Lompat ke konten
Home » Lifestyle » Surat Kecil untuk Tuhan

Surat Kecil untuk Tuhan

  • oleh

Hari Sabtu sore kemarin kami jalan-jalan ke Toga Mas Galeria Mall karena kebetulan janjian sama Jeng Tutun sekalian beli kamus pesanan mba Lala. Disana malah disodorin buku oleh Satria, yaitu Surat Kecil untuk Tuhan. Setelah sekilas membaca cover depan dan belakang koq rasanya jadi penasaran, akhirnya saya belilah buku tersebut; sama satu buku lagi yaitu Tendangan si Madun. Dua buku tersebut Satria yang ambil 🙂

Dua hari saya sempatkan membaca buku Surat Kecil untuk Tuhan. Tadinya mau sehari saja selesai, tapi keburu ngantuk hehehe.. padahal kalo ditinggalkan sayang banget. Alhamdulillah kelar juga.

Surat kecil untuk Tuhan
cover depan "Surat Kecil untuk Tuhan"

Buku ini berisi tentang kisah nyata seorang remaja penderita kanker Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak. Sebuah kanker ganas yang menyerang pada bagian wajah seorang gadis remaja bernama Gita Sesa Wanda Cantika, panggilannya Keke.

Keke ini tinggal bersama ayah dan dua kakak laki-lakinya yang sangat menyayanginya. Pada umur 13 tahun divonis oleh dokter bahwa hidupnya hanya tinggal 5 hari bila tidak segera dioperasi. Tentu saja ayahnya tidak rela anaknya dioperasi mengingat operasi akan mengangkat hampir separo wajah Keke. Kemudian berbagai pengobatan alternatif diusahakan namun tiada hasil. Sampai akhirnya diputuskan untuk kemoterapi.  Namun ternyata kanker ini tidak serta merta habis. Beberapa waktu kemudian muncul lagi. Tetapi meskipun sampai ke Singapura, dokter hanya menyarankan untuk operasi.

Meskipun awalnya sering marah dan menangis, namun akhirnya Keke menyadari bahwa hidupnya tak akan lama. Dan ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya.

Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat.

Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil, kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama.

Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Keke sadar napasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernapas lebih lama dari vonis lima hari bertahan hingga tiga tahun lamanya.

Dokter menyerah terhadap kankernya, di napasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.

Buku ini ditulis oleh Agnes Davonar dan diterbitkan oleh Inandra Publisher. Oiya.. kisah nyata ini juga sudah difilmkan lho.. namun sayang saya belum melihat filmnya karena baru tahu kisah ini setelah membacanya 🙂

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah nyata ini antara lain adalah:

1. Bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman.

2. Sebuah penantian panjang tentang sebuah keimanan. Dalam keadaan sakit yang sangat parah namun Keke terus bertekad menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

3. Betapa kasih sayang dari orang-orang yang mencintai dan kita cintai bisa menjadi kekuatan tersendiri untuk selalu kuat menghadapi cobaan.

4. Semangat yang luar biasa. Meskipun dalam keadaan sakit parah namun Keke tetap punya semangat untuk menyelesaikan ujian sekolahnya. Dan… mendapat peringkat ketiga lhooo.. 🙂

5. Bahwa ketika di dunia segalanya sudah bisa dimiliki dan dirasakan, hanya tinggal satu hal yang harus dipersiapkan, yaitu bekal jika sewaktu-waktu dipanggil Tuhan.

Ada lagi? Silakan ditambahkan di kolom komentar di bawah ini.

Note: Selesai memposting ini, saya sempatkan cari file filmnya di Google, alhamdulillah ketemu dan berhasil saya download :-). Sooo… saya mau menyaksikan filmnya dulu ya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *