Tanggal 1 September 2012 yang lalu mata Satria sudah mulai memerah. Lalu cuma dikasih obat tetes mata Visine dengan harapan cuma sebentar lalu sembuh. Tapi sampai lebih 5 hari tidak sembuh-sembuh. Malahan sering merahhhh banget dan kata Satria rasanya gatal. Dalam pikiran kami Satria kena belekan. Sedihhhh… karena 4 hari Satria tidak masuk sekolah padahal dia penginnnn banget segera masuk ekskul Futsal dan bikin KTK. Kami kalo ajak Satria keluar rumah rasanya ga enak hati terhadap orang-orang sekitar, karena biasanya ‘kan belekan itu menular.
Sampai akhirnya hari Jum’at 7 Sept 2012 kami bawa Satria ke RS YAP supaya matanya diperiksa. Kami datang jam 8:30 pagi dan ternyata dokter mulai praktek jam 10:00 hehe.. Untungnya di RS YAP ruang tunggunya enak, teduh banyak pepohonan, dan ada hotspot juga. Dan ini adalah pertama kalinya kami menginjak RS YAP ๐
Akhirnya sampai pada saatnya Satria diperiksa oleh dokter (maaf lupa nama dokternya, nanti kalo udah inget posting ini saya edit dehh). Alhamdulillah ternyata bukan belekan. Dokter bilang bahwa Satria kena alergi debu pada matanya. Jadi, mata Satria akan sensitif di setiap musim kemarau yang berdebu. Alergi tersebut butuh waktu agak lama untuk bisa hilang, mungkin nanti pas Satria sudah SMP atau bahkan SMA nanti. Dari pemeriksaan tersebut, Satria dikasih 2 obat tetes mata. Yang satu diberikan hanya ketika matanya gatal banget (namanya Tobroson), sedangkan yang satunya lagi diberikan setiap 2 kali sehari (namanya Alegysal).
Untuk menjaga mata Satria dari debu di rumah, sekolah, jalanan, dan lain-lain, ayahnya membelikan Satria sebuah kacamata. Ini kacamata bukan sembarang kacamata, tetapi kacamata yang menggunakan lensa photogrey. Di dalam ruangan lensanya akan berwarna bening, tetapi di luar ruangan akan berwarna agak gelap. Harganya lumayan mahal. Tapi ga papa deh, selama itu bermanfaat untuk Satria.
Alhamdulillah sekarang mata Satria sudah tidak pernah merah lagi, sudah putih lagi seperti biasanya ketika tidak sakit mata. Semoga tidak kambuh lagi ya, Nak.. ๐
Memiliki nama lengkap Wiwin Pratiwanggini. Berprofesi sebagai ibu bekerja full-time, ibu rumah tangga (1 suami + 2 anak laki-laki), dan freelance blogger. Baginya blog adalah media menulis untuk bahagia (work-life balance). Blog ini juga terbuka untuk penawaran kerjasama. Pemilik blog bisa dihubungi melalui email atau WhatsApp. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini.
apalagi musim kemarau gini emang debu dimana2 ya mbak.. semoga cpt hilang alerginya..
Iya nih..semoga kemarau cepat berlalu ๐
Saya juga mengalami hal yg sama sejak 4 tahun terakhir, tapi baru2 ini yg paling parah, sudah mulai kambuh sejak November sampai Januari belum sembuh. Akhirnya saya ke RSM Dr Yap ๐
Saya diperiksa dokter Agus Supartoto, katanya alergi debu juga. Malah obatnya lebih banyak; tetes (tobroson), salep (mycos) dan minum (lameson)
Vicky, koq betah sampai 3 bulan baru ke dokter ??
Semoga sekarang sudah sembuh yaaa…
Tambahan lagi, tentang pelayanan RSM Dr.Yap…
Saya sangat puas. Dokter dan perawatnya ramah sekali. Awalnya saya berpikir cuma gatal saja kok sampai diperiksain di rumah sakit. Tapi Bapak dokter tidak ada kesan meremehkan meski cuma gatal.
Tempatnya juga bersih dan nyaman.
Kalau sistemnya, kemarin waktu saya kesana ada tulisan permohonan maaf jika layanan terganggu karena sedang perbaikan sistem, tapi tidak begitu semrawut kalo menurut saya, tinggal seberapa sabar anda menunggu antrian saja ๐
hehee.. thanks for sharing, Vicky ๐
Mksh bun atas sharing nya… .anak sy jg matanya alergi debu.. sdh ke dokter tp cuma di kadih tetes mata cendo liter sama alegysal tp ga di ksh troboson… sdh 3 hr ga ada perubahan mata msh merah dan gatal..kadang keluar air mata sendiri tanpa sebab….kayanya sy mau coba satu obat lg troboson yg blm di beli…mksh ya bun atas sharingnya..
Sama-sama… Semoga mata anaknya cepat sembuh ๐
Anak saya juga kena alergi debu mata sampai bengkak dan slalu belekan.anak saya pke obat trobosan aja.tpi blm smbuh.skrang mau coba obat agysal mudah2an ada perubahan