Ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan orang tua dalam memilih sekolah untuk anak-anaknya. Salah satunya adalah apa kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut. Sebagai orang tua kita sering mendengar istilah kurikulum pendidikan dan kurikulum sekolah.
Apa bedanya kurikulum pendidikan dengan kurikulum sekolah?
Istilah kurikulum pendidikan dapat dipahami sebagai konsep yang lebih luas dan abstrak. Ini adalah seluruh rencana dan pengaturan yang berhubungan dengan tujuan, isi, metode, dan penilaian yang digunakan dalam suatu sistem pendidikan secara keseluruhan.
Kurikulum sekolah adalah implementasi atau manifestasi konkret dari kurikulum pendidikan di tingkat institusi. Ini adalah bagaimana sebuah sekolah menerjemahkan dan mengaplikasikan rencana pembelajaran yang lebih besar ke dalam praktik sehari-hari.
Kurikulum sekolah adalah bagian dari, dan mengacu pada, kurikulum pendidikan yang lebih luas. Tanpa kurikulum pendidikan sebagai pedoman umum, kurikulum sekolah tidak akan memiliki arah yang jelas. Sebaliknya, kurikulum pendidikan tidak akan berarti tanpa implementasi nyata di sekolah.
Dalam konteks sehari-hari, ketika seseorang berbicara tentang “kurikulum”, seringkali yang dimaksud adalah “kurikulum sekolah” karena itu adalah hal yang paling dekat dengan pengalaman belajar siswa.
Berikut ini beberapa macam kurikum yang sebaiknya orang tua tahu.
1. Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum terbaru yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia sebagai bagian dari program Merdeka Belajar. Kurikulum ini dirancang untuk mengatasi krisis pembelajaran yang diperparah oleh pandemi COVID-19, dengan fokus utama pada pengembangan potensi peserta didik secara holistik dan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi sekolah dan guru.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Di Yogyakarta, implementasi Kurikulum Merdeka sudah semakin luas. Sebagian besar sekolah, terutama sekolah negeri, sudah menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap. Kemendikbudristek memang mendorong semua satuan pendidikan untuk beralih ke kurikulum ini.
Secara umum, karena Kurikulum Merdeka adalah kurikulum nasional yang sedang digulirkan secara bertahap, sangat mungkin bahwa banyak sekolah lain di Yogyakarta (baik negeri maupun swasta) juga sudah mulai mengadopsi dan mengimplementasikannya, baik secara mandiri (Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, Mandiri Berbagi) maupun sebagai bagian dari program Sekolah Penggerak.
2. Nasional Plus
Kurikulum Nasional Plus bukanlah sebuah kurikulum tunggal yang resmi atau terstandardisasi seperti Kurikulum Cambridge atau International Baccalaureate. Istilah ini lebih merupakan penunjukan atau label yang digunakan oleh sekolah-sekolah di Indonesia untuk menunjukkan bahwa mereka mengintegrasikan Kurikulum Nasional (Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013) dengan elemen-elemen dari kurikulum internasional atau pendekatan pendidikan lain.
Singkatnya, “Nasional Plus” berarti kurikulum nasional diperkaya atau diperluas dengan tambahan-tambahan tertentu yang diyakini dapat memberikan nilai tambah bagi siswa.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
3. Cambridge Curriculum
Kurikulum Cambridge adalah kerangka pendidikan internasional yang disediakan oleh Cambridge Assessment International Education, bagian dari University of Cambridge di Inggris. Kurikulum ini dirancang untuk siswa berusia 5 hingga 19 tahun dan digunakan di lebih dari 10.000 sekolah di lebih dari 160 negara di seluruh dunia. Dikenal karena pendekatannya yang akademik, ketat, berbasis mata pelajaran, dan berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis serta pemecahan masalah, Kurikulum Cambridge mempersiapkan siswa untuk sukses di pendidikan tinggi dan di kehidupan profesional.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Berikut ini beberapa contoh sekolah di Yogyakarta yang menggunakan Kurikulum Cambridge:
- Olifant School (Playgroup-SMA): Sekolah ini menerapkan Kurikulum Cambridge dengan fokus pada pembelajaran berbasis proyek dan pengembangan karakter.
