Kemarin adalah hari terakhir saya sekeluarga puasa Syawal. Sepulang dari kantor, rencananya saya mau tiduran dulu karena rasanya ngantuk sekali. Tetapi baru saja sampai dirumah ehhh sudah diajak keluar lagi, katanya mau cari buka-an (baca: buka puasa).
Jalannnn aja menuju arah selatan. Saya diam aja karena memang ga punya ide mau kemana, maklum kondisi lelah dan ngantuk. Sampai di jalan Solo, kepikiran nih mending ke Pak Kupluk aja. Tiba-tiba suami nanya: “Ke Malon atau Pak Kupluk?”. Ternyata jawaban saya kompak dengan Satria yaitu: “Pak Kupluk!”. Hihihihi…bertiga ternyata sehati senada seirama ๐
Akhirnya meluncurlah ke Jalan Wonosari, tepatnya di Mantup. Sebenarnya nama tempatnya adalah Depot Setiawan. Nama pemiliknya, saya lupa. Tapi kami terbiasa menyebutnya Pak Kupluk. Almarhum Pak Tri yang ngasih tahu julukan ini. Kenapa disebut “Pak Kupluk”? Karena beliau ini kalo sedang bertugas (baca: memasak) selalu menggunakan pakaian khas seorang chef beserta topinya. Nahhh… Anda tahu sendiri ‘kan seperti apa bentuk topi seorang chef? Hehehe.. Dalam bahasa Jawa, topinya itu disebut “kupluk”, makanya kami menjulukinya Pak Kupluk. Tapi saran saya, jangan sekali-sekali tanya ke orang-orang dimana bakmi Pak Kupluk heheheh.. bisa jadi orang-orang tidak tahu lhooo… Karena sekali lagi nama tempat makannya adalah “Depot Setiawan”.
Depot Setiawan ini menyediakan menu-menu yang tidak asing, bahkan disukai lidah Jawa. Menu-menunya antara lain :
1. Bakmi Goreng
2. Bakmi Rebus
3. Nasi Goreng
4. Fu Yung Hai
5. Sup
6. Kwe Tiauw
7. Ayam Goreng
8. Rica-Rica
9. Steak Ayam
10. Pak Lay
11. Saus Mentega Ayam
12. Magelangan
13. Cap Cay
Sedangkan menu minumannya antara lain:
1. Teh
2. Jeruk
3. Es Teh
4. Es Jeruk
5. Kopi
Meskipun sudah tersedia daftar menu demikian, namun kita boleh lho request menu sendiri, yang penting semua bahannya menyesuaikan. Kami sekeluarga, sejak jaman dulu pertama kali kesitu, punya menu spesial request yaitu Ca Sawi, biasanya dicampur dengan kepala ayam atau campur brutu ayam.
Di Depot Setiawan porsinya porsi jumbo lhooo… Paling pas untuk yang perutnya muat banyak dalam sekali makan hahahaha… Saya pribadi sih biasanya ga pesan apa-apa, saya hanya ikut makan yang sudah dipesan suami dan anak saya. Jadi, makan secukupnya tanpa khawatir ga habis sehingga bersisa. Saran saya sih kalo makan disana sebaiknya 1 porsi untuk berdua atau 2 porsi untuk bertiga. Itu baru pas dan mantap ๐
Catatan:
Malon, yang dimaksud adalah restoran Cupuwatu. Lokasinya dari airport masih terus ke arah timur. Ada di kiri jalan jika dari arah kota Yogya. Spesial menunya adalah burung Malon (Manuk Londo alias Burung Bule). Demikian sekilas info.
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.