Libur sekolah telah tiba. Pergantian tahun ajaran dari 2023-2024 ke 2024-2025 ini liburnya lumayan panjang, hampir satu bulan. Tentu saja ini menjadi dilema tersendiri bagi ibu bekerja. Karena di saat anak-anak libur panjang, ibu harus terus masuk kerja. Nah, dengan kondisi ibu bekerja anak libur panjang begini, bagaimana menyiasatinya? Simak terus ya, siapa tahu pengalaman saya bisa memberikan inspirasi untuk Anda.
Libur Panjang Anak Tidak Betah di Rumah
Si Adik, anak kedua saya, paling tidak betah di rumah seharian jika tidak ada ibunya atau teman bermain. Jika hari sekolah, dia pasti happy karena waktu siangnya bakalan banyak di sekolah daripada di rumah. Di sekolah dia bisa bermain dengan guru-guru dan teman-teman sekolahnya.
Jika tidak ada jadwal ekskul atau les tambahan, sampai di rumah sekitar jam 13.15. Jika ada ekskul atau les tambahan, sampai di rumah sekitar jam 14.30 atau lebih. Sesampai di rumah, ia istirahat sebentar lalu bobok siang. Bangun tidur sudah sore. Setelah magrib saya sudah pulang, ini membuatnya betah di rumah.
Menjelang liburan tiba, saya harus memikirkan solusi untuk mengisi liburan si Adik. Saya sudah tahu banget bahwa si Adik bakalan tidak betah di rumah saja. Meskipun di rumah ada aneka macam mainan, buku, sepeda, dan lain-lain. Lha wong cuma libur 2 hari yaitu Sabtu dan Minggu saja dia sudah gelisah, apalagi sebulan, hehehe…
Kegiatan Pengisi Liburan Sekolah
Sebelum saya ceritakan apa yang dilakukan si Adik selama libur panjang, saya berbagi informasi dulu mengenai beberapa alternatif kegiatan pengisi liburan sekolah bagi anak yang ibunya bekerja, berikut ini:
1. Piknik di dalam kota
Kegiatan ini biasanya menjadi pilihan utama saat liburan sekolah. Kenapa di dalam kota? Ya, karena si Ibu liburnya hanya di hari Sabtu dan Minggu. Kecuali kalau mau mengambil jatah cuti beberapa hari, baru deh bisa ke luar kota. Jadi, gapapa tetap dijadwalkan di akhir pekan tersebut. Selama libur sebulan berarti ada 3-4 weekend ‘kan, jadi ya lumayanlah bisa berkunjung ke beberapa tempat wisata.
Trus gimana dong untuk hari-hari lain? Di hari-hari biasa, ketika ibu harus bekerja, anak-anak masih bisa kok piknik dengan ditemani ayah atau anggota keluarga lain. Itu jika si anak mau loh ya… Atau pilih opsi-opsi kegiatan pengisi liburan lainnya.
2. Staycation di hotel yang dekat-dekat
Sesekali boleh dong menginap di hotel meskipun tetap di kota yang sama. Pasti akan merasakan sensasi yang berbeda. Tidur di hotel, gitu loh… Yang biasanya di rumah pakai kipas angin saja, ini bisa bobok dengan full AC. Yang di rumah membutuhkan air panas harus masak dulu, di hotel tinggal putar kran bisa deh mandi air hangat setiap saat.
Menginap di hotel yang memiliki fasilitas kolam renang juga disukai anak-anak karena mereka bisa berenang sepuasnya. Sementara itu ibu dan ayah bisa menikmati suasana santai (serasa di pantai, hehehe…). Tak lupa pula, makan di restonya hotel juga memberikan sensasi tersendiri bagi anak-anak.
3. Menginap di rumah nenek atau saudara
Dulu waktu saya masih kecil, setiap liburan sekolah tiba, kakak-kakak sepupu akan datang ke rumah ibu untuk menjemput saya. Iya, saya dibawanya ke rumah mereka. Menginap di sana sampai liburan habis. Saya sih senang karena mendapatkan suasana baru. Kakak-kakak sepupu juga senang karena ada yang menemani mereka bermain selama liburan sekolah.
