Skip to content

Kembali Ke Titik Nol

Menjelang akhir tahun 2015 kemarin saya membenahi semua manajemen keuangan saya. Yang tidak perlu, saya singkirkan. Yang masih perlu, saya tata ulang kembali.

Berawal dari gemes dengan pemasukan yang pada akhirnya entah nyasar kemana. Seperti keluar masuk saja, gak ada yang berwujud. Juga makin galau dengan kepemilikian kartu kredit yang ternyata sangat mengganggu saya.

Sampai suatu hari saya berniat harus memberhentikan kartu kredit. Trus dapat info dari teman tentang apa-apa yang biasanya pada dilakukan untuk menyegerakan menyelesaikan urusan kartu kredit. Serta dapat info dari Kopi Lunas, Debt Free, dan sebagainya.

Bye..bye.. kartu kredit
Bye..bye.. kartu kredit

Walau sisa tanggungan kredit tidak besar-besar amat, tapi terus terang saya tidak sanggup untuk melunasi sekaligus. Lalu yang saya lakukan adalah tidak membayar tagihan hingga 2-3 bulan. Iya tiap hari saya ditelponin melulu, tapi tidak saya jawab. Saya tidak menjawab telpon adalah karena saya menjaga emosi saya. Saya lebih senang dihubungi secara tertulis. Nah, mungkin karena tahu saya tidak pernah menjawab telpon, lalu ada yang meng-SMS dan ada yang meng-email. SMS dan email saya balas semuanya. Saya berniat baik membereskan semuanya, tapi saya butuh kalkulasi ulang dan keringanan pembayaran.

Alhamdulillah. Akhirnya berakhir dengan mudah dan terasa ringan beban saya. Saya tahu masih ada beban riba yang saya tanggung. Tapi untuk saat ini saya belum sanggup melunasi langsung. Saya masih butuh dana lebih dan butuh waktu untuk itu. Setidaknya niat saya sudah bulat untuk bebas riba. Semua kartu kredit sudah saya hancurkan. Memang saya jadi “sengsara” karenanya, walau dia juga pernah menyelamatkan hidup saya. Dan kini, ternyata hidup tanpa kartu kredit itu sangat sangat sangat ringan.

Hampir setiap hari saya mencari bacaan dan referensi tentang bebas riba. Beruntung ada beberapa grup yang berisi sharing tentang hal tersebut. Makin mantaplah saya memulai hidup baru. Hidup tanpa riba lagi.

Kembali Ke Titik Nol
Kembali Ke Titik Nol

Sampai pada suatu hari heboh tentang bukunya Saptuari yang berjudul Kembali Ke Titik Nol. Isinya bagus banget. Berisi sharing kisah nyata tentang orang-orang yang meninggalkan riba dan memulai hidup dari nol lagi. Ternyata begitu banyak orang di luar sana yang terjerat riba luar biasa, ga cuma sejuta dua juta, bahkan ratusan juta..! Dan pada akhirnya mereka mau melepaskan diri dari riba dan hidup mulai dari awal. Kembali ke titik nol.

Oiya, pernah pada suatu hari ada saudara saya yang kirim pesan lewat WA. Inti dari isi pesan sih belio mau minta tolong saya untuk ngambil kredit dari bank dengan agunan sertifikat tanahnya yang ada di Kulon Progo. Pengajuan kreditnya lumayan besar, ratusan juta. Lumayan menggoda saya hehehe.. secara suami lagi butuh tambahan modal usaha. Tapiii… saya sudah berniat untuk menjauhkan diri dari riba. Jadi, saya jawab dengan: “Mas, bukannya sekarang sudah digalakkan bisnis tanpa riba?” Hihihi.. ga ada komentar sampai sekarang. Trusss.. saya tawari buku Kembali Ke Titik Nol itu. Belio mau dan sudah kirim ongkos pengganti beli buku dan ongkir. Bukunya pun sudah saya kirimkan ke belio. Yaaa.. semoga saja bermanfaat 🙂

Bersyukur saya pernah mendapat ujian dan cobaan seputar riba sehingga saya bisa merasakan betapa beratnya. Dan makin bersyukur saya karena ditunjukkan jalan untuk melepaskan diri dari riba 🙂

1 thought on “Kembali Ke Titik Nol”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *