Lompat ke konten
Home » Ibu Bekerja » Pengasuhan Anak Ibu Bekerja, Bagaimana Meningkatkan Kualitasnya?

Pengasuhan Anak Ibu Bekerja, Bagaimana Meningkatkan Kualitasnya?

pengasuhan anak ibu bekerja

Dalam kesempatan ini saya ingin berbagi inspirasi mengenai bagaimana meningkatkan kualitas pengasuhan anak ibu bekerja. Mengingat ibu bekerja full time seringkali identik dengan tidak memiliki banyak waktu untuk membersamai anak-anaknya. Faktanya, semua itu bisa diupayakan. Simak yuk…

Kurang Interaksi dan Perawatan Pengganti

Perkembangan kognitif pada anak terbangun karena adanya interaksi. Misalnya ibu kurang meluangkan waktu untuk berinteraksi atau bermain dengan anak, jadi pengetahuannya pun tidak sebanyak anak yang sering berinteraksi dengan ibunya. Selain itu, faktor lainnya yang mempengaruhi kemampuan berpikir anak adalah karena tipe perawatan pengganti yang diterima anak.

Berdasarkan U.S. Census Bureau, 2008, lebih dari 50% dari 11,3 juta anak di usia taman kanak-kanak yang ibunya bekerja, menerima perawatan dari kerabat, dengan 30% dari kakek dan nenek, 25% dari ayahnya, 3% dari saudara, dan 8% dari kerabat lainnya. Bahkan saat ini peran kerabat juga banyak yang tergantikan oleh pengasuh (baby sitter). Walaupun mereka adalah orang terdekat dan terpercaya, kita tidak bisa menjamin penuh apakah mereka akan aktif berinteraksi dengan anak atau sibuk dengan urusannya sendiri.

Kadang anak malah bermain sendiri atau menonton televisi, bahkan ada juga yang memberikan anaknya gadget supaya anteng. Jadi anak minim interaksi dua arah sehari-harinya. Hal ini mengakibatkan anak menjadi tidak tertarik bermain dua arah, mereka jadi asik dengan dunianya sendiri, atau yang paling bahaya adalah menjadi terlambat bicara karena jarang melakukan interaksi dengan orang karena lebih senang meniru suara dari game atau YouTube.

Jasa Pengasuhan Anak

Saat ini istilah daycare sudah mulai akrab di telinga kita. Di Amerika Serikat lebih dari 30% anak mendapatkan pengasuhan dari daycare atau pra sekolah. Daycare merupakan fasilitas jasa pengasuhan bayi dan balita untuk para orangtua yang sibuk bekerja sehingga tidak maksimal mengurus dan merawat anak.

Sebagian besar kebutuhan anak terpenuhi jika dititipkan di daycare. Mulai dari makan, pengasuhan, permainan, hingga pengembangan karakter.

Menitipkan anak di daycare memang dirasa cukup baik. Namun orang tua tetap harus melihat kegiatan apa saya yang daycare berikan untuk anak sehari-hari. Kalau hanya makan, tidur, dan main, tidak ada bedanya dengan di rumah dong, ya. Sehingga akan lebih baik bila orang tua memilih daycare yang punya kegiatan stimulasi untuk anak setiap harinya.

Lainnya, apabila anak berada di bawah pengasuhan daycare, tidak menutup kemungkinan jika anak akan lebih merasa dekat dengan pengasuhnya. Jadi, sang ibu siap-siap saja untuk cemburu. Akan tetapi, meskipun fasilitas yang didapatkan di daycare ini termasuk lengkap, anak tetap membutuhkan pengasuhan dan pengajaran langsung dari orang tuanya, terutama ibu.

Tips Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Anak pada Ibu Bekerja

Perkembangan anak yang optimal memang tergantung dari bagaimana dia diasuh dan dukungan dari keluarga besar. Sosok ibu sering diumpamakan sebagai “dewi” yang bisa mengerjakan banyak hal sekaligus dengan maksimal. Agar anak tetap mendapatkan pengasuhan yang optimal dan pekerjaan kita pun lancar, berikut tips yang semoga bermanfaat untuk para ibu bekerja.

1. Menerima peran

Sadari dan terima situasi dan kondisi sebagai ibu bekerja multi peran (memiliki peran ganda beserta tugasnya), baik sebagai ibu rumah tangga maupun ibu bekerja. Menerima peran merupakan hal penting agar tidak menjadi beban.

2. Buat jadwal

Jika berada di kantor, para ibu terbiasa dengan jadwal meeting, deadline, dan semacamnya. Maka buatlah juga jadwal kegiatan di rumah. Dengan begitu, waktu bersama anak menjadi kegiatan yang sudah dijadwalkan, bukan diambil dari waktu yang tersisa sepulang kerja.

3. Tinggalkan urusan kantor

Ketika pulang bekerja dan sampai di rumah, tinggalkan semua hal yang berhubungan dengan kantor. Jangan melibatkan urusan kantor dengan anak ketika sedang berkumpul bersama.

4. Berikan perhatian ke anak

Meskipun tidak sedang berada di rumah, usahakan anak tetap mendapat perhatian dari ibunya. Misalnya dengan menelepon saat jam makan siang, atau menemaninya belajar di rumah.

5. Libatkan campur tangan ibu

Meski tidak ada di rumah, peraturan yang ada di rumah harus melibatkan campur tangan dari ibu. Hal ini dikarenakan anak perlu tahu agar mereka merasa ibu tetap punya andil dalam menerapkan aturan rumah.

6. Luangkan waktu untuk anak

Ibu tetap harus meluangkan waktu untuk anak dan harus memperhatikan perkembangan anaknya. Baik itu dari segi bahasa, kognitif, sosial, dan emosi anak. Bagi ibu yang bekerja full time, Sabtu dan Minggu wajib dijadikan hari bermain bersama anak, seperti membaca buku bersama, pergi piknik, atau bermain ke taman.

Jadi, jika ibu memutuskan untuk menjadi ibu bekerja, tidak perlu risau dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana  meningkatkan kualitas pengasuhan anak . Semua bisa diupayakan. Semangat ya, Bu! Yuk, berbagi pengalaman di kolom komentar...