Lompat ke konten
Home » Kesehatan » Kapan Sebaiknya Minum Multivitamin dan Berolah Raga Saat Berpuasa?

Kapan Sebaiknya Minum Multivitamin dan Berolah Raga Saat Berpuasa?

  • oleh
minum multivitamin dan berolah raga saat berpuasa

Kapan Sebaiknya Minum Multivitamin dan Berolah Raga Saat Berpuasa? – Salah satu akun Facebook yamg saya ikuti adalah akun Profesor Arie Karimah. Kalau tidak salah, saya mengikuti akunnya sejak pandemi Covid-19 lalu. Dari akun beliau saya mendapatkan banyak informasi tentang kesehatan. Beliau selalu menuliskan secara gamblang tentang suatu kasus dengan bahasa yang sangat mudah dipahami. Orang ilmiah tetapi menjelaskan secara alamiah.

Nah, salah satu ilmu yang saya dapatkan dari beliau saya sebut sebagai serial puasa Ramadhan. Sebagai blogger saya tergelitik untuk share di sini, karena saya yakin banyak netizen yang tidak mengikuti akun Facebook beliau, tetapi memiliki pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya sudah terjawab di akun Facebook Arie Karimah ini. Satu per satu akan saya share di blog ini, semoga bermanfaat bagi pembaca dan menjadi amal jariyah bagi Ibu Arie Karimah Muhammad (Pharma-Excellent, Alumni ITB). Aamiin ????

Satu topik penting yang saya bagikan kali ini adalah Kapan Sebaiknya Minum Multivitamin dan Berolah Raga Saat Berpuasa? Yuk, simak penjelasan beliau berikut ini.

Berpuasa Ramadhan tentu tidak sekedar berupaya menahan lapar dan haus, melainkan juga harus tetap produktif. Dan juga perlu berikhtiar secara maksimal agar tidak tumbang menjelang atau di saat finish. Pengalaman bekerja belasan tahun di ratusan outlet retail farmasi: penjualan antibiotik selalu melonjak jelang Idul Fitri.

Kapan Waktu Terbaik Minum Multivitamin?

Setelah makan makanan berbuka. Kenapa?

Karena fungsi multivitamin dan mineral sebagai MIKRONUTRIEN adalah untuk memaksimalkan metabolisme MAKRONUTRIEN dalam makanan, dan makanan yang beragam dengan kalori tertinggi ada pada menu buka puasa. Jadi sebaiknya diminum setelah berbuka, untuk mendapatkan energi dan nutrisi yang maksimal.

minum multivitamin dan berolah raga saat berpuasa

“Apakah nanti saya jadi tidak merasa terlalu bugar dan over excited sehingga tidak bisa tidur?” Tidak. Kecuali Anda minum suplemen yang mengandung ginseng, misal: Fatigon Spirit, Pharmaton Formula. Dan siapa yang meminum suplemen ini pasti memang bertujuan untuk bekerja sampai larut, atau “membalas” kekurangan produktivitas di siang hari. Jadi kebugaran ekstra setelah berbuka memang mereka butuhkan dan harapkan.

Kalau Anda sekedar minum produk multivitamin dan mineral maka tidak akan ada efek over excited itu.

Kapan Sebaiknya Berolah Raga (Aerobik)?

Jawabannya ya tentu saja PAGI HARI, ketika sumber energi masih berlimpah setelah sahur.

Ketika anda makan sahur, insulin “memberi waktu” 2 jam bagi seluruh sel tubuh kita yang berjumlah 100 trilyun itu untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energinya. Setelah itu, jika masih ada kelebihan glukosa, akan disimpan di 3 lokasi:

  1. HATI: lokasi penyimpanan pertama, berjumlah terbatas, akan segera “dibongkar” pertama kali jika dibutuhkan.
  2. SEL-SEL OTOT: lokasi penyimpanan kedua, jika kita rajin berolah raga. Jumlah yang disimpan ya tergantung seberapa sering dan seberapa intensif kita berolah raga AEROBIK.
  3. JARINGAN LEMAK (ADIPOSE): lokasi penyimpanan terakhir, TANPA BATAS, terutama di perut. Jika kita selalu makan berlebih kalori dan tidak digunakan atau dibakar menjadi energi sebagaimana mestinya. Itu sebabnya sering makan karbohidrat atau lemak berlebih akan membuat perut terus bertambah buncit, karena disanalah tempat paling ideal untuk menyimpan kelebihan lemak sebagai jaringan adipose.

Ketika berolah raga pagi energi akan disuplai oleh glukosa yang ada di dalam darah, dan jika perlu ditambah dengan hasil penguraian cadangan yang ada di hati.

Di bulan puasa saya tetap bersepeda pagi selama 45 menit, lebih singkat dari hari-hari lain yang umumnya satu setengah jam. Saya merasa tetap segar setelah berolah raga, bahkan lebih segar dibandingkan ketika tidak puasa. Kenapa?

Karena kalau puasa saya bersepeda setelah makan sahur. Sementara di luar bulan puasa saya bersepeda dalam keadaan perut kosong, sebelum sarapan… 😀 😀 . Tapi saya tetap tahu diri. Itu sebabnya lama olah raganya dikurangi, karena setelah berolah raga saya perlu menunggu 10 jam untuk bisa memasukkan kalori baru ke dalam tubuh, yaitu saat berbuka.

“Tapi mengapa ada yang berolah raga di sore hari?” Jika tidak bisa memastikan punya cadangan energi yang cukup, maka olah raga sore tidak dianjurkan, karena berisiko menyebabkan hipoglikemia. Yaitu kadar gula darah turun hingga <70 mg/dL. KECUALI olah raga dilakukan dalam waktu singkat dan berakhir 10 atau 15 menit sebelum tiba waktu berbuka. Dan pastikan sudah tersedia minuman dan makanan berbuka, yang akan segera menggantikan cairan yang hilang dan energi yang terkuras. Jangan sampai Anda perlu keluar rumah dulu mencarinya, macet di jalan dan antri di tempat penjualnya 😀 .

Gejala hipoglikemia: badan terasa lemas, rasa lapar yang amat sangat sehingga muncul sifat rakus ketika melihat makanan untuk berbuka, gemetaran, dan mungkin juga keluar keringat dingin.

Saya juga pernah membandingkan bagaimana kalau saya olah raganya di sore hari. Karena jalanan sangat ramai di sore hari, jadi saya waktu itu hanya berolah raga tubuh bagian atas di halaman rumah: memasukkan bola basket ke keranjang hingga 20 kali masuk. Dan saya sudah perhitungkan waktunya, akan selesai selambat-lambatnya 15 menit sebelum waktu berbuka. Capeknya luar biasa. Meskipun dalam waktu singkat kemudian seluruh energi yang hilang digantikan. Saya melakukan ini hanya selama satu bulan puasa saja. Kapok… 😀 😀 . Lebih enak olah raga pagi: waktu dan intensitas bisa diatur.

So the choice is yours….

Perlu diketahui bahwa bebersih rumah, ngepel, bersihin kamar mandi, nyuci mobil, berkebun, jalan-jalan keliling pasar atau supermarket 😀 😀 itu bukan olah raga yaaaa… Itu mah namanya aktivitas fisik. Olah raga mesti terukur peningkatan laju denyut jantung dan ada gerakan yang diulang-ulang.

KM. 10 Mar 2024

Disclaimer: Isi tulisan adalah apa adanya sesuai yang tertulis di akun beliau, tidak ada yang saya kurangi atau tambahi. Hanya pointer-pointer saja saya sesuaikan dengan theme blog ini.

sumber: FB Arie Karimah