Nah, si Kakak, anak saya yang besar, kalau liburan sekolah tiba bersiap-siaplah dia berlibur di rumah neneknya (orang tua saya). Saya sih tidak melarang karena saya tahu bagaimana rasanya liburan diisi dengan menginap di rumah nenek. Demikian juga nenek dan kakeknya senang ketika ada cucu yang menginap di rumahnya.
4. Diajak ke kantor
Tidak jarang saya mengajak anak-anak ke kantor pada saat mereka liburan sekolah. Untungnya anak-anak saya sangat mudah bersosialisasi, sehingga saya tidak merasa kerepotan membawa mereka. Mereka bisa bermain sendiri atau bermain dan bercanda dengan pegawai-pegawai yang lain.
Sayangnya, ikut ke kantor ‘kan tidak bisa setiap hari. Karena pasti kegiatannya monoton, gitu-gitu aja. Bikin anak cepat bosan dan ujung-ujungnya capek karena harus menunggu sampai ibu pulang kerja.
5. Ikut holiday program
Di kota saya, Yogyakarta, setiap liburan sekolah pasti banyak lembaga atau institusi atau event organizer yang mengadakan kegiatan untuk mengisi liburan sekolah. Bahkan tidak sedikit sekolah-sekolah yang mengadakan kegiatan liburan sekolah sembari mempromosikan sekolah mereka.
Biasanya kegiatan seperti ini banyak diburu. Lumayan loh, memberikan pengalaman baru kepada anak-anak. Juga, mereka mendapatkan teman-teman baru. Syukur-syukur ada teman satu sekolah yang juga ikut kegiatan yang sama.
Berikut ini beberapa contoh holiday program yang ada di Yogyakarta:
.
.
.
Dan masih banyak lagi.
Ibu Bekerja Menyiasati Anak Libur Panjang
Kelima opsi kegiatan pengisi liburan sekolah tadi sifatnya hanya sementara, artinya bukan kegiatan yang terus menerus dilakukan setiap hari. Misalnya, piknik hanya bisa dilakukan pada saat weekend, staycation palingan 2-3 malam saja, diajak ke kantor juga tidak setiap hari, ikut holiday event juga hanya beberapa hari.
Idealnya liburan sekolah gini bisa dimanfaatkan untuk membangun quality time antara ibu bekerja dan anak secara maksimal. Sayangnya, ibu tidak ada libur selain Sabtu dan Minggu. Lalu bagaimana dengan si Adik yang tidak bisa tinggal di rumah seharian setiap hari?
Sejak September 2023, si Adik saya ikutkan les membaca menulis dan berhitung (calistung). Tujuan saya adalah menambah kesibukan si Adik dan persiapan untuk masuk SD. Biarpun katanya di SD kelas 1 belum diwajibkan membaca, namun melihat fakta di lapangan maka saya memilih untuk mempersiapkan si Adik jauh-jauh hari.
Les membacanya sudah selesai berbarengan dengan selesainya si Adik menempuh pendidikan di jenjang TK B. Jadi, pada tanggal 13 Juni 2024 kemarin si Adik lulusa dari 2 tempat secara berbarengan. Paginya wisuda TK, siangnya menerima sertifikat kelulusan membaca. Namun demikian, Dimas tetap lanjut les dengan mengambil paket berhitung dan Iqra’. Untuk kelas Iqra’, Dimas juga mendapatkan materi hafalan surat-surat Al Qur’an dan menulis huruf arab (hijaiyah).
Enaknya nih, les di tempat bimbingan belajar tersebut waktunya sangat fleksibel. Yang penting membayar SPP di muka untuk 12 kali pertemuan. Mau si anak datang pagi atau siang atau sore, tidak masalah. Mau seminggu 2-3 kali saja atau setiap hari masuk pun boleh banget. Peluang ini menjadi solusi untuk mengisi libur panjangnya si Adik.
Biasanya setiap hari bangun pagi lalu berangkat ke sekolah bareng ibu, selama liburan ini si Adik juga bangun pagi. Tetapi kali ini berangkat ke tempat les. Bareng ibu? Tentu dong. Kebetulan rute saya berangkat kerja memang melewati depan tempat lesnya si Adik. Waktu operasionalnya mulai jam 9 pagi, sedangkan jam kerja saya mulai jam 9.30 pagi. Nah, pas banget ‘kan?
