Tidak terasa sudah tiga tahun Satria menempuh pendidikan di SMP Muhammadiyah 2 Depok (Muhadesta). Anak yang dulu imut banget ketika memasuki bangku kelas 7, sekarang sudah menjadi remaja usia 15-an. Remaja alias abege yang berada dalam masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Dannn.. sudah tiba saatnya Satria lulus SMP.
Pengumuman Kelulusan
Hari Senin 28 Mei 2018 adalah waktunya pengumuman hasil UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), sekaligus pengumuman kelulusan. Menjelang jam 8 pagi saya sudah berangkat ke sekolah Satria. Sampai disana, ternyata sudah banyak berkumpul para orang tua, bertempat di Masjid Al Arqom. Acara dimulai dengan disampaikannya beberapa informasi dari sekolah juga beberapa pesan dari wakil komite sekolah. Setelah itu, baru diakhiri dengan pembagian pengumuman kelulusan dan nilai UNBK yang dimasukkan dalam amplop tertutup.
Amplop tidak saya buka hingga kemudian ketemu Satria dan saya ijinkan Satria yang membukanya. Tidak penasaran dengan nilainya? Hehehe.. sejujurnya penasaran sihhh, tapi saya tidak bisa berharap banyak bahwa nilainya bagus-bagus. Namun demikian, alhamdulillah ada satu nilai yang sangat bagus yaitu nilai Bahasa Indonesia, yaitu di angka 80. Nilai lainnya? Hehe.. cukuplah sesuai dengan usahanya. Lha wong selama masa-masa UNBK anaknya lebih banyak bermain game daripada buka buku 😀
Wisuda
Hari Selasa 29 Mei 2018 adalah tanggal merah bertepatan dengan hari raya Waisak. Pada hari itulah sekolah Satria mengadakan acara wisuda kelulusan anak-anak kelas 9. Acara diselenggarakan di aula SMK N 1 Depok. Kenapa tidak di sekolah? Menurut panitia, karena agar ganti suasana sekaligus agar mendapatkan inspirasi.
Aula SMK N 1 Depok memang lumayan enak tempatnya, cukup luas juga. Satu bagian dipakai untuk acara wisuda berupa panggung dan tempat duduk para orang tua dan wisudawan/wisudawati. Bagian lain digunakan sebagai booth foto. Bagian lain lagi digunakan sebagai tempat membagi souvenir (goodie bag).
Saya berangkat pagi sekali sekitar jam 6:30, karena sesuai pesan Satria yaitu membawakan sepatu warna hitam dan supaya bisa berfoto tanpa antri panjang. Sampai di tempat, bertepatan dengan Satria juga baru saja datang. Langsung kami disambut oleh fotografer dari Sidik Photo. Ya sudah, kami berdua berfoto ria dulu.
Setelah itu mengisi daftar hadir dan selanjutnya masuk ke dalam. Di dalam langsung disambut dengan booth foto. Mumpung belum antri panjang, kami berfoto dulu. Ada foto wajib untuk anak dan ada foto tambahan yang tentunya musti bayar sendiri. Okelahhh, toh hanya sekali seumur hidup, jadi saya dan Satria ambil foto tambahan.
Setelah acara foto-fotoan selesai, kami menuju ke ruangan wisuda. Wisudawan-wisudawati disediakan kursi di bagian depan, tentu saya di belakang tamu undangan. Sedangkan para orang tua murid disediakan kursi di belakangnya para wisudawan-wisudawati.
Acara wisuda kali ini menurut saya sungguh luar biasa. Sepertinya memang dipersiapkan dengan matang. Nyaris tidak ada cela. Hanya sedikit masalah teknis sound system ketika hendak menyanyikan lagi Indonesia Raya bersama-sama.
Lagu-lagu yang dibawakan anak-anak juga bagus-bagus. Dan kebetulan beberapa lagu memang sudah direkam beberapa hari sebelumnya sehingga di acara tersebut tinggal diputar saja. Jika pun ada nyanyi bersama, semua tinggal lipsync saja.
Oiya.. di acara wisuda ini juga perdana di-launching Mars Muhadesta. Sebelumnya Muhadesta belum memiliki mars. Semoga lagu ini menjadi kenangan tersendiri untuk angkatan Satria. Kebetulan Satria juga menjadi bagian dari kelompok paduan suara yang menyanyikan Mars Muhadesta ini.
Menjelang akhir acara ada sesi wisudawan-wisudawati menyanyikan lagu Himne Guru dan Terimakasih Guruku. Turun dari panggung mereka menyalami guru mereka satu per satu. Nahhh.. di sesi ini yang bikin terharu, lhaaa pada menangis..
Untuk menghibur agar semuanya tidak larut dalam kesedihan, tampillah ibu Neni Nuraini (ibunya Bob). Beliau tampil menghibur dengan membawakan lagunya Nidji yang berjudul “Biarlah”.
Aku sudah berlari
Mengejar yang tak pasti
Mengejar kamu… Hanya dirimu…Kulantunkan hidupku
Kubisikkan cintaku
Hanya untukmu… Hanya untukmu…Tapi engkau terus pergi
Tapi engkau terus berlari
Jadi biarkanlah aku di siniBiarlah kurela
Melepasmu, meninggalkan aku
Berikanlah aku
Kekuatan untuk lupakanmuWaktu terus bergulir
Sakit tetap mengukir
Jalan hidupku… Jalan hidupku…Berikanlah jiwamu
Berikanlah cintamu
Hanya untukku… Hanya untukkuTetapi engkau terus pergi
Tapi engkau terus berlari
Jadi biarkanlah aku di siniKau jauh dariku
Kau tetap menjauh dari aku
Setelah selesai acara wisuda, anak dan orang tua diberi souvenir dari sekolah. Untuk anak-anak berisi satu buah mug dengan foto masing-masing, album foto kenangan, dan ayam goreng kremes utuh satu ekor. Sedangkan untuk orang tua, kami diberi satu batang pohon untuk ditanam di rumah masing-masing. Koq tanaman? Iyaaa.. karena sekolah Satria adalah sekolah hijau (green school).
Menurut saya pribadi, keseluruhan acara wisuda kemarin kerennn abis!! Dari awal hingga akhir acara tidak membosankan. malahan tidak terasa jika acara sudah selesai karena rasanya masih tetap bersemangat hehehe.. Dannn.. ternyata acara wisuda tersebut dipersiapkan dengan kerjasama antara guru dan perwakilan orang tua murid dari kelas 9A, 9B dan 9C.
Terimakasih, Muhadesta, yang sudah menjadikan tempat belajar yang nyaman untuk anak-anak. Semoga Muhadesta selalu jaya!
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
Semoga bisa menjadi anak yang pintar dan sukses kedepannya ya bu :
Komentar ditutup.