Science Fair di Sekolahku-MySchool – Hari Jum’at, tanggalnya cantik yaitu 1.12.23, sekolah Dimas mengadakan Science Fair. Orang tua diundang dan harus hadir. Jadilah hari itu saya bolos kerja sebentar untuk menemani Dimas dari pukul 8 pagi hingga sekitar pukul 10-an pagi. Beberapa hari sebelumnya saya sudah penasaran dengan hasil karya Dimas dan teman-teman. Oleh karena itu meskipun hujan tak reda sejak malam hari, Jum’at pagi itu saya dan Dimas tetap semangat pergi ke sekolah. Terpaksa sedikit terlambat dikarenakan masalah transport.
Science Fair di Sekolahku-MySchool
Dalam Science Fair kali ini kelasnya Dimas (Puntodewo / TK B) mengusung tema “Berat dan Ringan”. Dimas sendiri masuk kelompok Berat. Wajarlahhh ๐ . Kalau tidak salah bocil ini juga yang punya BB paling berat di kelasnya.
Dari sekian topik yang dipamerkan, saya sempat mengumpulkan beberapa, antara lain:
- Timbangan Sederhana
Siswa menimbang berbagai benda dengan menggunakan timbangan sederhana yang terbuat dari hanger dan gelas kertas. Tujuan karya adalah agar siswa belajar bagaimana memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar mereka dan menjadikannya alat sederhana. Juga, agar siswa belajar mengetahui benda yang berat dan ringan melalui percobaan yang menggunakan alat ukur sederhana. - Teeter-Totter
Setelah membaca buku So Light So Heavy dari Susanne Strasser, siswa membuat craft teeter-totter atau jungkat-jungkit. Tujuan karya adalah agar siswa mampu menggambar orang lengkap dan sederhana. Juga, agar siswa mampu melakukan koordinasi mata-tangan dengan cara menggunting sesuai garis lengkung. - Timbangan Sederhanaku
Siswa mengamati benda-benda yang ada di lingkungan sekolah dan mencari tahu apakah benda-benda tersebut ringan atau berat. Siswa menimbangnya menggunakan timbangan buatan mereka. Tujuan karya adalah agar siswa mampu membuat timbangan sederhana dari kardus dan botol plastik. Juga, agar siswa mampu menggunakan alat timbangan tersebut untuk mengukur benda-benda yang ada di sekitar mereka. - Poster Berat dan Ringan
Siswa mengamati benda-benda yang ada di lingkungan sekolah dan rumah dan hasil pengamatan dibuat menjadi sebuah poster. Tujuan karya adalah agar siswa mampu mencari benda yang berat dan ringan di sekitar mereka, mampu mengukur berat benda menggunakan alat ukur sederhana, mampu mempresentasikan mana benda yang berat dan ringan, serta mampu menggambar 1 benda yang berat dan 1 benda yang ringan. - Lebih Berat atau Lebih Ringan?
Siswa belajar meprediksi berat benda dan membandingkan dengan berat diri siswa. Tujuan karya adalah agar siswa belajar memprediksi berat dirinya dengan benda, serta mengenal kosa kata yaitu “lebih berat” atau “lebih ringan”. - Seimbang
Siswa belajar menyeimbangkan benda-benda yang ada di sekitar mereka dan juga mengenal literasi dasar, yaitu huruf-huruf yang menyusun kata “seimbang”. Tujuan karya adalah agar siswa mampu melakukan gerakan jari tangan untuk kelenturan otot (motorik halus) dengan cara meniru melipat kertas sederhana (1-4 lipatan), merekatkan/menempel, dan merangkai bentuk dengan menggunakan kertas lipat. Juga, agar siswa mengenal huruf-huruf yang menyusun kata “seimbang”. - Buku Berat dan Ringan
Siswa mengamati benda-benda yang ada di lingkungan sekolah dan rumah dan hasil pengamatan dibuat menjadi sebuah karya buku. Tujuan karya adalah agar siswa mampu mencari benda yang berat dan ringan di sekitar mereka, agar siswa mampu mengukur berat benda menggunakan alat ukur sederhana, dan agar mampu mempresentasikan benda yang berat dan ringan.
Dan masih banyak lagi ๐
Saking semangat menikmati hasil karya Dimas dan kawan-kawan, saya sampai tidak sempat memotret satu per satu.
Oiya, dalam sesi pembukaan, Dimas dan kawan-kawan menampilkan Neuro Gym. Menyanyi sambil menggerakkan tangan secara bergantian. Jadi kelihatan mana yang tangannya terkoordinasi dengan baik dan mana yang belum. Asli menggemaskan! Sebelum kelasnya Dimas tampil. kelas Bimo menampilkan Yoga Shape. Iya, anak-anak TK A tersebut menggerakkan tubuhnya untuk membuat suatu bentuk.
Setelah menyaksikan penampilan anak-anak kelas Bimo dan Punto, saya dan Dimas kemudian menyaksikan hasil karya kelasnya Dimas. Kemudian saya dan Dimas melanjutkan keliling ke kelas kakak-kakak SD. Mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.
Oiya, Kelompok Bermain (KB) membawakan tema:
- What Sound Is That? oleh kelas Arjuno,
- Big and Small oleh kelas Nakulo, dan
- Line and Pattern oleh kelas Sadewo.
Sayangnya kami tidak bisa menikmati karya-karya adik-adik KB karena lokasinya berbeda. Mana hujan pula.
Taman Kanak-kanak (TK) membawakan tema:
- Berat dan Ringan oleh kelas Puntodewo dan
- Story of Shapes oleh kelas Bimo.
Sekolah Tingkat Dasar (STD) membawakan tema masing-masing:
- Memanfaatkan Makanan di Lingkungan Sekitar (kelas 1),
- Masyarakat Peduli Kesehatan (kelas 2),
- Simbol-simbol di Lingkungan Sekitar (kelas 3),
- Sumber Energi (kelas 4),
- Ekosistem (kelas 5), dan
- Teknik Penyiraman Drip (kelas 6).
Beda kelas beda tema. Seru banget. Anak-anak jadi semangat keliling dari satu kelas ke kelas lainnya. Dimas pun jadi dapat banyak hal alias beraneka macam ilmu. Bahkan saat di kelas 4, Dimas menyimak penjelasan kak Maryam tentang cara kerja perahu otok-otok. Iya, kakak Maryam presentasi tentang Kapal Otok-Otok.
Lebih Dekat dengan Sekolahku-MySchool
Science Fair ini terbuka untuk umum. Menurut saya sih sekalian open house mengingat bulan Desember itu sudah banyak orang tua yang mencari sekolah. Bagi saya sendiri event ini menjadi kesempatan saya untuk mengenal lebih dekat dengan sekolah Dimas hingga ke dalam-dalam. Nah, sebelum saya lanjut, boleh flashback sejenak ya…
Sejak anak pertama dulu hingga anak kedua ini, saya tipe yang tidak ribet saat mencari sekolah untuk mereka. Jujur saja, saya tidak pernah memaksa diri untuk tahu seluk beluk sekolah sebelum memasukkan anak ke sekolah tersebut. Nah, selama ini di Sekolahku-MySchool saya tahunya halaman depan saja karena ruang kelas Dimas untuk kurun waktu 2 tahun ini semua di depan. TK A (kelas Bimo) dan TK B (kelas Puntodewo) berada di halaman depan sekolah, di sayap kiri.
Tahun ajaran depan (2024-2025) Dimas akan lanjut SD di sini juga. Saya sebagai orang tua sudah mantap dan cocok dengan metode pembelajaran di sekolah ini. Lagipula selama ini Dimas hepi-hepi saja, tidak pernah ada masalah. “Miss, saya boleh tanya dimana ruang kelas 1 SD?” Ya, saya pernah bertanya demikian melalui WA. Saat diberi jawaban, saya masih belum ngeh juga.
Ketidak-ngeh-an saya tersebut terjawab saat event Science Fair ini. Ruang kelas 1 dan 2 ternyata juga masih di depan. Tepatnya gedung yang menghadap ke depan atau ke arah utara. Jujur saja, kalau hanya tahu bagian depan ini, akan terpikir ahhhh gedungnya biasa saja, seperti gedung sekolah negeri. Hehe… ya memang benar, gedung tersebut adalah bekas SD Inpres.
Tapi begitu tahu ruang kelas 3, 4, 5 dan 6 di belakang, saya jadi makin suka dengan sekolah ini!
Keempat ruang kelas tersebut berada di tengah kebun nan hijau. Saat itu abis hujan deras jadi terasa banget kesejukan dan kehijauannya. Ruang kelas 3 & 4 berada di bangunan sebelah utara (menghadap ke selatan). Sedangkan ruang kelas 5 & 6 berada di sebelah selatan (menghadap ke utara). Di ujung barat, menghubungkan antara bangunan utara dan selatan, terletak bangunan toilet yang cukup bersih. Ada 3 atau 4 ruang ya, saya lupa.
Kedua bangunan tersebut berbentuk rumah panggung. Dindingnya terbuat dari kayu. Tentu saja lantai di dalam ruangan terbuat dari kayu juga. Jendelanya super lebar, angin sangat leluasa keluar masuk. Dengan demikian tidak perlu lagi menggunakan AC di dalam ruangan. Benar-benar green school yang sesungguhnya!
Saya jadi ingat, duluuu banget pernah kepikiran mencarikan sekolah alam untuk Dimas. Alhamdulillah Allah SWT menuntun saya ke Sekolahku-MySchool ini. Sekolah yang pernah saya kenal saat si kakak masih TK dulu (sekitar tahun 2007-2008) lalu saya lupakan begitu saja. Namun tiba-tiba Allah ngasih lihat plang penunjuk lokasi sekolah ini saat saya sedang melamun di jalan (sambil memikirkan Dimas mau sekolah kapan dan dimana). Sejak ketemu sekolah ini saya pun makin bersyukur karena lokasinya di tengah-tengah antara tempat tinggal dengan tempat kerja. So, gaskeun saja!
Lalu, gimana pengalaman Dimas selama bersekolah di Sekolahku-MySchool? Nanti deh ya saya akan cerita di artikel yang lain ๐
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.