Oktober Bulan Istimewa. Ya, bulan Oktober adalah bulan istimewa bagi saya. Betapa tidak? Tuhan mengamanahi saya dua anak laki-laki yang keduanya terlahir di bulan Oktober. Apakah saya merencanakannya? Tidak. Saya tidak pernah mengatur kelahiran kedua anak saya. Saya percaya bahwa itu adalah kuasa-NYA. Memang DIA yang sudah mengatur segalanya.
Oktober Bulan Istimewa
Anak pertama lahir secara prematur pada tanggal 9 Oktober 2002. Itu bukan keinginan saya. Bukan niat saya untuk melahirkan secara cepat. Nyatanya dokter memperhitungkannya demikian. Maka terlahirlah anak pertama saya pada tanggal tersebut pada jam 6:25 pagi di RSKB Bhakti Ibu Yogyakarta. Bidan-bidan di RSKB tersebut sempat meragukan waktu kelahiran anak saya karena saya belum merasakan tanda-tanda kelahiran, tetapi saya keukeuh siap melahirkan secara SC karena demikian perhitungan dokter. Apalagi itu adalah calon anak pertama dimana saya belum punya pengalaman sama sekali gimana rasanya hendak melahirkan.
Nyatanya anak pertama saya terlahir dengan status BBLR (berat bayi lahir rendah). Qodarullah selanjutnya ia harus melewati masa-masa dirawat di inkubator selama dua minggu. Saya sedih, karena tidak bisa memberikan ASI dengan baik padanya padahal itu adalah solusi paling tepat untuk keselamatan dan kesehatan bayiku. Alhamdulillah akhirnya anakku bisa melewati masa kritis dan kini sudah tumbuh menjadi pria menjelang dewasa.
Berbeda dengan anak kedua saya yang terlahir pada tanggal 1 Oktober 2017 di RS Hermina Yogyakarta. Meskipun sama-sama melalui bedah SC, tetapi anak kedua ini terlahir tepat waktu. Menjelang masuk rawat inap menuju kelahirannya, saya sudah merasakan tanda-tanda kelahiran. Bahkan saya sempat dimarahi suster karena mengalami flek-flek tetapi saya tidak cerita. Saya justru disiplin dan setia menanti waktu pembedahan tiba.
Hampir sama dengan anak pertama yang hanya sempat merasakan ASI di minggu-minggu pertama kelahirannya, anak kedua ini hanya merasakan ASI selama dua bulan pertama kehidupannya di dunia. Niat saya memberikan ASI eksklusif tak tersampaikan. Entah mengapa hari-hari menjelang saya masuk kerja lagi, produksi ASI saya makin menurun.
Kini si adik pun tumbuh sehat dan makin besar. Untuk seusianya, anak ini memiliki postur tubuh yang besar. Termasuk bongsor. Dalam hati saya bersyukur, lengkap sudah saya memiliki dua anak dengan latar belakang masa tumbuh kembang yang berbeda.
Hadiah Ulang Tahun
Tanggal 1 Oktober 2021 ini adalah tepat anak kedua saya berusia empat tahun. Karena pandemi, ia tidak bisa mengenyam pendidikan usia dini seperti kakaknya dulu. Tapi gapapa, semua pasti ada hikmahnya. Nanti deh saya cerita di postingan yang lain.
Tanggal 9 Oktober 2021 ini si kakak berusia 19 tahun. Tidak terasa saya sudah memiliki anak yang menuju dewasa. Tidak mudah juga ternyata mengikuti tumbuh kembang kejiwaannya. Yaaa, bisa dibayangkan gimana menghadapi sikap anak remaja menuju dewasa. Masa-masa seorang anak ingin menentukan jati dirinya. Masa-masa ibu dibuat senam jantung.
Seperti biasanya saya tidak pernah menghadiahkan pesta ulang tahun kepada kedua anak saya. Tetapi saya mengusahakan adanya suasana kebersamaan. Qodarullah si kakak sudah dua tahun ini tinggal dengan simbahnya. Jadi kalau kami ingin berkumpul sekeluarga musti janjian atau memastikan si kakak tidak ada kegiatan.
Bersyukur sekali 9 Oktober 2021 kami bisa berkumpul dan makan malam bersama di warung makan Coto Makassar Daeng Imba, Jalan Kaliurang km.13,5 Yogyakarta. Ya, si kakak dan si ayah memang suka dengan masakan Makassar ini. Saya dan si adik sih ngikut saja, hehehe… Yang penting kami bisa berkumpul dan bahagia bersama.
By the way, sebelum kami berkumpul ternyata ayah bikin kejutan. Ayah memberi kado istimewa untuk si kakak, yaitu sebuah gitar. Ayah ingin si kakak juga punya kegiatan lain di luar kegiatan olahraga fisik dan main game online (e-sport), yaitu bermusik.
Bagaimana dengan kado untuk si adik? Ayah sudah mempersiapkan banyak kado sejak bulan lalu. Ada sepeda, baju-baju superhero, dan lain-lain.
Doa Ibu di Ulang Tahun Kedua Anaknya
Ibu tidak memberi kalian kado berupa barang ya, nak… Ibu hanya kirim doa kepada Allah swt untuk kalian berdua.
Ya Allah Ya Karim…
Karuniakanlah kepada anak-anak kami (Satria & Dimas) akhlak nan mulia dan ilmu nan bermanfaat.Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim….
Jadikanlah anak-anak kami (Satria & Dimas), anak nan soleh, anak nan berbakti pada orang tuanya, mencintai Rasul, dan taat kepada-Mu.Ya Allah Yang Maha Pencipta….
Karuniakanlah kepada anak-anak kami (Satria & Dimas) kesehatan, kecerdasan, dan pertumbuhan fisik nan sempurna.Ya Allah Yang Maha Pelindung…..
Lindungilah anak-anak kami (Satria & Dimas) dari segala macam penyakit dan musibah.Ya Allah Ya Razaaq….
Bukakanlah pintu-pintu rizki bagi anak-anak kami (Satria & Dimas), baik rizki nan sudah kami duga maupun rizki nan tak kami duga.Ya Allah Ya Qadir….
Panjangkan usia anak-anak kami (Satria & Dimas) dan jadikanlah anak-anak kami (Satria & Dimas) manusia nan penuh kegunaan bagi sebanyak-banyak umat di kemudian hari kelak….Aaamiiin…
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.