Ketika baca judul tersebut, langsung kepikiran: Wahhh ada peristiwa apa dalam sebuah rumah tangga sehingga sampai dibuat buku? Asliiii bikin saya penasaran ketika itu. Alhasil saya beli donk… bukunya ๐
Buku “Drama Rumah Tangga” ditulis oleh Wulan Darmanto, diterbitkan oleh Kinimedia. Dicetak dengan softcover, tebal 228 halaman, dan dibandrol harga Rp 55.000. Bisa dibeli lewat reseller-reseller buku, terdapat tanda tangan asli penulisnya pula.
Buku ini cocok banget dibaca oleh ibu rumah tangga karena buku ini memang berisi catatan ringan seorang ibu. Cocok juga buat kado pernikahan karena calon ibu bisa belajar dari pengalaman-pengalaman yang tertulis di dalam buku ini.
Tulisan disampaikan dengan bahasa yang kontemporer, mudah dimengerti, enak dibaca. Ringan, praktis, ditulis berdasarkan pengalaman.
Buku ini terdiri dari 20 bab, berisi masalah yang dihadapi sehari-hari oleh kaum ibu. Setiap bab membahas hal yang berbeda-beda. Diawali dengan menguraikan masalah yang biasa ditemui, kemudian menguraikan hal-hal yang dilakukan dalam menghadapi masalah tersebut, dan diakhiri dengan solusi yang praktis mudah dimengerti dan tidak menggurui.
Bab pertama, diawali dengan hujan tangis di awal pernikahan, karena di awal-awal pernikahan ada masa dimana suami istri menemukan perbedaan karakter dan kebiasaan, kemudian belajar ikhlas.
Bab kedua, membahas setelah menikah mau tinggal dimana, karena disini suami istri baru akan sesekali muncul konflik dengan mertua, ada pula saat-saat makan hati, dan lain-lain. Solusinya ya lebih mandiri jika hidup sendiri.
Bab ketiga, nahhh.. ini mulai deh ada hubungannya dengan saudara ipar. Gimana musti bersikap dan sebagainya. Karena di dalam hubungan tersebut pasti ada hal-hal yang kerapkali kurang mengenakkan hati.
Bab keempat, benarkah perempuan harus pintar masak? Nyatanya itu bisa mempererat keharmonisan rumah tangga. Nyatanya itu bisa bikin lebih hemat. Nyatanya banyak resep masakan di internet yang bisa dipraktekkan.
Dan seterusnya yaaa.. hingga bab 20. Jadi penasaran ‘kannnn?
Wulan menuliskan di bagian awal bahwa jika rumah tangga isinya indah belaka, manalah ada profesi “konsultan pernikahan”. Nyatanya rumah tangga itu butuh rumus sekaligus seni. Butuh keseriusan sekaligus sikap santai. Butuh rileks sekaligus respons cepat. Butuh berlari sekaligus merangkak. Butuh cinta sekaligus biaya. Dan bahwa hakikat rumah tangga adalah menyatukan dua pribadi dan menjadikan dua pribadi menjadi satu.
Tak pernah ada rumus pasti guna menentukan kelanggengan pernikahan. Tapi akan selalu ada jalan untuk membuat perjalanannya penuh warna.
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga, dan freelance blogger. Baginya blog adalah ruang berbagi inspirasi dan media menulis untuk bahagia. Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.