Skip to content

Pengalaman Ibadah Umrah Bersama JNE

umrah bersama jne

Pengalaman Ibadah Umrah Bersama JNE – Sebagai seorang muslim sama seperti yang lain, saya pun memiliki impian untuk bisa mengunjungi Baitullah. Dari kelima Rukun Islam, maka rukun yang kelima inilah yang belum mampu saya laksanakan, yaitu menjalankan ibadah haji. Kalau memang untuk tujuan tersebut antriannya masih sangat panjang, tak apalah melakukan ibadah umrah terlebih dahulu. Dengan niat dan doa, semoga Allah melimpahkan rezeki sehingga saya dimampukan, tentunya disertai dengan kekuatan fisik dan mental. Saya percaya bahwa jalan menuju Baitullah sudah ditentukan olehNYA. Ada yang harus berpayah-payah mengumpulkan rezeki hingga tercukupi dana untuk perjalanan ke Mekkah & Madinah. Namun ada pula yang dimudahkan jalannya seperti para karyawan JNE yang difasilitasi oleh perusahaan.

Belum lama ini para karyawan JNE yang dikenal dengan sebutan Ksatria dan Srikandi JNE menjalankan ibadah umrah. Ke-140 karyawan tersebut merupakan jamaah umrah kloter pertama yang berada di Tanah Suci pada 16-24 Mei 2022. Mereka adalah karyawan dari berbagi kantor cabang JNE yang tersebar di berbagi kota, antara lain Jakarta, Tangerang, Cilegon, Bandung, Cirebon, Purwakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Pontianak, Sidoarjo dan juga cabang utama yang lainnya. Saya pun turut merasakan kebahagiaan sekaligus terharu manakala impian mereka melihat kiblat salat sehari-hari secara langsung bisa terlaksana.

jne umrahkan karyawan

Pengalaman Ibadah Umrah bersama JNE

Kegiatan umrah yang dipandu oleh Ustaz Akhyar Mahpudin tersebut seluruh rangkaian ibadahnya diikuti oleh seluruh jamaah secara serius dan antusias. Setelah berlangsungnya kegiatan tersebut, tentu pengalaman-pengalaman para jamaah selama berada di tahan suci menjadi oleh-oleh yang dinanti-nantikan. Selalu seru jika mendengarkan kisah perjalanan ibadah orang-orang di Tanah Suci. Kisah-kisah mereka bisa dijadikan gambaran bagi kita yang belum pernah ke Tanah Suci. Banyak pula kisah-kisah yang bisa kita ambil hikmahnya.

Berikut ini beberapa kisah mengharukan yang sempat terangkum dari ibadah umrah kloter pertama pada Ksatria dan Srikandi JNE:

Dara, jamaah umrah dari JNE Medan, mengisahkan betapa suasana Kota Mekah luar biasa indah, membuat perasaannya menjadi terharu. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, karena jika mengingat Mekah yang tertuju adalah Ka’bah. Di depan Ka’bah Dara menangis karena Allah telah mengabulkan doanya untuk bisa sampai ke Mekah. 

Edi, peserta rombongan dari Departemen EGD JNE Pusat Jakarta, mengaku spontan menangis saat pertama kali melihat Ka’bah di Masjidil Haram. Kala itu ia langsung teringat akan kesalahan dan dosa-dosanya. Ia mendapat keajaiban dan kenikmatan berupa “selalu di awal”, misalnya sarapan di awal, pembagian kunci kamar di awal. Karena itu, Edi merasa sangat bersyukur.

Yunus, Ksatria JNE Pusat, merasa sangat bersyukur menjadi karyawan JNE karena perusahaan memberangkatkannya untuk umrah yang menjadi impiannya. Umrah tersebut juga menjadi kado istimewa dari Allah karena tanggal keberangkatan 15 Mei 2022 adalah hari ulang tahunnya. “Tentu saja saya juga berdoa demi kemajuan JNE di depan Ka’bah, karena lewat JNE saya bisa datang ke Tanah Suci,” tandasnya.

Bubun Bunyamin, Ksatria dari JNE Cilegon, Banten, mengaku sangat bersyukur dan terima kasih kepada JNE yang telah memberangkatkan karyawan, termasuk dirinya, yang telah bekerja lebih dari 12 tahun di JNE Cilegon. “Ini rezeki dari Allah melalui JNE sehingga saya bisa berangkat ke Tanah  Suci Mekah. Saya di sana fokus ibadah dan berdoa untuk keluarga dan juga untuk kemajuan JNE,” ujar karyawan di bagian operasional ini dengan mata berkaca-kaca karena impiannya sujud di depan Ka’bah akan terlaksana.

Devinta, Srikandi JNE Sidoarjo Jawa Timur, mengatakan bahwa baginya manasik umrah merupakan bekal ilmu yang harus dimiliki, sehingga nantinya saat di Tanah Suci tidak ada lagi keraguan dalam menjalankan rangkaian ibadah umrah.

Yeni, dari sekretariat JNE Semarang, mengungkapkan bahwa momen yang juga sangat berkesan adalah saat masuk ke Masjid Nabawi ke area Raudhah. Antusias jamaah untuk masuk ke sana luar biasa, sampai antri dan berdesakan. Dibutuhkan kesabaran untuk bisa masuk ke area yang ada makam Rasullullah Muhammad SAW dan sahabat Abu Bakar serta Umar bin Khatab tersebut. Yeni sangat terharu karena merasa diberikan kemudahan untuk dapat melaksanakan salat di Raudhah. 

Yuda Hermawan, JNE Solo, mengaku bangga dan terharu bisa menjadi tamu Allah. “Yang teringat di pikiran kami adalah dosa-dosa selama hidup sehingga tidak terasa sampai meneteskan air mata, dan seakan tidak percaya kalau akhirnya saya bisa melihat Ka’bah secara langsung dan nyata,” ujarnya.

umrah bersama jne

Yuda juga mengisahkan bahwa dalam perjalanan menuju Ka’bah dirinya bertemu dengan seorang kakek yang terlepas dari rombongan keluarganya. Lalu ustaz pemimpin rombongan JNE menyarankan untuk menyelesaikan tawaf. Selama tawaf Yuda dan rekannya Agus menggandeng Sang Kakek agar tidak terlepas dari rombongan JNE. Setibanya di bukit Safa akhirnya Sang Kakek bertemu kembali dengan keluarga dan rombongan jamaahnya. Saat itu Yuda lega sekaligus bersyukur karena Sang Kakek dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Menurut Yuda, ketika tawaf sambil menggandeng Kakek tersebut rasanya kedua almarhum orang tuanya menyertai badal umrah yang dilakukan untuk kedua orang tuanya. 

Ari Bowo, Ksatria JNE Yogyakarta, mengisahkan bahwa selama ibadah umrah ia merasakan hidup lebih teratur dan sangat khusyuk beribadah. Saat di Tanah Suci, ia juga mendapatkan kabar baik bahwa rumah yang sedang dibangunnya segera dapat ditempati dalam waktu dekat. “Saya seperti mendapat keberkahan yang luar biasa dari JNE, berlipat-lipat rezeki yang saya terima,” tambahnya. 

Apresiasi Atas Pengabdian Karyawan

Masih ingat tentang tagline JNE yaitu “Berbagi, Memberi, Menyantuni” yang pernah saya tulis di salah satu postingan di blog ini ‘kan? Nah, salah satu bentuk implementasinya adalah mengumrahkan para karyawannya. Kegiatan ini, menurut Feriadi Soeprapto (Presiden Direktur JNE), adalah merupakan amanah dari ayah beliau sekaligus founder JNE yaitu (Alm) H. Soeprapto Soeparno yang menggagas umrah gratis bagi karyawan yang sudah mengabdi selama lebih dari 12 tahun. Kegiatan tahunan yang sempat tertunda selama 2 tahun dikarenakan adanya pandemi Covid-19 alhamdulillah bisa terselenggarakan lagi.

Dengan adanya kegiatan tahunan seperti ini, tentunya para Ksatria dan Srikandi JNE merasa bangga menjadi bagian dari JNE. Karena JNE merupakan perusahaan yang amanah dan memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Bisa dikatakan bahwa program umrah adalah reward terbaik bagi karyawan muslim yang telah bergabung di JNE selama lebih dari 12 tahun. Semoga JNE terus maju dan berkembang sehingga kegiatan tahunan ini bisa terus terlaksana.