Berkah Melimpah di bulan April 2021. Tidak terasa sudah empat hari menjalani bulan Mei 2021. Rasanya belum lama ya tahun barunya. Saya sedih karena sudah melewatkan Januari, Februari dan Maret tanpa menuliskan jejak-jejaknya. Padahal dalam tiga bulan tersebut banyak hal yang harus saya syukuri. Saya coba deh mulai bulan ini untuk menuliskan jejak bulan sebelumnya. Saya mulai dengan menulis tentang berkah melimpah di bulan April 2021 yang bertepatan dengan dua minggu pertama Ramadhan 1442 H.
Vaksinasi Covid-19
Sejak Februari 2021, kalo tidak salah, pemerintah menggulirkan program vaksinasi Covid-19. Pendidik dan tenaga kependidikan menjadi sasaran prioritas program vaksinasi tahap kedua. Nah, saya kebetulan menjadi bagian dari tenaga kependidikan. Iya, karena saya bekerja di sekolah internasional Yogyakarta Independent School yang berlokasi di kabupaten Sleman.
Saya bersyukur tidak perlu repot-repot mengurus sendiri keikutsertaan dalam program ini. Karena semua sudah diurus oleh sekolah. Memang sih, pada saat pendaftaran melalui formulir online dengan mengisi data-data itu saya harus melakukannya sendiri. Namun untuk pelaksanaannya sudah diurus sepenuhnya oleh pihak sekolah. Sehingga saya tinggal menyiapkan lengan kiri ini untuk disuntik vaksin 😀

Saya juga bersyukur berhasil mendaftarkan Bapak dan Ibu saya untuk mengikuti program vaksinasi bagi Lansia. Ketika itu, tanpa sengaja saya membuka formulir online dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, ternyata hari itu adalah hari terakhir pendaftaran untuk lansia. Langsung saja saya masukkan data-data Bapak dan Ibu, alhamdulillah lancar.
Di bulan April kemarin Bapak sudah mendapatkan vaksinasi dosis 1 dan rencananya bulan Mei ini akan mendapatkan vaksinasi dosis 2. Bagaimana dengan Ibu? Belum berhasil divaksin karena waktu itu tekanan darah Ibu tinggi banget sehingga perlu pengobatan terlebih dulu.
Ikut Program “SEMELEH”
Setelah sukses dengan program PULIH pada tahun 2020 yang lalu, tahun ini Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) yang diketuai oleh mba Widyanti Yuliandari membuka lagi program baru. Kali ini programnya bertajuk “SEMELEH”. Apa artinya “Semeleh”? Silakan googling saja yaa… “Semeleh” berasal dari bahasa Jawa dengan kata dasar “seleh”, yang diberi sisipan “um”, menjadi kata “sumeleh”, dibaca “semeleh”.
Program ini tidak gratis ya, Ibu-Ibu, tetapi ada kontribusi sebesar Rp 149.000. Coachnya keren-keren, yaitu mba Artha Julie Nava. mba Intan Maria dari RuangPulih.com, dan mba Widyanti Yuliandari sendiri dari IIDN. Seperti tahun lalu bahwa nantinya produk fisik dari program ini adalah berupa buku dari naskah terpilih yang ditulis oleh para peserta program ini. Bakalan ada berapa judul buku, saya juga belum tahu.
Namun, proses yang dilalui dalam program inilah yang sangat menarik bagi para peserta. Kami tidak fokus pada pembuatan buku. Menurut mba Wid, buku itu hanyalah bonus pada akhirnya nanti. Yang terpenting adalah proses yang kami lalui selama satu bulan penuh. Oh iya, program “Semeleh” ini dijadwalkan mulai 4 April 2021 hingga 8 Mei 2021.

