Lompat ke konten
Home » Lifestyle » Iduladha 1444 H

Iduladha 1444 H

  • oleh

Hari raya kurban tahun ini yaitu Iduladha 1444 H sangat berkesan bagiku. Pertama, saat pulang mudik baru masuk jalan Pasar Gentan perjalanan kami ternyata berbarengan dengan iring-iringan takbiran. Di sebelah kiri kami adalah iringan takbiran berjalan kaki. Di sebelah kanan kami adalah iringan takbiran dengan mobil dan motor. Kami (aku, si kakak, dan si adik) berboncengan motor berada di tengah-tengah di antara mereka. Motor yang dikendarai si kakak ini jenisnya matic, jadi dia harus sabar ngerem-ngegas-ngerem-ngegas-dan seterusnya.

Kemudian si kakak belok kanan memasuki jalan alternatif melalui Dusun Nglaban. Namun ternyata itu jalannya memutar. Sehingga waktu tempuh dari rumah kami ke rumah ortu yang biasanya hanya 15-20 menit menjadi lebih lama. Tapi aku senang karena bisa merasakan suasana mudik saat malam takbiran. Tentunya ada kenangan tersendiri juga bagi Dimas. Ini kali pertama bagi Dimas merasakan mudik barengan takbiran yang mana kami benar-benar berada di tengah-tengah iring-iringan.

iduladha 1444 h
Mudik 28 Juni 2023

Kedua, sesampai di rumah ibu, kami disambut udara dingin, juga tanah dan dedaunan yang basah. Rupanya abis hujan. Malamnya terasa udara dingin asli dusun tanah kelahiranku menusuk kulit. Malam pertama menginap kami tidur berselimut dari ujung wajah hingga ujung kaki. Dimas yang biasanya tak mau pakai selimut, kali ini mau tidak mau harus selimutan.

Bangun pagi aku yang biasanya malas mandi, kali ini harus mandi pagi-pagi. Bersiap-siap menuju camping ground Desa Wisata Pentingsari untuk menyaksikan penyembelihan hewan-hewan kurban. Ketiga, tahun ini alhamdulillah aku bisa turut berkurban sapi. Bukan berarti aku membeli satu ekor sapi sendiri, tetapi patungan satu kelompok berisi 7 orang. Aku termasuk di kelompok 4 dari total 5 kelompok.

Hujan 29 Juni 2023 (background: halaman rumah ortu)

Iduladha tahun ini Desa Wisata Pentingsari menyembelih 5 ekor sapi dan 1 ekor kambing. Kelima sapi tersebut berasal dari 5 kelompok kurban. Sedangkan 1 ekor kambing adalah kurban dari orang lain yang aku kurang tahu siapa orangnya.

Setiba di camping ground, rupanya keempat sapi sudah siap disembelih, sedangkan yang satu lagi masih butuh beberapa saat hingga bisa tumbang (siap sembelih). Alhamdulillah tak perlu waktu lama kelima sapi dan satu kambing selesai juga disembelih. Aku, Dimas, bapak, dan orang-orang lainnya turut mengiringi dengan takbir.

Setelah kelar penyembelihan, aku memilih untuk pulang. Tim pemotong daging sudah ada. Jadi aku cukup menunggu waktu pengambilan dagingnya saja.

shohibul qurban
Alhamdulillah

Keempat, dalam perjalanan pulang, kami sempatkan mampir ke rumah Budhe Ratno yang memang rumahnya tidak jauh dari camping ground. Aku berniat menebus kesalahanku karena saat Idulfitri aku tidak sowan ke rumah Budhe Ratno ini.

Alhamdulillah Budhe tampak sehat, hanya memang masih kesulitan untuk jalan-jalan. Rasanya plong bisa salim dan memeluk Budhe serta mendapatkan beliau dalam keadaan sehat wal afiat. Meskipun sudah lebih sepuh daripada Bapak, tapi Budhe masih tampak seperti dulu. Hanya rambutnya yang memutih. Beliau masih bisa bercerita banyak, ingatannya masih sangat bagus.

Pertemuan dengan Budhe ini juga menjadi sesuatu yang berkesan bagiku. Sekali lagi, menjadi penawar kegelisahanku karena tidak berkunjung saat Idulfitri.

Kurang lebih jam 2 siang daging kurban sudah dibagikan. Sebagai shohibul qurban aku mendapat daging yang cukup banyak. Kata bapak sih sekitar 4 kg. Dan masih ditambah dengan daging jatah umum. Alhamdulillah.

Masyarakat bergotong royong hingga daging terbagikan

Bersyukur sekali tahun ini aku bisa turut berbagi daging kurban. Aku iri positif dengan Bapak yang sudah bertahun-tahun selalu ikut kurban sapi. Kata Bapak, “Cukup dengan menabung Rp 400ribu tiap bulan, sudah bisa ikut kurban.” Yap, bapak setiap bulan menabungkan sebagian uang pensiunnya di koperasi dimana bapak menjadi anggota. Untuk tahun depan, aku sudah mendaftarkan diri lagi dengan mengatasnamakan suami.

Last but not least, kelima, alhamdulillah tahun ini dapat izin mengikuti cuti bersama. Jadi bisa menikmati liburan sejak hari Rabu 28 Juni 2023 hingga hari Minggu 2 Juli 2023. Puasssss, bisa menyenangkan hati Dimas yang pengin banget menginap beberapa malam di rumah bapak & ibu (simbahnya anak-anak). Alhamdulillah terpenuhi menginap selama 3 malam dan bersyukur selama di rumah bapak & ibu kami mendapatkan nikmat hujan hampir setiap hari. Kata Dimas, “Enak ya menginap di rumah simbah!”