeda untuk suami dan anak saya πŸ™‚

d'senopati hotel ibu dan dimas
Bersama Dimas, sudah mau check-out. (koleksi pribadi)

D’Senopati Hotel Yogyakarta, Hotel Mewah Berbintang 3 di Pusat Kota

Hotel ini nama lengkapnya adalah D’Senopati Malioboro Grand Hotel, tetapi lebih mudah diingat dengan menyebutnya D’Senopati Hotel. Hotel ini merupakan hotel mewah berbintang 3 dengan harga terjangkau dalam suasana prestisius dan heritage. Hotel ini letaknya sangat strategis, sangat dekat dengan Malioboro.

Sebuah bingkai raksasa sejarah Yogyakarta khususnya cerita Pangeran Panembahan Senopati tersedia di area Lobby. Siapa yang tidak kenal Panembahan Senopati? Saya begitu mendengar nama hotel ini, langsung teringat dengan sejarah berdirinya Kasultanan Mataram. Panembahan Senopati yang memilliki nama asli Danang Sutawijaya adalah pendiri Kesultanan Mataram yang memerintah sebagai raja pertama pada tahun 1587-1601.

d'senopati hotel resepsionis
Resepsionis D’Senopati Hotel. (koleksi pribadi)

Hotel ini menyediakan 4 (empat) jenis kamar. Mau single bed atau double bed, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan.

  1. Suite Room, berukuran 38 m2, cukup untuk 4 orang, dan view ke arah kota.
  2. Deluxe Room, berukuran 32 m2, cukup untuk 2 orang, dan view ke arah kolam renang.
  3. Superior Room, berukuran 32 m2, cukup untuk 2 orang, dan view ke arah pegunungan seribu.
  4. Standard Room, berukuran 22 m2, cukup untuk 2 orang.
d'senopati hotel restoran
Ayodhya Resto disulap menjadi Kampung Ramadhan. (koleksi pribadi)

Di samping lobby tersedia restoran yang namanya Ayodhya Resto. Kami tidak mampir ke restoran ini karena makan saur diantar ke kamar. Hanya saat mau meninggalkan hotel, saya sempat melewati depan restoran ini. Nah, di depan restoran ini tersedia kolam renang outdoor. Kolamnya tidak terlalu dalam, dengan ketinggian 140 meter saja. Cukuplah untuk bersenang-senang sejenak, tapi tetap harus hati-hati jika mengajak anak-anak.

d'senopati hotel kolam renang
Kolam Renang Outdoor di D’Senopati Hotel. (koleksi pribadi)

Secara keseluruhan hotel ini menyediakan 108 kamar dengan berbagai tipe yang sudah saya sebutkan di atas tadi. Selain itu, juga menyediakan 2 meeting room. Jadi kalo suatu hari nanti Anda pengin mengadakan pertemuam di hotel ini, bisa banget. Area parkirnya lumayan luas dan gratis. Untuk bis bisa diparkir di depan hotel, sedangkan untuk mobil dan motor disediakan tempat parkir di basement.

d'senopati hotel depan
D’Senopati Hotel difoto dari depan pada waktu malam hari. (koleksi pribadi)

Oh iya… di sana tersedia wifi gratis di setiap ruangan. Sangat cocok buat saya yang sering bekerja online. Suasana tenang, internet lancar. Hanya saja, mungkin agak sedikit membosankan bagi para perokok, hehehe… Kenapa? Karena seluruh kamar di hotel ini adalah non-smoking area. Jangan bermimpi bakalan bisa puas ngegame online sambil merokok di hotel ini yaa… πŸ˜€

Gak nyesel nginap di hotel ini karena sangat dekat dengan pusat kota. Ke luar hotel lalu belok ke kiri, setelah perempatan Gondomanan kita sudah memasuki wilayah Malioboro. Beneran asyik dan seru buat jalan-jalan malam-malam.

Lokasi D’Senopati Malioboro Grand Hotel ini berada tepat di sebelah barat Jembatan Sayidan, yaitu di Jl. Panembahan Senopati No.40 Yogyakarta. Untuk reservasi, Anda bisa menghubungi nomor teleponΒ +62 274 5011 456 atau kirim email ke reservation@dsenopatimalioboro.com .

 

30 thoughts on “Pengalaman Staycation di D’Senopati Hotel Yogyakarta”

  1. Wah… senangnya! Saya sudah lama enggak jalan-jalan nih. Masih khawatir walaupun hanya staycation. Tapi kalau sekarang, insya Allah lebih tenang kali ya Mbak, karena sudah banyak yang divaksin. Semoga bisa segera jalan-jalan ke Yogja, rindu euy!

  2. Aku juga ramadan ini ngrasain staycation semalam, ternyata seru juga ya staycation pas ramadan. Dapat energi baru gitu deh πŸ™‚

    Hotelnya kece ya ini. Bisa jadi referensi kalau pas ke Yogya.

  3. War …, keren …, di sela berpuasa dan kesibukan tetap ngantor, sempat curi momen buat staycation. Tentu saja saat masuk kerja pikiran badan tubuh segar dengan suasana hati baru.

  4. Wow …, keren …, di sela berpuasa dan kesibukan tetap ngantor, sempat curi momen buat staycation. Tentu saja saat masuk kerja pikiran badan tubuh segar dengan suasana hati baru.

  5. Asyik banget bisa staycation di tengah ramadhan. Enak ya makanan untuk sahurnya di antar ke kamar, lengkap banget lagi menunya. Hihi..
    Kapan2 kalau pulang ke jogja saya juga pengen deh staycation. Biarpun ada rumah, sekali2 biar ganti suasana. Hehe..

  6. Staycation di hotel paling seru kalau ada kolam renangnya, di Dsenopati hotel Yogyakarta juga ada ya. Wah ternyata menu sahurnya diantar ke kamar ya jadi aman dari kerumumnan saat makan di resto

  7. So happy, Ramadan bisa staycation di D’Senopati HotelYogyakarta.
    Berasa libur sehari menjadi mama yang aktif di rumah yaa… Diladenin semua-muanya dan menikmanti kenyamanan hotel.

  8. Asik banget mom hari gini udah bisa staycation di mana-mana. Aku ke mall aja udah bersyukur alhamdulillah. Btw hotelnya buagus ya, nyaman banget. Si dede amoe lelap gitu bobonya.

  9. Wah, lumayan, ya, bisa staycation meski hanya semalam. Buat refreshing dan pelepas penat. Selama pendemi, sahurnya diantar ke kamar, ya? Bagus, sih. Bisa mengurangi kerumunan di restoran juga ?

Leave a Reply to Zeneth Thobarony Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *