Beberapa kali bos saya bilang agar saya kuliah lagi. Menyampaikannya sih sambil santai, tidak terlalu serius. Tetapi ucapan beliau itu terus menancap di benak saya. Seolah melecut saya untuk bangkit dari kenyamanan, menyelesaikan yang pernah saya mulai namun terhenti. Sampai pada akhirnya saya memutuskan untuk kuliah. Ya, saya, ibu bekerja kuliah lagi di usia tak muda.
Pernah Kuliah
Dulu, di tahun kedua saya bekerja menjadi karyawan, saya pernah kuliah. Saya masih single. Saya kuliah sambil kerja. Saya mengambil program studi D3 Manajemen Informatika. Saya mengambil jurusan tersebut karena waktu itu saya ingin menjadi seseorang yang mumpuni di bidang informatika.
Setiap hari saya pergi kuliah di sela-sela jam kerja. Waktu itu saya memang mendapatkan dispensasi meninggalkan pekerjaan untuk kuliah tatap muka setiap hari. Alhamdulillah saya juga mendapatkan dukungan finansial dari tempat saya bekerja.
Selama 3 tahun saya menjalani kuliah dengan semangat. Namun saat sampai di mata kuliah Tugas Akhir, perhatian dan fokus saya berubah. Sehingga kuliah menjadi terbengkalai. Akibatnya, saya tidak mendapatkan apa-apa dari menjalani 3 tahun kuliah. Karena saya tidak menyelesaikan apa yang sudah saya mulai.
Ada rasa menyesal, tentu saja iya. Tapi ya sudahlah, toh pekerjaan saya sehari-hari sepenuhnya berkutat pada bidang administrasi dan keuangan. Artinya, kuliah dan pekerjaan tidak berada di jalur yang sama. Toh, bos tidak pernah meminta saya menunjukkan ijasah. Beliau lebih percaya pada kapabilitas dan kualitas kerja karyawannya daripada selembar ijazah.
Kembali saya fokus ke pekerjaan yang kian hari bebannya makin banyak dan tanggung jawab saya makin besar pula. Belum lagi di rumah masih harus mengurus keluarga dan anak-anak.
Alasan Ibu Bekerja Kuliah Lagi
Ucapan bos yang menancap di benak saya memang melecut saya untuk bangkit dan memutuskan kuliah lagi. Saya tidak peduli dengan usia yang tak muda lagi. Bahkan anak pertama saya saja sudah kuliah dan saat ini sudah di semester 4. Tapi kalau bos menyuruh saya kuliah lagi, berarti beliau tahu bahwa saya mampu.
Berikut ini beberapa alasan saya untuk kuliah lagi:
1. Diri Sendiri
Selama menjadi ibu bekerja saya selalu menanamkan pada diri saya agar tidak pernah lelah untuk belajar. Belajar apapun dan dimanapun. Saya harus terus mengasah otak saya agar tidak tumpul.
Belasan tahun saya pernah fokus pada belajar bisnis secara non formal. Selama itu buanyakkkk sekali ilmu yang saya dapatkan baik secara online maupun offline. Setelah saya tidak berbisnis, ilmunya sangat bisa saya terapkan di dalam dunia kerja saya. Juga dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu saya juga banyak mengikuti sesi sharing mengenai parenting, blogging, kepenulisan, pengembangan diri, dan lain-lain. Baik yang gratis maupun berbayar. Bahkan selama pandemi tahun 2020-2022 saya turut berkontribusi menelurkan 25 buku antologi. Beberapa kali pula menjadi pengisi sharing session.
Semua itu berkah dari usaha saya untuk terus belajar sesuatu yang baru dimanapun dan kapanpun. Saya bisa menyerap ilmunya yang mana kemudian pengalaman penerapannya bisa saya bagikan kepada orang lain.
2. Keluarga
Ibu yang berpendidikan tentunya memberikan kebanggaan tersendiri bagi keluarga. Anak-anak yang memiliki ibu bekerja sambil kuliah pasti akan mendapatkan inspirasi tersendiri. Ibunya juga bisa menjadi teman diskusi yang asyik. Ibu menjadi lebih terbuka dalam hal pendidikan anak-anak.
