Seminggu yang lalu, tepatnya pada hari Minggu 16 Oktober 2011, mendadak si Boss minta tiket rute Jogja-Jakarta. Wah… repot deh kalo Minggu karena travel agent langganan kami pasti libur. Untungnya di rekening masih ada uang cukup sehingga bisa order via Call Center Garuda, dimana pembayaran bisa dilakukan melalui internet banking atau ATM. Sedihnya, hari itu dapat info bahwa tinggal ada business class yang harganya Rp 2,2 juta per pax !! Karena harus pergi, akhirnya si Boss ok-ok saja karena tidak ada alternatif lain lagi. OK, 2 tiket Garuda paid jam 5 sore!
Nah.. mendadak lagi nih, jam 7 malam saya ditelpon bahwa salah satu tiket tidak jadi dipakai alias cancel. Fiuhhhh… capek dehhhh.. Langsung saya telpon Call Center minta dibatalkan, tetapi tidak bisa karena alasannya saya tidak bisa menyebutkan nomor tiket !! Mereka sarankan saya untuk Retrieve Ticket di web, tapi gagal terus. Mereka juga minta email saya untuk dikirimi tiket, tapi sampai detik ini tidak masuk juga itu tiket :-))
Akhirnya saya biarkan saja sampai 2-3 hari baru kemudian saya ke Garuda office di Jogja. Tujuan saya adalah refund tiket. Saya datang cuma modal print out itinerary dan bukti pembayaran tiket (disitu tertera nomor pembayaran). Tapi, lagi-lagi bermasalah, hanya karena saya tidak bisa menunjukkan nomor tiket !! Sampai saya rada ngotot, karena menurut logika saya bahwa kalo ada data-data lain seperti nomor pembayaran dan kode booking mustinya bisa donk dilacak. Dan satu lagi alasannya karena sudah lewat dari 48 jam sehingga (katanya) data sudah tidak bisa dibuka. Akhirnya saya tinggal pulang saja untuk kembali lagi lain hari.
Setelah si Boss pulang dari Jakarta, saya bertanya apa mungkin beliau menerima reprint eticket, tapi ternyata tidak. Beliau hanya memberikan boarding pas.
Akhirnya kemarin pagi dengan bekal boarding pas dan itinerary serta print out bukti pembayaran via internet banking, saya kembali ke Garuda. Bersyukur saya bertemu dengan petugas yang berbeda. Kalo dulu mba-mba, nah yang sekarang mas-mas hehehe.. Alhamdulillah mas-nya ini kooperatif banget !! Dia telusuri bener-bener bahkan ketika Call Center memberikan jawaban yang tidak sesuai pun mas-nya ini tidak langsung menerima. Mas-nya tetap mencari, akhirnya menggunakan nomor GFF si Boss yang tertera di boarding pas, semuanya beres. Saat itu saya mendengar sendiri mas-nya memberitahu ke mba-mba yang di Call Center untuk selalu menelusuri data dengan benar, supaya pihak yang disini tidak tertimpa komplain dari konsumen ๐
Finally, duit refund keluar deh.. walo kena potongan 25% ๐
Dari pengalaman dengan Garuda kemarin, ada beberapa pelajaran yang bisa saya tarik:
1. Saya sebagai konsumen harus datang dengan senyum, bukan manyun karena mau marah-marah 2X ngurus refund. Terbukti dengan membawa senyum, semuanya beres ๐
2. Teliti dalam mengecek data. Coba kalo mas-nya nyerah dengan info Call Center alias ga mau berusaha mencari, pasti deh gagal proses refund saya.
3. Arsip musti lengkap. Dalam urusan apa pun, sebaiknya selalu simpan arsip dengan baik. Karena suatu saat kita pasti membutuhkannya. Walau tidak selalu menjadi data primer, tapi bisa untuk mendukung dan melancarkan segala urusan.
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.