- Kesatuan Bangsa School (PG-SMA): Berlokasi di Sedayu, Bantul, sekolah ini menggunakan Kurikulum Cambridge untuk menanamkan keterampilan berpikir analitis dan komunikasi dalam bahasa Inggris.
- Sekolah Al-Azhar Yogyakarta (termasuk Al-Azhar Yogyakarta World Schools): Beberapa cabang Al-Azhar di Yogyakarta telah mengadopsi Kurikulum Cambridge, menyeimbangkan pendidikan agama dan akademik.
- Mutiara Persada (PG-SMA): Sekolah ini juga menggunakan kurikulum yang fleksibel dan berbasis riset, termasuk Kurikulum Cambridge.
- SMA Negeri 1 Teladan Yogyakarta: Sebagai salah satu sekolah negeri terbaik, SMAN 1 Teladan telah menerapkan Kurikulum Cambridge untuk beberapa mata pelajaran.
- Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta: Madrasah khusus putri ini mengadopsi Kurikulum Cambridge untuk membekali siswanya dengan ilmu agama dan keterampilan akademik internasional.
- Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta: Madrasah khusus putra ini juga telah resmi menjadi Cambridge International School.
- Fawwaz Global Islamic School: Sekolah ini juga disebutkan sebagai salah satu yang menggunakan Kurikulum Cambridge.
4. International Baccalaureate (IB)
Kurikulum International Baccalaureate (IB) adalah kerangka pendidikan yang diakui secara global, dirancang untuk mengembangkan individu yang berpengetahuan luas, berpikir kritis, peduli, dan berwawasan internasional. Didirikan pada tahun 1968 di Swiss, IB bertujuan untuk mempersiapkan siswa tidak hanya untuk universitas tetapi juga untuk menjadi warga dunia yang aktif dan bertanggung jawab dalam masyarakat yang semakin saling bergantung.
Filosofi inti IB berpusat pada pengembangan IB Learner Profile, yaitu seperangkat atribut yang diharapkan dimiliki oleh siswa IB, seperti menjadi: Inquirers (Penanya), Knowledgeable (Berpengetahuan), Thinkers (Pemikir), Communicators (Komunikator), Principled (Berprinsip), Open-minded (Berpikiran Terbuka), Caring (Penyayang), Risk-takers (Pengambil Risiko), Balanced (Seimbang), dan Reflective (Reflektif).
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Di Yogyakarta, sekolah yang diketahui secara resmi terakreditasi dan menawarkan kurikulum International Baccalaureate adalah:
- Yogyakarta Independent School (YIS): YIS adalah satu-satunya sekolah internasional di Yogyakarta yang diakui sebagai IB World School dan menawarkan ketiga program inti IB secara berkelanjutan (continuum), yaitu Primary Years Programme (PYP), Middle Years Programme (MYP), dan Diploma Programme (DP). Ini berarti siswa dapat menempuh jalur pendidikan IB yang lengkap dari usia dini hingga pra-universitas di YIS.
Baca juga tulisan yang lebih lengkap tentang perbedaan kurikulum IB dan Cambridge di blog ini.