Les biasanya berakhir pada jam 10.30 karena berhitung dan Iqra’ waktunya adalah 90 menit. Menjelang jam 11 si Adik dijemput pulang oleh ayahnya. Nah, dalam perjalanan pulang biasanya si Ayah mengajaknya jalan-jalan dulu. Tiba di rumah sekitar jam 12 siang, tiba waktunya makan siang, kemudian dilanjutkan dengan istirahat atau bobok siang. Sore harinya kalau tidak capek atau ingin jalan-jalan, biasanya si Adik ikut menjemput saya pulang kerja.
So, libur sekolah yang panjang kali ini tidak membuat saya galau. Sebagai ibu bekerja, saya tetap bisa kerja dengan tenang seperti biasanya. Sekali lagi saya bersyukur ada tempat bimbingan belajar calistung dan Iqra’ yang tidak jauh dari rumah dan memberikan kebebasan waktu belajar kepada siswa-siswinya.
Si Adik tetap bisa menikmati liburan panjangnya dengan senang dan tenang. Bahkan hari-harinya diisi dengan menimba ilmu. Tentu saja ini membuatnya tidak banyak terpapar oleh gadget. Insyaallah nanti masuk sekolah, horeeee sudah jadi anak SD, si Adik pun sudah siap.
Bagaimana dengan Anda, para ibu yang bekerja baik di kantoran maupun di rumah, apakah sudah menemukan solusi untuk mengisi liburan sekolah anak-anak? Sharing di kolom komentar yuk…
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Memang dilema ya Mbak. Di satu sisi pengen nemenin anak liburan. Tapi di sisi lain kudu berangkat kerja. Tapi Alhamdulillah kalau udah ada solusinya.
Menjadi ibu bekerja memang penuh tantangan, namun bukan berarti ngga bisa menikmati momen indah bersama anak. Dengan perencanaan yang matang, strategi yang tepat, dan komunikasi yang terbuka, Ibu dapat melewati masa libur panjang dengan penuh kebahagiaan dan keharmonisan bersama keluarga.
Sekarang lebih enak karena informasi kegiatan di masa liburan udah banyak. Kegiatan libur anak juga tetap fun tapi juga ada nilai edukasinya
Bimbelnya kok keren gitu mbak, jadi anak-anak bisa melakukan banyak hal yang menarik selama liburan ya
Program holidaynya seru ya. Jadinya buat para ibu yang bekerja tetep bisa menyempatkan menemani si anak yang sedang libur sekolah dengan kegiatan yang bermanfaat
Saat libur panjang gini, sebenarnya waktu yang cocok ya, untuk anak menginap ke rumah neneknya. Biasanya aku kalo ngga halangan juga gitu aku antar ke rumahe tapi karena ini ada halangan jadi nggak bisa.
Saat libur panjang gini, sebenarnya waktu yang cocok ya, untuk anak menginap ke rumah neneknya. Biasanya aku kalo ngga halangan juga gitu aku antar ke rumahe tapi karena ini ada halangan jadi nggak bisa. Cuma haruse klo nga diantarpun neneknya bisa juga ambil.
Emang dilema banget buat ibu bekerja saat anak libur panjang tuh. Si anak butuh hiburan. Eh ibunya masih harus bekerja.
Pilihannya memang mencarikan aktivitas yang menyenangkan buat anak selama mereka liburan. Nggak papa deh meski sifatnya hanya sementara.
Kalau ada holiday program malah tambah asyik lagi.
adik danipar saya kebetulan bekerja, dan pas liburan panjang anak-anaknya juga pengin jalan-jalan. Jadi memang paling liburan dekat-dekat saja. kayak staycation di hotel satu malam. Tapi untungnya, pas liburan panjang, Jakarta juga ulang tahun, jadi rangkaian acaranya banyak. jadi ke Monas, naik Busway, dan sekarang masih ada pemeran Flona di lapangan Banteng.
