Hari ini hari ke-3 Satria duduk di TK B. Hmm… senang karena teman-teman dari TK A masih sekelas. Terus.. hari ini tambah senang lagi dia karena dapat tas (backpack) dari sekolahnya. Sepertinya sedang ada promosi dari Erlangga for Kids deh.. karena tasnya adalah yang biasa aku lihat di Erlangga for Kids, hanya bedanya ada tulisan TK Angkasa Lanud Adisutjipto di bagian bawah. Hihihi… tas sekolah Satria jadi banyak deh.. padahal yang lain-lain gak pernah dipakenya. Terakhir Satria pake tas Spiderman warna hitam (edisi Spiderman 3).
Sejak Satria masih di TK A, sebenarnya kami (ibu & ayahnya) pengin mengkursuskannya di 3A. Tapi ternyata baru kesampaian sekarang. Jadi, tadi pulang dari sekolah langsung ke 3A untuk tanya-tanya dan lain sebagainya. Akhirnya diputuskan sementara waktu Satria ikut kursus Baca Tulis dulu, dan hari Sabtu nanti Satria ikutan trial dulu ditemani ayahnya, untuk menentukan nantinya masuk di Level apa. (Aku tidak bisa menemani karena sudah komit untuk mengikuti Seminar Manager Oriflame di Jakarta selama 2 hari).
Sebenarnya Satria itu sudah bisa membaca dengan cukup lancar. Tapi tetap perlu bimbingan, terutama untuk bagian bacaan yang agak susah, yang masih banyak huruf matinya. Oiya Satria itu kadang-kadang kreatif sendiri, kata “KELUAR” akan dibacanya “KE LU RA”, atau kata “WATES” akan dibacanya “WA SE” dan huruf T yg ditengah itu dilupakan. Hahaha… Kreatif sih kreatif.. tapi bagaimana pun kan perlu diluruskan.
Begitu aku lihat sendiri modul untuk kursus Baca Tulis tersebut, kami makin mantap deh. Ternyata jauh diatas yang aku bayangkan selama ini. Kupikir cuma ya sekedar belajar membaca dan menulis doang. Tapi ternyata bener-bener jauh dari itu. Sangat kompleks, tidak sesederhana yang ada di bayanganku ! Bener-bener melatih segalanya deh.. (tunggu, nanti kalo udah menjalani kursusnya, aku akan cerita lebih banyak lagi sehubungan dengan perkembangan Satria).
Orang pasti nanya, kenapa sih aku musti susah-susah ngursusin, buang-buang duit aja. Biarin aja apa kata orang. Kami hanya menyadari bahwa:
- kami ngumpulin duit sebagian besar ya untuk anak (terutama pendidikannya);
- pendidikan anak adalah investasi yang tak ternilai harganya;
- anak cerdas jangan dibiarin aja, musti dikasih kesempatan agar kecerdasannya makin terasah;
- ibunya (saya) kerja fulltime, hanya sebentar bisa menemaninya bermain dan belajar, sehingga tidak maksimal;
- ayahnya lain lagi dalam mendidik anak;
- kursusnya tidak tiap hari, hanya seminggu 2 kali, jadi Satria tetap punya jadwal mengaji seminggu 3 kali.
Lagian ke depannya.. ‘kan pasti ada keinginan untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak (bukan yang termahal !!). Bentar lagi juga pengin survey SD nih.. karena keinginan untuk masuk SMA sudah tinggi, jadi harus mencari SD dan SMP yang mendukung kemampuan untuk masuk ke SMA yang diingini. Gak asal dapat sekolah.
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
jeung….
maaf nih ya, saya mau komen. kok si jeung satu ini agak apriori atawa sensi banget sama sekolah mahal sihhhhh? ada apa dengan sekolah mahal? apa ada yang salah? menurut saya, kalo kita bisa sekolahin anak kita di sekolah yg menurut jeung mahal, ya syukur tapi kalo kita bisanya sekolahin anak di sekolah tidak mahal, ya tidak apa2 kan? tdak ada yang mempermasalahkan kok, kita mau skolahin anak kita dmana, itu kan masalah pilihan.
Hari gini jeng, kita mau ngapa2in anak kita (diles apa lah, di tabunginlah, di ini di itu lah) adalah bukan suatu hal yang perlu dibesar2in, sudah sewajarnya lah begitcu…
maaf ya jeung….
hai mbak martini, makasih comment-nya. Gak sensi/apriori koq, mbak, kami sih cuma berusaha cari yang rendah biaya tapi mutu tinggi.. halah… hari gini ya??? tapi who knows… hihihi.. tp tyt yg jaman dulu gratis pun (pdhal dipenginin nih..) eh sekarang musti bayar mahal juga. Jadi bukan masalah di ‘mahal’-nya doang, tp ya aneh aja.. seiring berjalannya waktu, semua telah berubah.