5. Montessori
Kurikulum Montessori adalah metode pendidikan yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori, seorang dokter dan pendidik Italia, pada awal abad ke-20. Filosofi utamanya berpusat pada keyakinan bahwa anak adalah pembelajar mandiri yang memiliki kemampuan alami untuk mengarahkan pembelajarannya sendiri jika ditempatkan dalam lingkungan yang disiapkan dengan cermat dan dibimbing oleh orang dewasa yang terlatih.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Berikut ini contoh sekolah di Yogyakarta yang menerapkan Kurikulum Montessori, baik secara penuh maupun mengintegrasikan filosofinya:
- Jogjakarta Montessori School (JMS) / Bambini Montessori School: Ini adalah salah satu sekolah Montessori yang paling dikenal di Yogyakarta. Mereka menawarkan program dari jenjang Kelompok Bermain (Playgroup), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Mereka memiliki beberapa lokasi, termasuk di Jl. A.M. Sangaji dan Jl. Lempongsari.
- Hanacaraka Montessori School: Berlokasi di Tamanan, Banguntapan, Bantul. Sekolah ini menyediakan pendidikan berbasis Montessori untuk anak usia dini (1,5 – 7 tahun) dan mengintegrasikan Kurikulum Merdeka.
- Rona Montessori: Sekolah ini berlandaskan konsep agama Islam dengan pendekatan filosofi Montessori di Yogyakarta.
- Albata Yogyakarta: Menawarkan kelas Montessori Islam, termasuk program Toddler Class (usia 1-3 tahun) dan memiliki fasilitas yang memadai.
- KBTK Alifa Muslim Montessori: Sebuah lembaga pendidikan anak usia dini yang menerapkan Montessori Islam Bilingual, dengan dua cabang di Gedongkuning dan Kentungan.
- Wonderbreed Montessori: Terletak di Gamping, Sleman, sekolah ini dikenal dengan kelengkapan aparatus Montessorinya.
- Kalyca School Yogyakarta: Juga dikenal menerapkan metode Montessori dalam kurikulumnya.
- SD Montessori dan SMP Montessori (terdaftar di Dapodik): Ini menunjukkan bahwa ada sekolah formal yang mengadopsi nama dan kemungkinan besar filosofi Montessori pada jenjang SD dan SMP.
6. IPC (International Primary Curriculum)
International Primary Curriculum (IPC) adalah kurikulum yang dirancang untuk anak-anak usia 5 hingga 11 tahun dan digunakan di lebih dari 1.000 sekolah di lebih dari 90 negara di seluruh dunia. IPC dikenal karena pendekatannya yang berpusat pada anak, berbasis tema, dan berorientasi internasional, dengan tujuan untuk menumbuhkan kecintaan belajar melalui kombinasi pembelajaran akademik, pribadi, dan internasional.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Berikut ini contoh sekolah di Yogyakarta yang menggunakan atau mengintegrasikan Kurikulum IPC (International Primary Curriculum):
- SD Tumbuh 3 Yogyakarta: Sekolah ini menggabungkan Kurikulum Nasional dengan International Primary Curriculum (IPC) dan dikenal sebagai sekolah inklusi yang juga memperhatikan budaya lokal dan pengembangan seni.
- SD Cahaya Bangsa Utama (Kinderstation School): Sekolah ini menerapkan kombinasi International Primary Curriculum (IPC) dari Inggris dan Kurikulum Nasional, serta menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari.
7. Waldorf / Steiner Curriculum
Kurikulum Waldorf, yang juga dikenal sebagai Kurikulum Steiner, adalah pendekatan pendidikan yang unik dan menyeluruh, dikembangkan oleh filsuf Austria Rudolf Steiner pada awal abad ke-20. Filosofi utamanya adalah mendidik seluruh anak—kepala (pikiran), hati (perasaan), dan tangan (kehendak/tindakan)—untuk mengembangkan individu yang seimbang secara intelektual, artistik, dan praktis.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Contoh sekolah di Yogyakarta yang menggunakan kurikulum ini:
- Kulila Jogja Playgroup, yang beralamatkan di Jl. Mrisi RT11, Mrisi, Tirtonirmolo, Kec. Kasihan, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Whatsapp +6281513596303.