Di program “Semeleh” ini, peserta mendapatkan beberapa bentuk pelatihan dengan topik Self Love, Hope Therapy, Acceptance, juga Gratitude Journal. Untuk Self Love, kami mendapatkan materi dan coaching dari mba Artha Julie Nava. Di akhir sesi ini, kami diminta membuat naskah dengan tema Self Love.
Dari mba Intan Maria kami mendapatkan materi dan coaching mengenai Self Love, Hope Therapy, dan Acceptance. ketiganya diberikan melalui WA group dan Zoom meeting. Iya, zoom meeting dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali. Masih dengan menerapkan art therapy seperti tahun lalu (Pulih). Saat zoom pertama, kami menggambar tentang diri masa kecil. Di zoom kedua, kami menggambar tentang diri 3 (tiga) tahun yang akan datang. Dan di zoom ketiga, kami menggambar tentang diri yang ‘semeleh’.
Sedangkan dari mba Widyanti sendiri, kami mendapatkan materi dan coaching tentang Gratitude Journal. Untuk sesi mba Wid ini, kami membuat jurnal syukur yang ditulis dengan tangan di buku khusus. Ada 4 (empat) model syukur yang kami praktekkan. Lalu di setiap akhir pekan, peserta menuliskan jurnal syukur tersebut ke dalam Google Form. Saat saya menulis ini, kami baru akan masuk ke model keempat (terakhir).

Kenapa saya ikut program “Semeleh” ini?
Alasan utamanya adalah saya pengin membuat buku lagi bareng komunitas IIDN. Karena di komunitas ini, buku yang diterbitkan berisi tulisan yang berbobot. Tulisan-tulisan yang dibukukan sudah melalui seleksi ketat, sehingga bukan hanya sekedar memenuhi kuota sebuah antologi. Alasan kedua, saya merasa bahwa program ini adalah lanjutan dari program “Pulih” tahun lalu. Setelah mengikutinya, benar apa yang saya rasakan dan dapatkan. Jika tahun lalu saya bisa “pulih”, maka tahun ini saya harus naik ke level berikutnya yaitu bisa “semeleh”.
Berhasil Bikin Video Sendiri
Selama ini saya tidak berani menampakkan muka setiap kali menghadiri webinar baik itu melalui Zoom maupun Google Meet dan lain-lain. Saya selalu bersembunyi di balik camera off dan microphone off. Adaaaa saja alasan saya 😀 . Hingga kemudian keberanian saya untuk tampil di depan kamera muncul ketika Bang Qbenk, founder SEO Moms Community, meminta kami para korwil untuk membuat video. Video yang berisi ucapan selamat Ramadhan.
Seharian saya berlatih berbicara yang luwes di depan kamera. Bukan seharian full sih, tetapi sesekali saya keluar dari kantor untuk berlatih ngomong di depan kamera hape. Awalnya terasa kaku banget, hahaha… Lalu saya ulang-ulang terus sampai bisa ngomong dengan luwes. Alhamdulillah H-1 memasuki Ramadhan 1421 H saya berhasil membuat video sendiri. Dishooting sendiri, ngomong sendiri. 😀
Tepat hari Senin 12 April 2021 pukul 17:12 WIB video tersebut jadi lalu saya setorkan ke Bang Qbenk untuk dikompilasi menjadi satu dengan video para korwil yang lain.

Ramadhan 1442 H
Alhamdulillah masih bisa menjalankan ibadah Ramadhan tahun ini. Saya dan suami sepakat untuk tidak perlu neka-neka dalam menjalankan ibadah Ramadhan. Dengan demikian kami tidak mempersiapkan hal-hal yang bersifat materi. Tidak ada lagi menyetok makanan. Tidak ada lagi belanja-belanji dengan dalih untuk persiapan dan persediaan selama bulan puasa.
Selama pelaksanaan puasa, kami berbuka secara sederhana. Tidak ada lagi beli-beli makanan dengan alasan sambil ngabuburit dan untuk persiapan berbuka. Kami berbuka seadanya. Saya yang terbiasa minum teh hangat, ya sudah minum teh hangat saja. Kalaupun ada camilan, itu pun suami bikin sendiri. Kebetulan suami suka makan gorengan, nah dia bikin bakwan atau tahu goreng atau pisang goreng. Saya? Palingan ngambil 1-2 biji saja sudah cukup.
Untuk saur, saya sudah meniatkan diri untuk berbuka dengan makan buah segar. Selama ini sih saya lebih suka makan buah apel. Satu buah apel enggak bikin lapar lho sampai saatnya berbuka puasa. Perut saya juga terasa nyaman, tidak begah. Beda banget jika dibandingkan dengan saya saur dengan makan nasi. Selain makan buah, saya juga minum teh hangat dan air putih. Serta ditambah minum suplemen untuk menjaga stamina saya, mengingat saya bekerja seharian tanpa tidur siang.
Pap Smear Pertama Kali di Kucala Yogyakarta
Sebagai perempuan yang sudah memiliki dua anak berarti sudah melakukan aktivitas seksual secara aktif. Oleh karena itu, menjaga kesehatan serviks itu penting. Salah satunya adalah dengan melakukan pap smear. Jujur saja, saya ini paling malas untuk periksa kesehatan jika tidak ada indikasi khusus. Berhubung kala itu saya mengalami gangguan di sekitar kandungan, akhirnya saya mengikuti petunjuk dokter untuk melakukan pap smear.

