Pernahkah Anda merasakan mata seperti ada pasir, perih, atau bahkan penglihatan menjadi kabur setelah lama menatap layar komputer atau berada di ruangan ber-AC? Jika iya, kemungkinan besar Anda mengalami apa yang disebut dengan sindrom mata kering.
Kondisi ini, meskipun umum, seringkali diabaikan padahal dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Memahami gejala, penyebab, dampak, serta solusi efektif untuk mengatasinya menjadi penting bagi siapa saja, dari anak-anak hingga lansia.
Mengenali Gejala Mata Kering
Gejala mata kering bisa bervariasi pada setiap orang, namun beberapa tanda umum yang sering muncul diantaranya:
- Munculnya rasa tidak nyaman, seperti ada benda asing, pasir, atau debu di mata. Ini adalah keluhan yang paling sering. Selain itu, mata juga bisa terasa gatal, perih, atau terbakar.
- Mata yang kering seringkali terlihat memerah akibat iritasi.
- Lebih sensitif terhadap cahaya, biasanya penderita mata kering merasa silau atau tidak nyaman saat melihat cahaya terang.
- Penglihatan kabur terutama setelah beraktivitas yang membutuhkan fokus visual lama seperti membaca atau menggunakan komputer, biasanya akan membaik setelah berkedip.
- Mata berair. Anehnya, mata kering justru bisa memicu produksi air mata berlebih. Ini adalah respons tubuh untuk melumasi permukaan mata yang kering, namun air mata yang keluar ini kualitasnya kurang baik dan tidak efektif melumasi.
- Kelopak mata terasa berat atau lengket, terutama saat bangun tidur di pagi hari.
- Kesulitan memakai lensa kontak.
Apa Saja Penyebabnya?
Mata kering terjadi ketika mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup dari air mata. Hal ini bisa disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu berkurangnya produksi air mata atau kualitas air mata yang buruk sehingga cepat menguap.

.
Berikut ini beberapa penyebab umumnya, antara lain:
- Faktor lingkungan
Paparan pendingin udara (AC) atau pemanas ruangan yang membuat udara kering, angin, asap rokok, atau lingkungan berdebu dapat mempercepat penguapan air mata. - Penggunaan gadget berlebihan
Saat fokus menatap layar komputer, ponsel, atau televisi, frekuensi berkedip kita cenderung menurun drastis. Padahal, berkedip penting untuk menyebarkan air mata ke seluruh permukaan mata. - Usia
Produksi air mata secara alami akan menurun seiring bertambahnya usia, terutama pada wanita pasca-menopause akibat perubahan hormonal. - Penggunaan lensa kontak
Penggunaan lensa kontak jangka panjang, terutama jika kebersihannya kurang terjaga, dapat mengganggu lapisan air mata. - Kondisi medis tertentu
Beberapa penyakit seperti diabetes, rheumatoid arthritis, lupus, atau gangguan tiroid dapat mempengaruhi produksi air mata. - Obat-obatan
Beberapa jenis obat seperti antihistamin (obat alergi), dekongestan (obat pilek), antidepresan, dan obat tekanan darah tinggi dapat memiliki efek samping mengurangi produksi air mata. - Dehidrasi
Kurang minum air putih juga bisa berkontribusi pada mata kering.
Dampaknya Jika Diabaikan
Meskipun terdengar sepele, hanya rasa mata sepet, perih, lelah, namun mata kering yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain sebagai berikut:
- Menurunkan kualitas hidup
Rasa tidak nyaman yang terus-menerus dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti membaca, bekerja di depan komputer, menyetir, atau bahkan menonton televisi. - Peningkatan risiko infeksi mata
Air mata berfungsi sebagai pelindung alami dari kuman dan bakteri. Ketika produksi air mata berkurang, mata menjadi lebih rentan terhadap infeksi. - Kerusakan permukaan mata
Dalam kasus yang parah dan kronis, mata kering dapat menyebabkan peradangan, abrasi (luka) pada kornea, dan bahkan jaringan parut pada kornea yang bisa mengganggu penglihatan secara permanen.
Solusi Mengatasi Mata Kering Secara Efektif di Rumah
Gejala mata kering jangan disepelein! Kabar baiknya, banyak kasus mata kering ringan hingga sedang dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup dan perawatan mandiri di rumah tanpa perlu langsung ke dokter.

.
Berikut beberapa solusi efektif yang bisa dicoba:
- Gunakan air mata buatan (obat tetes mata pelembap)
Ini adalah solusi paling umum dan mudah. Pilih Insto Dry Eyes, obat tetes mata yang dijual bebas (tanpa resep dokter) yang berfungsi sebagai pelumas atau air mata buatan. Gunakan sesuai kebutuhan, misalnya saat mata mulai terasa tidak nyaman. Hindari obat tetes mata yang mengandung dekongestan untuk mengatasi mata merah, karena penggunaan jangka panjang justru bisa memperburuk mata kering. - Ingat untuk berkedip
Terutama saat menggunakan komputer atau membaca, sadarilah untuk berkedip lebih sering. Terapkan aturan “20-20-20”, artinya setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini membantu merelaksasi mata dan merangsang kedipan. - Atur lingkungan
Hindari paparan langsung angin dari AC, kipas angin, atau pengering rambut. Gunakan humidifier (pelembap udara) jika udara di rumah atau kantor Anda sangat kering. - Kompres hangat
Letakkan handuk bersih yang telah direndam air hangat (tidak terlalu panas) dan diperas pada kelopak mata yang tertutup selama beberapa menit. Ini dapat membantu merangsang kelenjar minyak di kelopak mata yang berfungsi menjaga kualitas air mata agar tidak cepat menguap. - Bersihkan kelopak mata
Jika ada kotoran atau kerak di sekitar bulu mata, bersihkan dengan lembut menggunakan kapas yang dibasahi air hangat atau sampo bayi yang diencerkan. - Cukupi kebutuhan cairan
Minum air putih yang cukup (minimal 8 gelas sehari) untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, termasuk mata Anda. - Konsumsi makanan kaya Omega-3
Asam lemak omega-3, yang banyak ditemukan pada ikan seperti salmon, tuna, dan sarden, serta biji rami (flaxseed), diketahui dapat membantu memperbaiki kualitas air mata. - Lindungi mata dari luar ruangan
Kenakan kacamata hitam saat berada di luar ruangan, terutama saat cuaca berangin atau sangat terik, untuk melindungi mata dari iritan dan penguapan berlebih. - Istirahatkan mata secara teratur
Jika pekerjaan Anda menuntut penggunaan mata yang intens, berikan jeda istirahat secara berkala.
Mata kering adalah kondisi yang umum namun bisa sangat mengganggu. Dengan mengenali gejalanya, memahami penyebabnya, dan menerapkan solusi-solusi sederhana di atas, kita dapat mengatasi atau setidaknya mengurangi keluhan mata kering secara efektif.
Selain kelelahan mata, tak jarang saya juga mengalami mata kering. Oleh karena itu, di tas, di rumah, dan di kantor, saya selalu menyimpan #InstoDryEyes karena keseharian saya tidak lepas dari ruangan ber-AC dan layar komputer. Ingat selalu, #MataKeringJanganSepelein ! Menjaga kesehatan mata adalah investasi untuk kualitas hidup yang lebih baik.
.
Sumber referensi:
- Kenali Penyebab Mata Gatal dan Cara Mengatasinya, https://www.klinikmatanusantara.com/
- Bahaya Mata Kering yang Tak Boleh Diremehkan, Ketahui Solusinya, https://www.tribunnews.com/
- Lensa Kontak, Inilah Berbagai Risiko Penggunaannya, https://www.alodokter.com/
- Matamu Merah? Lakukan 7 Hal Ini Untuk Mengatasinya!, https://www.generali.co.id/
- Mata Kering: Ini Penyebab, Gejala, dan Obat Ampuh, https://www.halodoc.com/
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga, dan freelance blogger. Baginya blog adalah ruang berbagi inspirasi dan media menulis untuk bahagia. Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.