8. Homeschooling / Kurikulum Mandiri
Homeschooling, atau “sekolah rumah”, di Indonesia adalah model pendidikan informal yang semakin dikenal dan diakui. Ini adalah pilihan pendidikan di mana orang tua atau keluarga mengambil peran utama dalam mendidik anak di rumah atau di tempat lain di luar institusi sekolah formal.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Di Yogyakarta, pilihan untuk homeschooling cukup beragam, mulai dari komunitas mandiri hingga lembaga yang terdaftar resmi. Berikut beberapa contoh homeschooling atau penyedia layanan homeschooling di Yogyakarta:
- Homeschooling Entrepreneur (HSE Jogja): Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) P9997452 dan telah terakreditasi B.
- Homeschooling HSPG (Homeschooling Primagama)
- Proactive Education Homeschooling Mandiri Yogyakarta
- Homeschooling Surya Nusantara
- Bintang Mulia Homeschooling: Berkantor pusat di Kudus, menawarkan kelas online dan mendukung siswa di berbagai wilayah, termasuk Yogyakarta, dalam proses pembelajaran dan pengurusan data kesiswaan hingga ujian kelulusan.
- Edufio (Homeschooling Jogja Guru ke Rumah)
- Bimbel Cerdas Homeschooling Yogyakarta
- Homeschooling Brilliant Yogyakarta
- Fadskul (Homeschooling Khusus ABK)
- Home Schooling Imam Nawawi (HSIN)
9. British Curriculum / Pearson Edexcel
British Curriculum secara umum mengacu pada National Curriculum for England, yaitu standar pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah Inggris untuk sekolah-sekolah di Inggris. Kurikulum ini juga banyak diadopsi oleh sekolah-sekolah internasional di seluruh dunia, sehingga seringkali disebut British International Curriculum.
Sedangkan Pearson Edexcel adalah salah satu penyedia utama yang memungkinkan sekolah-sekolah di Inggris dan sekolah-sekolah internasional untuk mengimplementasikan British Curriculum.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
10. Singapore Curriculum
Kurikulum Singapura dikenal secara global sebagai salah satu sistem pendidikan yang paling efektif dan berprestasi tinggi di dunia. Dikembangkan dan diatur secara terpusat oleh Kementerian Pendidikan Singapura (MOE – Ministry of Education), kurikulum ini dirancang untuk menghasilkan individu yang berpengetahuan luas, berpikir kritis, dan memiliki nilai-nilai yang kuat.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Mencari sekolah yang secara eksklusif menggunakan Kurikulum Singapura di Yogyakarta mungkin cukup spesifik. Meskipun demikian, ada beberapa sekolah yang dikenal mengadaptasi atau mengintegrasikan elemen-elemen dari Kurikulum Singapura, terutama dalam mata pelajaran Matematika dan Sains, yang memang menjadi keunggulan Kurikulum Singapura secara global.
- SD Cahaya Bangsa Utama (Kinderstation School): Sekolah ini dikenal mengintegrasikan Kurikulum Singapura untuk Matematika dan Sains, di samping Kurikulum Nasional dan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
11. American Curriculum
Kurikulum Amerika, atau sering disebut sebagai American Curriculum, merujuk pada sistem pendidikan yang berlaku di Amerika Serikat. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada satu kurikulum nasional tunggal di AS; sebaliknya, pendidikan sebagian besar diatur di tingkat negara bagian dan distrik sekolah lokal. Namun, ada banyak kesamaan dalam filosofi dan struktur yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi ciri-ciri umum dari American Curriculum.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
12. Australian Curriculum
Kurikulum Australia (The Australian Curriculum) adalah kurikulum nasional yang dirancang untuk seluruh sekolah dasar dan menengah di Australia, dari Foundation (setara Pra-Sekolah/TK) hingga Year 10, dengan kerangka kerja untuk Year 11 dan 12. Kurikulum ini dikembangkan dan ditinjau oleh Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority (ACARA), sebuah badan hukum independen. Tujuannya adalah untuk memastikan semua siswa Australia, di mana pun mereka tinggal, memiliki akses ke konten kurikulum berkualitas tinggi yang sama.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
13. Reggio Emilia
Kurikulum Reggio Emilia adalah sebuah pendekatan pendidikan anak usia dini yang berpusat pada anak, berbasis proyek, dan sangat menekankan pada lingkungan sebagai “guru ketiga”. Pendekatan ini berasal dari kota Reggio Emilia, Italia, dan dikembangkan oleh Loris Malaguzzi serta para guru dan orang tua setelah Perang Dunia II.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Berikut ini beberapa sekolah di Yogyakarta yang dikenal mengadopsi atau sangat terinspirasi oleh filosofi Reggio Emilia, terutama di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD/TK):
- Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM) Yogyakarta: SAIM dikenal menggabungkan konsep sekolah alam dengan pendekatan yang berpusat pada anak.