Anakku kmrn juga akhirnya berujung ambil holiday program yang keterusan sampe skrg kwkwwk dan pengennya bisa konsisten sampai completer. Pengen liburan sih tapi bapaknya lagi kerja keras gabisa cuti wakakaka andai bisa cuti nti gabisa jajan2 gitu hihi budget lagi dialokasikan buat renovasi rumah >.<
Biar tetep vibes liburan, memang lebih baik yang dekat-dekat saja. Kalau anak-anak sini sih lebih suka berenang di kolam renang dekat rumah. Tapi, staycation di hotel juga bisa jadi pilihan tuh. Aku juga suka gitu sih soalnya menginap di hotel tapi masih satu kota, haha. Seru aja tetep judulnya liburan karena ada kolam renangnya dan kids friendly.
Kasian ya sendirian, jadi cari teman supaya tidak bosan. Sama seperti anakku yang kecil mbak. Tidak punya teman ????. Jadi selalu bilang bosan di rumah.
Akhirnya minta beliin buku cerita. Tapi itu pun langsung selesai tidak sampai sehari
Kalau liburan, biasanya anak malah nginap di rumah nenek atau saudaranya
Sesekali malah dibawa ke tempat kerja juga. Hehe…
Tapi semuanya sih tetap tergantung kepada bagaimana keinginan anak saja
Zaman dulu masih kerja dan anak-anak pas liburan sekolah, berbarengan liburan semester di kampus. Jadi engga terlalu masalah sih, rasanya jadi ikutan libur aja. Kecuali pas menjabat struktural, rada-rada ngantor, ya dibawa ke kantor deh.
Lama-lama anak makin gede udah engga mau lagi dibawa ke kantor, mereka memilih di rumah aja sih. Udah bisa mengisi kesibukan sendiri.
Semangat, Dimas! Kegiatan liburannya jadi lebih bermanfaat yaa.. Persiapan masuk SD jadi lebih siap juga nih. Ibu juga bisa tetep kerja dengan hati nyaman, hehe..
Mengajak anak ke kantor bisa menjadi pilihan nih. Bisa menjadi wahana bagi anak buat belajar mengimplementasikan apa yang dipelajari di sekolah. Bisa semacam magang anak gitu.
Aku jg gt kak. Mamanya anak2 malah ngelesin si kecil dgn calistung, ngaji dan baca dongeng. Si kecil tetap happy. Orangtua jg bs happy.
Nah, ntr pas akhir pekan, kita bs ajak si kecil utk main kesukaannya dia. Entah ke taman, mall/destinasi wisata. Yg murah meriah aja. Asal bs bersama. Uhuyy.
Anak-anak itu mudah bosan. Kalo liburan harus banget dikasih kegiatan yang bervariasi. List diatas bisa banget.nih buat referensi mengisi kegiatan liburan. Mumpung masih ada waktu liburan beberapa hari.
Memang staycation itu jadi solusi
Saya juga ajak anak liburan dgn staycation saja
Yg dekat dekat,
Anak anak sudah senang diajak menginap di hotel
iya nih, dilema banget yaaa buat ibu bekerja kalau tidak bisa menyediakan aktivitas untuk anak selama liburan, mereka pasti bosan banget klo harus di rumah seharian. Dulu waktu masih ngantor, saya mengalami juga hal ini mbak. Sekarang giliran saya udah di rumah, anak2 saya udah jarang liburan. Kenaikan kelas pun tidak pulang, tetap di pondok.
Holiday program sering jadi jalan ninja aku untuk bikin anak nggak bosan saat libur sekolah. Tapi liburan kemarin kami pulang kampung, jadilah dia eksplor suasana kampung yang nggak banyak ditemukan di rumah.
Kalau libur panjang gini, anak memang wajib punya kegiatan biar enggak gabut. Karena kalau bosan biasanya lari ke gadget, haduh haduh pokoknya.
MashaAllaa~
Anak-anak libur tetap semangat yaah…
Kemarin anakku juga pas liburan bikin agenda sendiri siih.. trus minta approval bapak ibuknya. Maklum yaa, uda pada pre-teen. Jadi pada punya keinginan masing-masing. Tapi kami setuju juga, karena jadi aktivitas kami sekeluarga. Hehhe, akunya ngintilin anak-anak main.
Anak anak libur aku sempet ngajak liburan tamasya malahan. Jadi mereka senang meskipun sedang libur, Aku batasin gadget full selama libur main sama aku dan ibunya