Sebenarnya belasan tahun yang lalu ada teman yang pernah mengajak saya untuk pap smear di Yayasan Kucala Yogyakarta. Tetapi saya belum tertarik. Tepatnya saya belum merasa perlu. Serta ada rasa takut gitu deh… Namun akhirnya di bulan April kemarin saya datang ke klinik Kucala dan melakukan pap smear untuk pertama kali. Ternyata enggak sakit koq… Nanti 2 tahun yang akan datang saya balik ke sana untuk pap smear lagi. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?
Lahirnya BloggerSleman.Com
Entah bagaimana awalnya tiba-tiba di awal Ramadhan sekaligus awal-awal ikutan program Semeleh saya mendapat ide untuk membuat blog baru dengan nama domain bloggersleman.com. Saya putuskan untuk menggunakan nama domain tersebut setelah saya search di google dan hosting provider ternyata masih available.
Setelah itu baru deh mikir untuk kontennya. Pada awalnya saya akan menggunakannya sebagai wadah untuk menuangkan oleh-oleh jalan-jalan dan kulineran di wilayah kabupaten Sleman. Dengan harapan nantinya blog tersebut bisa mengangkat potensi dan keunikan kabupaten Sleman.
Lalu ada ide dari Bang Qbenk untuk menggunakan blog tersebut sebagai blog komunitas yang ditandai dengan tergabungnya beberapa blogger sebagai kontributor. Ide yang cemerlang. Insyaallah akan saya wujudkan. Sebagai awalnya, biar saya isi konten dulu minimal 5 (lima) artikel supaya bisa saya optimasi secara off page.
Kejutan dari Yuni Shara
Apa? Kejutan dari Yuni Shara? Iya… receh sih memang, tetapi bagi saya berkesan koq… Saya dan Yuni Shara memiliki beberapa kesamaan, antara lain: sama-sama kecil mungil imut, sama-sama terlahir di bulan Juni, sama-sama memiliki dua anak laki-laki, dan mungkin masih ada kesamaan lain yang saya tidak tahu.

Hari itu 17 April 2021 seperti biasa saya berselancar di Instagram dan saya sengaja melihat-lihat IG Feednya Yuni Shara, lalu ada satu yang saya share ke IG Story dengan caption: “Kebayang… suatu hari nanti saya seperti @yunishara36 digandeng @s.ssatria dan @dimas011017”. Ternyata IG Story tersebut direpost oleh Yuni Shara dengan tambahan caption: “InsyaAllah”. Ahh… makasih, Yuni…
Ya, saya membayangkan di foto itu adalah saya saat digandeng oleh Satria Bayu Aji dan Adi Makayasa Bhuwana Aji. Saya yakin suatu hari nanti akan terwujud impian itu.

Di postingan berikutnya, masih dengan topik Berkah Melimpah di April 2021, saya akan cerita tentang: staycation di d’Senopati Hotel Yogyakarta, Temu Online Perdana SEO Moms Community, buku “Ayahku Pejuang Sejati”, upgrade kuota hosting pratiwanggini.net dan banner Domainesia, menjadi cover foto Coelho’s Circle untuk tribunsumsel.com, dan menjadi nara sumber Bootcamp Online QWORDS.
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga, dan freelance blogger. Baginya blog adalah ruang berbagi inspirasi dan media menulis untuk bahagia. Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.