- Sekolah Pelangi Anak Negeri (SPAN): Sekolah ini menonjolkan pembelajaran berbasis proyek, apresiasi terhadap berbagai “bahasa anak” (melalui seni dan eksplorasi), dan lingkungan belajar yang dirancang dengan cermat.
- Playgroup & TK Alif Fadhila: Sekolah ini mengadopsi elemen-elemen dari Reggio Emilia dalam menciptakan lingkungan yang kaya stimulasi dan memfasilitasi eksplorasi anak.
14. STEAM-Based Curriculum
Kurikulum berbasis STEAM adalah pendekatan pendidikan holistik yang mengintegrasikan lima disiplin ilmu: Sains (Science), Teknologi (Technology), Teknik (Engineering), Seni (Arts), dan Matematika (Mathematics). Berbeda dengan pendekatan tradisional yang mengajarkan setiap mata pelajaran secara terpisah, STEAM menggabungkan disiplin-disiplin ini dalam suatu paradigma pembelajaran yang kohesif, berfokus pada aplikasi di dunia nyata dan pemecahan masalah.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Berikut ini beberapa sekolah di Yogyakarta yang diketahui menggunakan atau mengintegrasikan pendekatan berbasis STEAM:
- Praxis High School: SMA alternatif berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) yang terletak di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Di sini sekolah mendorong siswa untuk mengembangkan proyek unik mereka sendiri melalui Self Development Project.
- SD Muhammadiyah Pakem: Sekolah ini telah aktif dalam praktik pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) di kelasnya.
- SMP Labschool UNY: Meskipun tidak secara eksplisit menyebut “STEAM-based curriculum”, Labschool umumnya dikenal sebagai sekolah yang mendorong inovasi dan proyek yang selaras dengan filosofi STEAM.
- SD Negeri Giwangan: Sebuah penelitian menunjukkan bahwa SD Negeri Giwangan, sebagai sekolah inklusi, menggunakan pendekatan STEAM dalam pembelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) untuk siswa berkebutuhan khusus dan siswa reguler di kelas IV. Ini menunjukkan bagaimana STEAM diintegrasikan dalam Kurikulum Merdeka.
- RA Riyadus Salihin Tumut Moyudan Yogyakarta: Sebuah penelitian juga menyoroti implementasi pembelajaran berbasis STEAM pada anak usia 5-6 tahun di RA ini, menunjukkan bahwa pendekatan STEAM juga diterapkan di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk mendorong kreativitas dan pemecahan masalah.
- Sekolah-sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka: Dengan penekanan Kurikulum Merdeka pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan pembelajaran berbasis proyek, banyak sekolah di Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara otomatis akan mengintegrasikan elemen STEAM dalam proyek-proyek mereka, meskipun tidak secara eksplisit menyatakan sebagai “STEAM-Based School” penuh.
(Informasi diperoleh dari berbagai sumber termasuk dari Instagram @serpong_mom)
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga, dan freelance blogger. Baginya blog adalah ruang berbagi inspirasi dan media menulis untuk bahagia. Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.