Selain alasan keluarga inti, saya juga ingin memberikan bapak dan ibu saya satu kebanggaan lagi. Beliau sudah cukup bangga bisa menyaksikan anaknya yang penyandang disabilitas ini bisa hidup mandiri dan mendapatkan pekerjaan yang sangat layak. Tetapi saya yakin bahwa bapak dan ibu akan lebih puas lagi jika anaknya ini juga bisa jadi sarjana.
3. Institusi
Saya menempati posisi dan jabatan sekarang karena atasan saya tahu bahwa saya mampu. Oleh karena itu, bisa dibilang saya sudah berada pada posisi yang nyaman. Tetapi secara akademis ada yang kurang, yaitu saya bukan lulusan sarjana akuntansi atau sejenisnya.
Memang sih selama ini tidak menjadi masalah. Tetapi bekerja menjadi tenaga kependidikan di sebuah institusi kependidikan, secara berkala berhubungan dengan urusan akreditasi sekolah. Lantas terbersit di dalam pikiran saya, kalau saya diberi kepercayaan penuh di bidang ini, kenapa pula saya tidak berusaha untuk memberikan yang terbaik.
Oleh karena itu, selain untuk diri sendiri dan keluarga, saya memutuskan kuliah lagi adalah juga untuk institusi tempat saya bekerja. Saya kuliah mengambil jurusan sesuai bidang pekerjaan saya untuk mempelajari lebih dalam mengenai sesuatu yang saya kerjakan. Selain itu, juga untuk meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan saya.
Alasan Memilih Pendidikan Formal
Memang benar bahwa di era digital ini banyak ilmu bertebaran di mana-mana. Kita bisa belajar kapan saja dan di mana saja selama ada akses internet. Sehingga dengan belajar mandiri atau non formal pun seseorang sudah bisa pandai. Segala macam informasi sudah sangat terbuka dan siapapun bisa mengaksesnya.
Namun perlu diingat, bahwa ilmu yang bertebaran di dunia maya tidak selalu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Juga tidak selalu sesuai dengan kaidah kurikulum pendidikan nasional di Indonesia. Karena itu pendidikan formal tetap menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang ingin menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Lulusan pendidikan formal akan mendapatkan ijazah yang bisa dinilai secara kualitatif dan kuantitatif.
Berhubung saya bekerja di institusi pendidikan, alangkah lebih baiknya saya mengikuti jalur yang benar. Mengingat ijazah tersebut akan saya butuhkan. Oleh karena itu, sebagai ibu bekerja yang kuliah lagi kali ini saya tetap melalui jalur formal. Tentu saja di perguruan tinggi yang sudah terakreditasi dan memfasilitasi kuliah akhir pekan atau kuliah online atau kuliah jarak jauh.
Sibuk bekerja dan usia yang tidak muda lagi bukan menjadi penghalang bagi siapapun yang ingin terus belajar. Selagi niat itu ada, pasti ada jalan. Semangat belajar ya, para Ibu Bekerja!
Di artikel selanjutnya saya mau berbagi cerita tentang bagaimana menyiasati ibu bekerja anak libur panjang. Mumpung sedang hangat-hangatnya nih, mumpung masih libur panjang. Penasaran?
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Semangaaaat mbak kuliahnya, semoga mendapatkan ilmu yg barokah. Jadi nanti ambil kelas karyawan di kampus swasta atau kuliah di universitas terbuka?
@ Avizena:
Setelah survei ke beberapa PTS dengan harapan ada kelas weekend namun ternyata untuk jurusan yang saya cari sepertinya tidak ada, akhirnya keputusan jatuh pada PTN yaitu UT.
Gapapa mbak sempat terhenti, mari lanjutkan lagi, semangat yaaa! ???? Emang sulit ya bagi ibu buat kuliah lagi, karena yang dipikirin bukan soal ilmu aja, tapi banyak hal. Insya Allah kalau udah niat mah pasti bakal enjoy menjalankannya. Aku juga pengen melanjutkan pendidikan formal lagi mbaaa. Rasanya pengen terus belajar ????
Ibu bekerja dan sekolah lagi, sah sah aja sich. Menurutku malah ada nilai plusnya. Tapi ingat juga sich kewajiban sebagai ibu dirumah. Jangan karena ibu sibuk pekerjaan rumah jadi terbengkalai.
Kalau masih bekerja, rata-rata kuliah lagi karena institusi, karena karier yang sedang dibangun. apalagi tidak banyak perusahaan yang menitiknberatkan pada kemampuan diri SDMnya, masih banyak yang melihat dari jenjang pendidikan.
But, di luar itu semua, apapun alasannya, tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas diri pastinya
Semangat kuliahnya mbak. Menjadi ibu tidak menghalangi buat terus belajar dan meraih pendidikan yang kita ingingkan
Kalau ibu rumah tangga kuliah lagi, perlu gak sih? Kalau kerja kan memang bisa diaplikasikan di dunia kerja ya
Kalau di institusi pendidikan, memang sebaiknya ambil pendidikan formal. Toh lingkungan udah pasti kondusif mendukung. Pendidikan nonformal hanya untuk memperkaya.
Sekolah memang nggak mengenal waktu. Maksudku, nggak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu. Aku juga pernah punya teman kerja, seorang ibu-ibu yang sudah tak lagi muda. Tapi beliau masih terus melanjutkan S2 nya. Menurutku, beliau keren. Masih harus meluangkan waktu untuk sekolah di tengah-tengah kesibukan pekerjaan dan keluarga.
Semangat kak Wiwin untuk belajarnya. Selalu jaga kesehatan yak dan semoga keilmuannya dapat bermanfaat untuk sekitar.
Semangat mba meskipun agak terseok-seok tapi worth it untuk masa depan anak juga dan pengembangan diri ibu
Wajib kita dukung nih kalo ada ortu kita yg mau kuliah lagi. Tentu bgs utk diri sendiri, keluarga dan masyarakat dong kl ada anggota keluarga kita yg menimba ilmu.
Bnyk jg loh org tua yg menimba ilmu lagi demi menghindari pikun. Soalnya otak smkn lama dipakai akan smkn tajam ingatannya.
MbakWin, totalitas banget jadi ibu bekerja dan macam²nya itu, salut akutuh. Yg penting, tujuan kuliah laginya itu jelas ya, Mbak.
Luar biasa nih semangat belajar Mbak Wiwin, meskipun sudah sibuk dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga. Ilmu yang didapatkan saat kuliah bakalan bermanfaat banget mba, apalagi jika berkaitan dengan pekerjaan yang kita tekuni.
Ibu bekerja yang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lanjutan emang luar biasaa sekali. Aku apresiasi banget. Mereka butuh asupan pengetahuan dari bangku pendidikan formal. Keren Mbak Win
sekian tahun jadi ibu pekerja, dan sekarang mulai memikirkan karir ke depan mau gimana, lalu kepikiran bagiamana kalau kuliah lagi? jujur, itu keinginan lama. semoga bisa diwujudkan
Wah Mbak Wiwin benar-benar membuka pikiran saya. Ternyata Ibu bekerja itu gak terbatas ya. Saya pikir wes bakalan repot karena bekerja dan ngasuh anak sekaligus. Ternyata Ibu bekerja juga punya opsi lain untuk nambah bisnis atau sekolah. Apapun bisa asal manajemennya bagus.
Wah mbak, ini sebenarnya dilema yang sedang aku rasakan sekarang… pengen sekolah lagi tapi bingung juga apa nanti ilmunya akan bisa berpengaruh kepada jenjang karir aku kedepannya?
masyaallah postitive vibes banget mbaa..sambil bekerja kuliah dan ngasuh anak..two thumbs up..semoga lancar kuliahnya ya mba
Tidak ada batasan usia untuk menuntut ilmu ya mbak
Ibu bekerja biasanya akan kembali kuliah untuk mendukung performanya di tempat kerja
Semangat kuliah lagi mbak. Salut deh manajemen waktunya secara bekerja pula, harus bagi waktu antara kuliah dan mengurus rumah tangga